26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Awas! Obat Aborsi Dijual Bebas di Internet

Obat aborsi-Ilustrasi
Obat aborsi-Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Hamil di luar nikah dianggap aib. Kondisi ini dijadikan peluang oleh oknum penjual obat aborsi. Mirisnya, kini obat-obat itu bisa didapat bebas dan ditawarkan terang-terangan melalui internet.

Salah satu situs yang bebas diakses itu bernama https://www.womenonweb.org/id/i-need-an-abortion. Di situs tersebut menawarkan berbagai macam obat yang berfungsi untuk menggugurkan kandungan. “Dosis 2 bulan/4–8 minggu: Paket tuntas Rp1,5 juta (Cytotec Misoprostol + Mifeprex + pembersih). Tingkat keberhasilan mencapai 95%. Paket standar: Rp1 juta (Cytotec Misoprostol saja). Tingkat keberhasilan 90%,” tulis pengelola situs tersebut untuk meyakinkan pembelinya.

Ternyata, harga tiap paket obat aborsi disesuaikan umur janin. Semakin tua umur kandungan, maka harga paket obat kian mahal. Bahkan, untuk proses pembayaran dapat dilakukan dengan cara mentransfer uang muka 50 persen. Sisanya setelah paket sampai di tempat.

Beralih ke laman lainnya, jenis obat yang ditawarkan serupa. Namun, kali ini dijelaskan kalau obat Cytotec berbentuk tablet segi lima. Perbedaannya terletak pada kisaran harga yang ditawarkan. Di mana terdapat selisih Rp200 ribu–Rp500 ribu untuk setiap paket. Namun, setiap laman tersebut menjamin jika obat ini aman dikonsumsi dan baik untuk kesehatan jangka panjang.

Bahkan untuk meyakinkan calon konsumen, ditampilkan pula gambar paket obat yang telah dikemas dan siap dikirim, lengkap dengan nomor resi pengirimannya. Membuktikan jika laman tersebut memang tepercaya dan memiliki banyak konsumen. Bahkan untuk meyakinkan konsumen, situs tersebut juga mengaku menyediakan seorang dokter untuk konsultasi tentang cara menggunakan obat yang secara hukum dilarang di Indonesia.

Sementara, beredarnya obat aborsi atau penggugur kandungan secara bebas tidak dibenarkan secara medis. Menurut dr. Joice Batubara, obat yang ditawarkan itu termasuk golongan obat keras. ’’Karena itu setiap pembeliannya harus disertai resep dokter. Jika dijual secara bebas tanpa resep dokter, itu namanya pasar gelap!” tegasnya.

Dia melanjutkan, prinsip kerja obat tersebut adalah merangsang kontraksi pada dinding uterus. Kemudian mendorong peningkatan hormon progesteron supaya dinding rahim meluruh bersamaan dengan janin. Karenanya apabila tidak diberikan secara tepat sesuai kondisi pasien, justru akan menimbulkan akibat yang lebih parah. ’’Awalnya bisa saja sakit perut biasa, mual. Tetapi jika ternyata pendarahannya tidak bersih atau masih ada sisa kotoran, justru dapat menyebabkan infeksi, tumor, bahkan kanker,” pungkasnya. (bbs/deo)

Obat aborsi-Ilustrasi
Obat aborsi-Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Hamil di luar nikah dianggap aib. Kondisi ini dijadikan peluang oleh oknum penjual obat aborsi. Mirisnya, kini obat-obat itu bisa didapat bebas dan ditawarkan terang-terangan melalui internet.

Salah satu situs yang bebas diakses itu bernama https://www.womenonweb.org/id/i-need-an-abortion. Di situs tersebut menawarkan berbagai macam obat yang berfungsi untuk menggugurkan kandungan. “Dosis 2 bulan/4–8 minggu: Paket tuntas Rp1,5 juta (Cytotec Misoprostol + Mifeprex + pembersih). Tingkat keberhasilan mencapai 95%. Paket standar: Rp1 juta (Cytotec Misoprostol saja). Tingkat keberhasilan 90%,” tulis pengelola situs tersebut untuk meyakinkan pembelinya.

Ternyata, harga tiap paket obat aborsi disesuaikan umur janin. Semakin tua umur kandungan, maka harga paket obat kian mahal. Bahkan, untuk proses pembayaran dapat dilakukan dengan cara mentransfer uang muka 50 persen. Sisanya setelah paket sampai di tempat.

Beralih ke laman lainnya, jenis obat yang ditawarkan serupa. Namun, kali ini dijelaskan kalau obat Cytotec berbentuk tablet segi lima. Perbedaannya terletak pada kisaran harga yang ditawarkan. Di mana terdapat selisih Rp200 ribu–Rp500 ribu untuk setiap paket. Namun, setiap laman tersebut menjamin jika obat ini aman dikonsumsi dan baik untuk kesehatan jangka panjang.

Bahkan untuk meyakinkan calon konsumen, ditampilkan pula gambar paket obat yang telah dikemas dan siap dikirim, lengkap dengan nomor resi pengirimannya. Membuktikan jika laman tersebut memang tepercaya dan memiliki banyak konsumen. Bahkan untuk meyakinkan konsumen, situs tersebut juga mengaku menyediakan seorang dokter untuk konsultasi tentang cara menggunakan obat yang secara hukum dilarang di Indonesia.

Sementara, beredarnya obat aborsi atau penggugur kandungan secara bebas tidak dibenarkan secara medis. Menurut dr. Joice Batubara, obat yang ditawarkan itu termasuk golongan obat keras. ’’Karena itu setiap pembeliannya harus disertai resep dokter. Jika dijual secara bebas tanpa resep dokter, itu namanya pasar gelap!” tegasnya.

Dia melanjutkan, prinsip kerja obat tersebut adalah merangsang kontraksi pada dinding uterus. Kemudian mendorong peningkatan hormon progesteron supaya dinding rahim meluruh bersamaan dengan janin. Karenanya apabila tidak diberikan secara tepat sesuai kondisi pasien, justru akan menimbulkan akibat yang lebih parah. ’’Awalnya bisa saja sakit perut biasa, mual. Tetapi jika ternyata pendarahannya tidak bersih atau masih ada sisa kotoran, justru dapat menyebabkan infeksi, tumor, bahkan kanker,” pungkasnya. (bbs/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/