MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seluruh penghuni asrama mahasiswa dan mahasiswi kebidanan Universitas Sari Mutiara di Jalan Amaluhur, Kel Dwikora, Medan Helvetia mendadak heboh. Pasalnya, seorang mahasiswi, Ratna Dewi Gea didapati tak bernyawa, Senin (9/5) pukul 06.30 Wib.
Kehebohan itu berawal saat Sri Wahyuni, petugas cleaning service (cs) hendak melakukan tugas membersihkan gedung perkuliahan magnolia.
Pada saat menaiki tangga, petugas tersebut terkejut melihat tubuh yang sudah tidak bernyawa.
Mengetahui temuannya, seluruh mahasiswa yang juga ikut melihat langsung memberi tahu kepada Satpam kampus. Selanjutnya Satpam menghubungi Kepala Biro Kemahasiswaan USM Indonesia yang diketahui bernama Ibu Dewi Bancin.
Setelah mengetahui gadis berusia 20 tahun itu tewas, pihak kampus langsung menghubungi pihak Polsek Helvetia. Tak lama, Polsek Helvetia turun ke TKP untuk melakukan identifikasi pukul 07.15 Wib.
Amatan di lokasi tewasnya Ratna, ada 6 obat Resochin (obat malaria). Di mulut korban terlihat pula bekas muntah.
Terpisah, pihak rumah sakit belum mengetahui apa penyebab tewasnya gadis asal Gunung Sitoli, Nias itu.
“Dia (Ratna) kuliah di tempat kita, dan tinggal di asrama kita. Kalau penyebabnya kita belum tau ya. Itu tunggu data pihak RSU Bhayangkara yang melakukan otopsi dan juga dari pihak kepolisian,” terang Ida selaku Wakil Rektor II kampus USM Indonesia.
Ida mengatakan, Ratna merupakan pribadi yang pendiam. “Kalau untuk nilainya normal, tetapi iya anaknya pendiam. Lagian kita kan kemarin libur karena ada tanggal merah. Dan saat hari ini lah kita memulaiu mengajari para mahasiswa,” katanya.
Orang nomor dua di kampus USM ini pun mengatakan bila Ratna baru pulang dari asrama setelah libur panjang. “Kemarin saat libur dia tidak di asrama. Karena memang hari libur mungkin dia ke kampung. Kita tidak tau kalau itu, tetapi pas minggu semalam dia balik lagi kerumah, kalau untuk obat 6 papan yang ada di lokasi kejadian kita tidak tau dia dapat dari mana,” tandasnya.
Sebulan sebelum tewas, Ratna sempat diopname. “Sebulan lalu dia sakit typus dan diopname di RSU Sari Mutiara,” kata Pembantu Rektor III, Cornelius Karepa.