32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Sungai Deli dan Babura Meluap, Dua Bocah Tewas Terseret Arus

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Pengemudi mobil nekat menerobos banjir lokal di Jalan Karya Kasih Kecamatan Medan Johor, Minggu (3/12/2017). Banjir lokal ini disebabkan tingginya curah hujan yang deras dan berkurangnya resapan air akibat maraknya bangunan perumahan di kawasan tersebut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di Medan, bencana banjir yang terjadi akibat tingginya intensitas curah hujan sejak Jumat (1/12), hingga Minggu (3/12), menelan tiga korban jiwa. Ketiganya tewas terseret derasnya arus banjir.

Informasi didapat, kedua bocah yang tewas itu masing-masing bernama Noval  Zaki (5) dan Muhammad Ikhsan (7). Noval tenggelam di lokasi banjir yang terjadi di Gang Bidan, Kelurahan Sei Mati, Medan Maimun. Sebelum tenggelam, bocah malang itu sudah dievakuasi orangtuanya ke tempat yang lebih tinggi.

“Saat itu bocah tersebut ditinggalkan sementara, karena orangtuanya harus balik lagi ke rumah melihat situasi banjir. Tapi saat orangtuanya kembali, bocah tersebut sudah tidak ada di tempat. Kemudian, orangtuanya mencari dibantu pihak TRC BPBD Medan. Akhirnya, ditemukan di Gang Merdeka, tak jauh dari lokasi tersebut,” kata Manager Pusdalops BPBD Medan, M Yunus kepada Sumut Pos, Minggu (3/12).

Korban lainnya, Muhammad Ikhsan ditemukan warga tidak jauh dari lokasi penemuan Noval. Tubuh Ihsan sudah kaku saat dievakuasi. Ihsan anak dari Ahmat dan Eri warga Jalan Brigjen Katamso, Gang Kenanga, Medan.

“Saya dapat kabar dari temannya Ihsan yang main sama-sama dia semalam di dekat-dekat Gang Bidan. Dia (korban) saya dapat di dalam dasar banjir, tersangkut,” katanya.

Menurut informasi dari kerabat korban, Ikhsan sebelumnya sudah dilarang untuk keluar rumah, namun karena teman-temannya bermain banjir, ia pergi secara diam-diam untuk bermain bersama temannya. Akhirnya dia terseret arus, hingga ditemukan tewas.

Sementara M Sani, orangtua M Ikhsan mengatakan, sebenarnya rumah mereka tidak ikut terendam banjir. Tanpa diketahuinya, anaknya bungsunya itu bermain air di sekitar rumahnya. Ketika menyadari anaknya tak ada di rumah, Sani langsung bergegas mencari. Namun saying, setelah ditemukan anaknya sudah tidak bernyawa. “Memang sempat kami larikan ke Teratai Medical Centre. Namun ternyata tidak dapat tertolong lagi,” cerita Sani lirih saat menerima bantuan dari dari Tim Relawan H Musa Rajekshah alias Ijeck yang diserahkan Sugiat Santoso yang juga Ketua KNPI Sumut. Tidak hanya keluarga Ikhsan, keluarga M Noval juga menerima bantuan itu yang diwakili Kepling IX Sei Mati, Medan Maimun, Syafrizal.

Sementara itu, Syafrizal menyebutkan, awalnya yang diketahui tenggelam yakni M Noval. Atas kejadian itu, warga keluar dari rumah untuk mengetahui kejadian. Atas keramaian itu, korban M Ikhsan ikut keluar. Namun tanpa disadari, Ikhsan malah bermain air bersama anak yang lainnya, hingga akhirnya dia ikut tenggelam.

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Pengemudi mobil nekat menerobos banjir lokal di Jalan Karya Kasih Kecamatan Medan Johor, Minggu (3/12/2017). Banjir lokal ini disebabkan tingginya curah hujan yang deras dan berkurangnya resapan air akibat maraknya bangunan perumahan di kawasan tersebut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di Medan, bencana banjir yang terjadi akibat tingginya intensitas curah hujan sejak Jumat (1/12), hingga Minggu (3/12), menelan tiga korban jiwa. Ketiganya tewas terseret derasnya arus banjir.

Informasi didapat, kedua bocah yang tewas itu masing-masing bernama Noval  Zaki (5) dan Muhammad Ikhsan (7). Noval tenggelam di lokasi banjir yang terjadi di Gang Bidan, Kelurahan Sei Mati, Medan Maimun. Sebelum tenggelam, bocah malang itu sudah dievakuasi orangtuanya ke tempat yang lebih tinggi.

“Saat itu bocah tersebut ditinggalkan sementara, karena orangtuanya harus balik lagi ke rumah melihat situasi banjir. Tapi saat orangtuanya kembali, bocah tersebut sudah tidak ada di tempat. Kemudian, orangtuanya mencari dibantu pihak TRC BPBD Medan. Akhirnya, ditemukan di Gang Merdeka, tak jauh dari lokasi tersebut,” kata Manager Pusdalops BPBD Medan, M Yunus kepada Sumut Pos, Minggu (3/12).

Korban lainnya, Muhammad Ikhsan ditemukan warga tidak jauh dari lokasi penemuan Noval. Tubuh Ihsan sudah kaku saat dievakuasi. Ihsan anak dari Ahmat dan Eri warga Jalan Brigjen Katamso, Gang Kenanga, Medan.

“Saya dapat kabar dari temannya Ihsan yang main sama-sama dia semalam di dekat-dekat Gang Bidan. Dia (korban) saya dapat di dalam dasar banjir, tersangkut,” katanya.

Menurut informasi dari kerabat korban, Ikhsan sebelumnya sudah dilarang untuk keluar rumah, namun karena teman-temannya bermain banjir, ia pergi secara diam-diam untuk bermain bersama temannya. Akhirnya dia terseret arus, hingga ditemukan tewas.

Sementara M Sani, orangtua M Ikhsan mengatakan, sebenarnya rumah mereka tidak ikut terendam banjir. Tanpa diketahuinya, anaknya bungsunya itu bermain air di sekitar rumahnya. Ketika menyadari anaknya tak ada di rumah, Sani langsung bergegas mencari. Namun saying, setelah ditemukan anaknya sudah tidak bernyawa. “Memang sempat kami larikan ke Teratai Medical Centre. Namun ternyata tidak dapat tertolong lagi,” cerita Sani lirih saat menerima bantuan dari dari Tim Relawan H Musa Rajekshah alias Ijeck yang diserahkan Sugiat Santoso yang juga Ketua KNPI Sumut. Tidak hanya keluarga Ikhsan, keluarga M Noval juga menerima bantuan itu yang diwakili Kepling IX Sei Mati, Medan Maimun, Syafrizal.

Sementara itu, Syafrizal menyebutkan, awalnya yang diketahui tenggelam yakni M Noval. Atas kejadian itu, warga keluar dari rumah untuk mengetahui kejadian. Atas keramaian itu, korban M Ikhsan ikut keluar. Namun tanpa disadari, Ikhsan malah bermain air bersama anak yang lainnya, hingga akhirnya dia ikut tenggelam.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/