26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Surya Paloh : Kasus di NasDem Ditunggangi

Foto: Wiwin/PM Temu kader Partai Nasdem di Medan, Senin (27/10/2015). Tampak Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh (kanan), Plt Gubsu Erry Nuradi, dan Ketua Panitia Iskandar.
Foto: Wiwin/PM
Temu kader Partai Nasdem di Medan, Senin (27/10/2015). Tampak Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh (kanan), Plt Gubsu Erry Nuradi, dan Ketua Panitia Iskandar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menyebutkan kasus yang menimpa mantan Sekretaris Jenderal (Sekjend) Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam dugaan kasus suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, ditunggangi oleh banyak kepentingan. Siapa pemilik kepentingan itu? Paloh enggan menyebutkan.

“Bagaimanapun itu terasa. Saya tidak menyatakan siapa itu. Tapi itu jelas. Kalkulasi politik saya mengatakan itu memang ada ditunggangi, berdasarkan pengalaman berpolitik saya lebih dari 46 tahun, kasus itu memang ada yang memboncengi,” ungkapnya.

Menurutnya, kasus tersebut sengaja digiring untuk menghancurkan NasDem. Sehingga kadernya dijerat oleh kasus-kasus korupsi secara tidak profesional. Namun, ia tetap meminta penegak hukum menjalankan tugasnya dengan seadil-adilnya. “Saya ingin kita membangun pemahaman masyarakat. Ini hukum harus ditegakkan tidak pada peduli siapa pun. Jangan mencampurkan fakta dan menggiring opini kepada pikiran yang melemahkan,” jelasnya.

Kemudian dia menyebutkan dari institusi partai politik, mereka harus tetap solid. Masyarakat juga punya partisipasi kuat. Baginya, sejumlah kader yang menjadi tersangka tak boleh membuat semangat kader lain surut, sebab Nasdem bukan cuma perwakilan beberapa orang saja melainkan puluhan juta warga Indonesia.

” Saya hanya menginginkan agar terbuka mata pikiran masyarakat. Cukuplah sudah. Kasihan juga ada puluhan juta yang memilih Nasdem,” katanya.

Surya Paloh mengatakan kasus korupsi yang menimpa salah satu mantan petinggi partai mereka merupakan salah satu cobaan yang harus mereka hadapi di usia menjelang 4 tahun pada 11 November mendatang. “Sebagai partai yang baru akan berusia 4 tahun dan masuk dalam barisan balita. Dihadapkan kepada cobaan yang tidak ringan,” ujarnya.

“Saya berharap kader-kader siap menghadapi tantangan ini. Yang jelas, kita percaya bahwa lahirnya para pemimpin besar dan gagasan-gagasan besar pasti mendapat tantangan besar juga. Maka kalau takut dilanda ombak, jangan berumah di tepi pantai,” sebutnya.

Dirinya juga memberikan dua pilihan kepada kader Nasdem terkait persoalan yang saat ini menimpa partainya itu. Yakni tetap bertahan dan lebih bersemangat untuk membesarkan partai. Atau menyerah dan merubah nama demi menyelamatkan diri dari gempuran kritikan.

“Kita maju terus, maka jangan pernah berfikir kita mau cari selamat, ini bukan partai seperti itu. Jadi tidak salah pilihan bertahan, esa hilang dua terbilang. Nasdem memang sudah menyiapkan dirinya sejak awal, inspirasi melahirkan partai ini, politik gagasan yang dimiliki tidak akan terus berjalan secara smooth, tetapi akan dipenuhi dengan aral terjal,” katanya.

Sedangkan pilihan mendatangi kader di Sumut, Surya Paloh mengatakan bahwa provinsi ini merupakan salah satu basis dari NasDem yang juga membesarkan dirinya. Sehingga kehadirannya dirasa sangat penting. Termasuk asalnya yang juga putra kelahiran Sumut.

“Ini anak Medan, partai ini besar dan ditempa dengan gaya anak Medan,” katanya.

Ketua Panitia Pelaksana yang juga Sekretaris DPW Nasdem Sumut Iskandar ST meyakini bahwa partainya itu sedang mendapat tantangan dan ujian. Oleh karenanya, pihaknya memberikan dukungan penuh kepada Surya Paloh memimpin partai menghadapi badai yang sedang melanda.

