MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang bayi laki usia satu tahun, Patrice, anak dari Jimmy warga Jalan Bandar Baru II No. 3D, Medan Timur, ditemukan tewas setelah terbakar di dalam boks baby di salah satu kamar rumah toko di Lantai II, Kamis (31/3) sekira pukul 08.30 WIB.
Penuturan seorang yang menyelamatkan bayi itu, Agus, awalnya tetangga korban berteriak bahwa ada kebakaran. Sejurus kemudian, seorang baby sitter, Sujanty Salim menyebut, bayi rawatannya masih di dalam kamar.
“Saat kami masuk, asap sangat hitam dan cahaya senter saja tak tembus. Sambil ada yang nyiram pakai selang, akhirnya asap mulai berkurang dan bayi perempuan bisa dibawa ke RSU Pirngadi dengan menumpangi becak,” katanya.
Warga lainnya, Indra menyebutkan, di dalam kamar ada altar sembahyang Agama Budha yang menggunakan listrik, saat itu korslet dan bakaran kabelnya menimpa boks baby. Baby sitter sedang tidak di sebelahnya.
Tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi. Si baby sister naik ke atas dan melihat sudah ada asap mengepul.
Di RSU Pirngadi, orangtua bayi marah-marah sambil membanting-banting pintu salah satu ruangan anak di IGD RSU Pirngadi, setelah mengetahui anaknya meninggal dengan luka bakar hampir 90 persen.
Lurah Sidodadi M Asri mengatakan, kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Saat kebakaran, sejumlah warga sempat membantu dan tim pemadam kebakaran juga menurunkan armadanya sekitar 7 unit. (ril)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang bayi laki usia satu tahun, Patrice, anak dari Jimmy warga Jalan Bandar Baru II No. 3D, Medan Timur, ditemukan tewas setelah terbakar di dalam boks baby di salah satu kamar rumah toko di Lantai II, Kamis (31/3) sekira pukul 08.30 WIB.
Penuturan seorang yang menyelamatkan bayi itu, Agus, awalnya tetangga korban berteriak bahwa ada kebakaran. Sejurus kemudian, seorang baby sitter, Sujanty Salim menyebut, bayi rawatannya masih di dalam kamar.
“Saat kami masuk, asap sangat hitam dan cahaya senter saja tak tembus. Sambil ada yang nyiram pakai selang, akhirnya asap mulai berkurang dan bayi perempuan bisa dibawa ke RSU Pirngadi dengan menumpangi becak,” katanya.
Warga lainnya, Indra menyebutkan, di dalam kamar ada altar sembahyang Agama Budha yang menggunakan listrik, saat itu korslet dan bakaran kabelnya menimpa boks baby. Baby sitter sedang tidak di sebelahnya.
Tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi. Si baby sister naik ke atas dan melihat sudah ada asap mengepul.
Di RSU Pirngadi, orangtua bayi marah-marah sambil membanting-banting pintu salah satu ruangan anak di IGD RSU Pirngadi, setelah mengetahui anaknya meninggal dengan luka bakar hampir 90 persen.
Lurah Sidodadi M Asri mengatakan, kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Saat kebakaran, sejumlah warga sempat membantu dan tim pemadam kebakaran juga menurunkan armadanya sekitar 7 unit. (ril)