28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

KA Hantam Avanza hingga Terseret 50 Meter

Foto: Sopian/Sumut Pos Warga sekitar yang melihat peristiwa tabrakan kereta api dengan mobil Avanza ramai-ramai mendorong mobil dari perlintasan rel kereta api.
Foto: Sopian/Sumut Pos
Warga sekitar yang melihat peristiwa tabrakan kereta api dengan mobil Avanza ramai-ramai mendorong mobil dari perlintasan rel kereta api, Senin (7/12/2015).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO –  Kereta Api (KA) pengangkut Crude Palm Oil (CPO) dari arah Pematangsiantar menuju Medan menghantam dan menyeret mobil Avanza BK 1992 QH di pintu perlintasan tanpa plang, tepatnya di Desa Kedai Damar Perkebunan Pabatu Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai, Senin (7/12) sekira pukul 12.30 WIB.

Tidak ada korban meninggal, tetapi dua penumpang mobil yang pegawai Farmasi Dos Ni Roha Pematangsiantar, Amir Fachrudin Siregar (40) warga Jalan Gatot Subroto Gang Kesatuan Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi dan temannya, Nulman Sinaga (35) warga Jalan Asahan Kabupaten Simalungun mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Pabatu untuk mendapatkan perawatan medis.

Salah seorang Satpam perkebunan Pabatu, Suprayetno, mengakui melihat kejadian tersebut. Sebelum kejadian, dia telah meneriaki pengemudi mobil Avanza agar jangan melintas, karena ada kereta api pembawa CPO sedang melintas. Tetapi teriakan Suprayetno tidak terdengar, karena seluruh kaca mobil tertutup.

“Tak didengar teriakan kami. Langsung mobil Avanza warna silver menghantam gerbang kereta api pengangkut CPO yang melintas dan terseret sejauh 50 meter. Kereta api itu tetap berjalan meninggalkan mobil yang sudah terseret itu,” ujarnya.

Melihat kejadiaan tersebut, warga yang melintas kemudian beramai-ramai mencoba menyelamatkan pengemudi yang masih di dalam mobil. Dua penumpang selamat tetapi syok. Adapun kondisi mobil rusak parah. “Kami keluarkan penumpang dari mobil dan melarikan ke Rumah Sakit milik Pabatu tidak jauh dari lokasi kejadian,” tutur Suprayetno.

Amir Fachrudin yang terlihat syok ketika menjalani perawatan di rumah sakit mengatakan, dirinya tidak mengetahui dan mendengar suara kereta api melintas. Karena mobil tertutup rapat dan jalan sedikit terhalang dengan tanaman pohon ubi warga.

Kedatangan mereka ke Tebingtinggi berencana hendak menagih pembayaran obat-obatan yang dipesan sebelumnya oleh Rumah Sakit Pabatu. “Macam mimpi aja Pak. Terpenting kami selamat saja sudah untung,” tukas Amir yang terlihat pucat.

Kapolres Tebingtinggi melalui Kasat Lantas AKP Muri Yasnal membenarkan kejadian lakalantas antara Mobil Avanza Silver BK 1992 QH yang mengakibatkan dua pengemudi luka-luka. Kini kasus lakalantas tersebut sudah ditangani pihak Polantas Polres Tebingtinggi. (ian)

Foto: Sopian/Sumut Pos Warga sekitar yang melihat peristiwa tabrakan kereta api dengan mobil Avanza ramai-ramai mendorong mobil dari perlintasan rel kereta api.
Foto: Sopian/Sumut Pos
Warga sekitar yang melihat peristiwa tabrakan kereta api dengan mobil Avanza ramai-ramai mendorong mobil dari perlintasan rel kereta api, Senin (7/12/2015).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO –  Kereta Api (KA) pengangkut Crude Palm Oil (CPO) dari arah Pematangsiantar menuju Medan menghantam dan menyeret mobil Avanza BK 1992 QH di pintu perlintasan tanpa plang, tepatnya di Desa Kedai Damar Perkebunan Pabatu Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai, Senin (7/12) sekira pukul 12.30 WIB.

Tidak ada korban meninggal, tetapi dua penumpang mobil yang pegawai Farmasi Dos Ni Roha Pematangsiantar, Amir Fachrudin Siregar (40) warga Jalan Gatot Subroto Gang Kesatuan Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi dan temannya, Nulman Sinaga (35) warga Jalan Asahan Kabupaten Simalungun mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Pabatu untuk mendapatkan perawatan medis.

Salah seorang Satpam perkebunan Pabatu, Suprayetno, mengakui melihat kejadian tersebut. Sebelum kejadian, dia telah meneriaki pengemudi mobil Avanza agar jangan melintas, karena ada kereta api pembawa CPO sedang melintas. Tetapi teriakan Suprayetno tidak terdengar, karena seluruh kaca mobil tertutup.

“Tak didengar teriakan kami. Langsung mobil Avanza warna silver menghantam gerbang kereta api pengangkut CPO yang melintas dan terseret sejauh 50 meter. Kereta api itu tetap berjalan meninggalkan mobil yang sudah terseret itu,” ujarnya.

Melihat kejadiaan tersebut, warga yang melintas kemudian beramai-ramai mencoba menyelamatkan pengemudi yang masih di dalam mobil. Dua penumpang selamat tetapi syok. Adapun kondisi mobil rusak parah. “Kami keluarkan penumpang dari mobil dan melarikan ke Rumah Sakit milik Pabatu tidak jauh dari lokasi kejadian,” tutur Suprayetno.

Amir Fachrudin yang terlihat syok ketika menjalani perawatan di rumah sakit mengatakan, dirinya tidak mengetahui dan mendengar suara kereta api melintas. Karena mobil tertutup rapat dan jalan sedikit terhalang dengan tanaman pohon ubi warga.

Kedatangan mereka ke Tebingtinggi berencana hendak menagih pembayaran obat-obatan yang dipesan sebelumnya oleh Rumah Sakit Pabatu. “Macam mimpi aja Pak. Terpenting kami selamat saja sudah untung,” tukas Amir yang terlihat pucat.

Kapolres Tebingtinggi melalui Kasat Lantas AKP Muri Yasnal membenarkan kejadian lakalantas antara Mobil Avanza Silver BK 1992 QH yang mengakibatkan dua pengemudi luka-luka. Kini kasus lakalantas tersebut sudah ditangani pihak Polantas Polres Tebingtinggi. (ian)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/