Foto: Wiwin/PM Temu kader Partai Nasdem di Medan, Senin (27/10/2015). Tampak Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh (kanan), Plt Gubsu Erry Nuradi, dan Ketua Panitia Iskandar.
Foto: Wiwin/PM
Temu kader Partai Nasdem di Medan, Senin (27/10/2015). Tampak Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh (kanan), Plt Gubsu Erry Nuradi, dan Ketua Panitia Iskandar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menyebutkan kasus yang menimpa mantan Sekretaris Jenderal (Sekjend) Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam dugaan kasus suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, ditunggangi oleh banyak kepentingan. Siapa pemilik kepentingan itu? Paloh enggan menyebutkan.

“Bagaimanapun itu terasa. Saya tidak menyatakan siapa itu. Tapi itu jelas. Kalkulasi politik saya mengatakan itu memang ada ditunggangi, berdasarkan pengalaman berpolitik saya lebih dari 46 tahun, kasus itu memang ada yang memboncengi,” ungkapnya.

Menurutnya, kasus tersebut sengaja digiring untuk menghancurkan NasDem. Sehingga kadernya dijerat oleh kasus-kasus korupsi secara tidak profesional. Namun, ia tetap meminta penegak hukum menjalankan tugasnya dengan seadil-adilnya. “Saya ingin kita membangun pemahaman masyarakat. Ini hukum harus ditegakkan tidak pada peduli siapa pun. Jangan mencampurkan fakta dan menggiring opini kepada pikiran yang melemahkan,” jelasnya.

Kemudian dia menyebutkan dari institusi partai politik, mereka harus tetap solid. Masyarakat juga punya partisipasi kuat. Baginya, sejumlah kader yang menjadi tersangka tak boleh membuat semangat kader lain surut, sebab Nasdem bukan cuma perwakilan beberapa orang saja melainkan puluhan juta warga Indonesia.

” Saya hanya menginginkan agar terbuka mata pikiran masyarakat. Cukuplah sudah. Kasihan juga ada puluhan juta yang memilih Nasdem,” katanya.

Surya Paloh mengatakan kasus korupsi yang menimpa salah satu mantan petinggi partai mereka merupakan salah satu cobaan yang harus mereka hadapi di usia menjelang 4 tahun pada 11 November mendatang. “Sebagai partai yang baru akan berusia 4 tahun dan masuk dalam barisan balita. Dihadapkan kepada cobaan yang tidak ringan,” ujarnya.

“Saya berharap kader-kader siap menghadapi tantangan ini. Yang jelas, kita percaya bahwa lahirnya para pemimpin besar dan gagasan-gagasan besar pasti mendapat tantangan besar juga. Maka kalau takut dilanda ombak, jangan berumah di tepi pantai,” sebutnya.

Dirinya juga memberikan dua pilihan kepada kader Nasdem terkait persoalan yang saat ini menimpa partainya itu. Yakni tetap bertahan dan lebih bersemangat untuk membesarkan partai. Atau menyerah dan merubah nama demi menyelamatkan diri dari gempuran kritikan.

“Kita maju terus, maka jangan pernah berfikir kita mau cari selamat, ini bukan partai seperti itu. Jadi tidak salah pilihan bertahan, esa hilang dua terbilang. Nasdem memang sudah menyiapkan dirinya sejak awal, inspirasi melahirkan partai ini, politik gagasan yang dimiliki tidak akan terus berjalan secara smooth, tetapi akan dipenuhi dengan aral terjal,” katanya.

Sedangkan pilihan mendatangi kader di Sumut, Surya Paloh mengatakan bahwa provinsi ini merupakan salah satu basis dari NasDem yang juga membesarkan dirinya. Sehingga kehadirannya dirasa sangat penting. Termasuk asalnya yang juga putra kelahiran Sumut.

“Ini anak Medan, partai ini besar dan ditempa dengan gaya anak Medan,” katanya.

Ketua Panitia Pelaksana yang juga Sekretaris DPW Nasdem Sumut Iskandar ST meyakini bahwa partainya itu sedang mendapat tantangan dan ujian. Oleh karenanya, pihaknya memberikan dukungan penuh kepada Surya Paloh memimpin partai menghadapi badai yang sedang melanda.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/