26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Syok, Anak & Adik Histeris dan Pingsan

Foto: Parlindungan/PM Adik Hj Nuraini Lubis (tengah) menjerit histeris dan pingsan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Senin (2/5/2016). (insert) Hj Nuraini Lubis.
Foto: Parlindungan/PM
Adik Hj Nuraini Lubis (tengah) menjerit histeris dan pingsan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Senin (2/5/2016). (insert) Hj Nuraini Lubis.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Duka mendalam menyelimuti kediaman keluarga Hj Nuraini Lubis (60) di Jalan Desa Lama No. 54 Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, persisnya di belakang KCP Bank Sumut. Para kerabat dan tetangga orang tua korban terus berdatangan untuk melayat hingga Senin malam.

Jenazah Hj Nuraini Lubis selesai diotopsi sekitar pukul 21.40 WIB tadi malam. Begitu keluar dari ruang forensik RS Bhayangkara, Medan, tangisan keluarga pecah tak tertahankan.

Adik Nuraini bernama Mala sempat pingsan menyaksikan tubuh kakaknya yang menjadi korban pembunuhan. Perempuan yang mengenakan seragam PNS itu langsung diangkat keluarganya ke mobil pribadinya dan mengikuti mobil ambulance yang mengangkut jenazah Nuraini.

Sebelumnya, seseorang yang belakangan diketahui anak perempuan Nuraini bernama Mira, juga jatuh pingsan saat jenazah ibunya diotospi di RS Bhayangkara. Mira diangkat keluarganya ke teras Mesjid. Setelah siuman Mira terus menangis histeris.

Begitu jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 22.30 WIB, tangis histeris keluarga kembali pecah. Adalah anak bungsu korban yang masih kuliah terlihat menangis histeris sejadi-jadinya. Namun, keluarganya berusaha menenangkan bungsu dari empat bersaudara itu.

Muhammad Zein Lubis, adik kandung korban menuturkan, kakaknya yang menjadi korban pembunuhan memiliki tiga putra dan seorang putri. Mereka belum mau diajak bicara karena masih syok atas kepergian sang ibunda. Kata Zein, korban merupakan anak keempat dari 9 bersaudara. Selain memiliki empat anak, dia juga memiliki dua cucu.

Menurut Zein, ia dan keluarganya tak menyangka bila Nurain menghembuskan nafas terakhir dengan cara tragis lantaran digorok mahasiswanya sendiri. Sebab, kepergiannya tak memiliki firasat.

“Kami betul-betul tak menyangka seperti ini kejadiannya. Padahal, kakak saya itu orangnya baik, ramah, dan ibadahnya rajin,” tutur Zein saat diwawancarai awak media.

Zein menyebutkan, pihak kampus harus bertanggung jawab atas meninggalnya Nur’ain. Oleh karena itu, diminta agar diperketat lagi pengamanan dan pengawasan di kampus agar kejadian serupa tidak terulang.

“Harapan keluarga tentunya pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku, dan diberikan seberat-beratnya hukuman,” ujar Zein.

Dia menambahkan, rencananya korban akan dimakamkan pada Selasa (3/5) siang usai waktu zuhur dan disalatkan jenazah.

Foto: Parlindungan/PM Adik Hj Nuraini Lubis (tengah) menjerit histeris dan pingsan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Senin (2/5/2016). (insert) Hj Nuraini Lubis.
Foto: Parlindungan/PM
Adik Hj Nuraini Lubis (tengah) menjerit histeris dan pingsan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Senin (2/5/2016). (insert) Hj Nuraini Lubis.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Duka mendalam menyelimuti kediaman keluarga Hj Nuraini Lubis (60) di Jalan Desa Lama No. 54 Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, persisnya di belakang KCP Bank Sumut. Para kerabat dan tetangga orang tua korban terus berdatangan untuk melayat hingga Senin malam.

Jenazah Hj Nuraini Lubis selesai diotopsi sekitar pukul 21.40 WIB tadi malam. Begitu keluar dari ruang forensik RS Bhayangkara, Medan, tangisan keluarga pecah tak tertahankan.

Adik Nuraini bernama Mala sempat pingsan menyaksikan tubuh kakaknya yang menjadi korban pembunuhan. Perempuan yang mengenakan seragam PNS itu langsung diangkat keluarganya ke mobil pribadinya dan mengikuti mobil ambulance yang mengangkut jenazah Nuraini.

Sebelumnya, seseorang yang belakangan diketahui anak perempuan Nuraini bernama Mira, juga jatuh pingsan saat jenazah ibunya diotospi di RS Bhayangkara. Mira diangkat keluarganya ke teras Mesjid. Setelah siuman Mira terus menangis histeris.

Begitu jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 22.30 WIB, tangis histeris keluarga kembali pecah. Adalah anak bungsu korban yang masih kuliah terlihat menangis histeris sejadi-jadinya. Namun, keluarganya berusaha menenangkan bungsu dari empat bersaudara itu.

Muhammad Zein Lubis, adik kandung korban menuturkan, kakaknya yang menjadi korban pembunuhan memiliki tiga putra dan seorang putri. Mereka belum mau diajak bicara karena masih syok atas kepergian sang ibunda. Kata Zein, korban merupakan anak keempat dari 9 bersaudara. Selain memiliki empat anak, dia juga memiliki dua cucu.

Menurut Zein, ia dan keluarganya tak menyangka bila Nurain menghembuskan nafas terakhir dengan cara tragis lantaran digorok mahasiswanya sendiri. Sebab, kepergiannya tak memiliki firasat.

“Kami betul-betul tak menyangka seperti ini kejadiannya. Padahal, kakak saya itu orangnya baik, ramah, dan ibadahnya rajin,” tutur Zein saat diwawancarai awak media.

Zein menyebutkan, pihak kampus harus bertanggung jawab atas meninggalnya Nur’ain. Oleh karena itu, diminta agar diperketat lagi pengamanan dan pengawasan di kampus agar kejadian serupa tidak terulang.

“Harapan keluarga tentunya pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku, dan diberikan seberat-beratnya hukuman,” ujar Zein.

Dia menambahkan, rencananya korban akan dimakamkan pada Selasa (3/5) siang usai waktu zuhur dan disalatkan jenazah.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/