SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Lima bulan tak ada kabar, Poltak Mopar Hutapea pulang sudah menjadi tengkorak. Jumat (15/4) pagi, peti warna coklat berisi tengkorak almarhum yang akrab dipanggil Pak Nova itu tiba di rumah duka setelah dijemput pihak keluarga dari Rumah Sakit Adam Malik Medan.
Ir M Hutapuea, salah seorang kerabat korban menceritakan, pada 14 Mei Tahun 2015 lalu, almarhum permisi kepada istrinya Netty Sibuea melalui telepon genggam. Dia permisi akan berangkat membawa penumpang. Waktu itu, korban membawa mobil Avanza warna hitam BK1663 TV.
Pasca permisi itu, keberadaan korban tidak diketahui lagi dan sama sekali tidak ada kabar. Meski telepon genggam miliknya dihubungi berkali-kali, tetap tidak ada kabar. Sehingga keluarga memutuskan melapor ke Polresta Siantar tanggal 19 Mei 2015.
Setelah membuat laporan orang hilang, pihak keluarga masih terus melakukan pencarian. Hingga beberapa bulan berikutnya, ada pemberitaan salah satu media yang menyebutkan ada penemuan tengkorak di daerah Patumbak dan dibawa ke RS Adam Malik.
Dari pemberitaan itu, pihak keluarga berinisiatif pergi ke RS Adam Malik. Selanjutnya setelah dilakukan pengecekan, dan dilihat dari ciri-ciri serta indentifikasi berupa pakaian, ikat pinggang, dan celana jeans serta gigi palsu, mereka meyakini tengkorak itu merupakan almarhum Poltak.
Selanjutnya, pihak keluarga mengurus pengambilan jenazah dengan cara melapor ke Polsek Patumbak. Kemudian dilakukan tes DNA di Labfor Poldasu. Setelah dianggap cocok, tengkorak baru diperbolehkan dibawa ke rumah duka. “Baru tadi tiba sekitar pukul 08.00 WIB,” katanya.
Pantauan wartawan, sejumlah warga berdatangan ke rumah duka untuk melayat dan digelar kebaktian singkat dipimpim Pdt MN Naibaho STh MM. Kemudian dilanjutkan dengan pemakaman di TPU Jalan Rakuta Sembiring.
“Kami sudah lega. Sudah ada lah kelegaan. Tidak ada perasaan ragu lagi.
Karena selama ini seluruh keluarga tidak tenang karena tidak ada kejelasan. Semua sudah dilakukan upaya, sudah dicari kemana-mana dan juga sudah ditanya ke paranormal. Kami dari pihak keluarga, sangat berterimakasih kepada media yang sudah memberitakan. Kami juga berterimakasih kepada kepolisian,” kata Albiner Manurung, keluarga dekat korban.
Pihak keluarga keluarga sendiri meyakini Poltak Hutapea adalah korban pembunuhan berencana. Karena, mobil Avanza milik korban yang dikemudikannya juga hilang. Hal ini disampaikan Rizal Sipayung, tetangga dekat korban. Dia menceritakan, Poltak dahulunya merupakan seorang sopir angkutan umum. Namun, sekitar satu tahun terakhir Poltak membeli mobil Avanza untuk direntalkan.
“Mungkin saja itu pembunuhan terencana, dan kemungkinan korban perampokan sekaligus pembunuhan. Karena, mobil Avanzanya hilang,” ujarnya.
Hal ini juga dibenarkan Albiner. Hal itu disimpulkan mengingat kronologis yang terjadi dan bukti-bukti yang ada.
“Iya, kami juga sudah buat pengaduan ke Polsek Siantar Utara. Tidak mungkin terjadi seperti ini kalau memang tidak ada unsur kejahatan yang terjadi padanya. Karena mobil yang dikendarainya sudah hilang. Ya diduga ini perampokan sekaligus pembunuhan,” katanya sembari berharap polisi bisa mengungkap kasus tersebut. (jos/smg/deo)