34 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Lahar Dingin Sinabung: 1 Tewas 1 Hilang, 6 Rumah Hancur

Foto: Pardy/PM Rumah warga roboh diterjang banjir lahar dingin Gunung Sinabung, Senin (9/5/2016).
Foto: Pardy/PM
Rumah warga roboh diterjang banjir lahar dingin Gunung Sinabung, Senin (9/5/2016).

TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang mengguyur kawasan kaki gunung Sinabung, Senin (9/5) sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, mengakibatkan banjir lahar dingin. Enam rumah warga di Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo pun diterjang. Akibatnya, 1 orang tewas. Sementara 1 masih dinyatakan hilang.

Enam rumah yang diterjang, 2 diantaranya rusak parah. Sedangkan 4 lainnya rusak ringan.

Informasi lokasi kejadian menyebutkan, banjir lahar dingin yang disertai material bebatuan, tiba-tiba menghantam keenam rumah tersebut sesaat setelah hujan. Menurut keterangan Dandim 0205/TK Letkol (Inf) Agustatius Sitepu didampingi Kapolsek Tiganderket AKP Sopar Budiman dan Kepala Pelaksana BPBD Karo Matius Sembiring di lokasi kejadian menyebutkan, dalam kejadian ini lima orang warga menjadi korban.

Dijelaskannya, seorang bocah perempuan bernama Atifah alias Rehan (5), putri dari pasangan Henry Purwanto dan ibunya Tina, meninggal dunia. Sedangkan satu orang lainnya bernama Riska (7) dinyatakan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian.

Sementara, kata dia, tiga orang warga menjadi korban luka diantaranya Yuda (4), Tina (33) dan Ibnu (8). Ketiga korban tersangkut di bebatuan perladangan warga, sehingga dapat diselamatkan.

“Lokasi kejadian merupakan kawasan zona merah dan sudah dipasang portal. Sebelumnya sudah berkali-kali kita beri himbauan agar warga tidak memasuki kawasan tersebut. Namun, karena alasan mencari nafkah alias perut untuk kehidupan, warga tak menghiraukan himbauan yang kita berikan,” kata Agustatius.

Dikatakannya, pencarian akan tetap dilakukan malam ini hingga pukul 21.00 WIB. “Namun jika tidak ditemukan tanda-tanda, akan dilanjutkan besok pagi sejak matahari terbit. Saat ini kita terkendala akibat kekurangan penerangan. Namun secara pasif pancarian akan tetap dilakukan. Harapan kita, besok korban harus kita temukan,” katanya.

Dandim menghimbau agar warga mematuhi himbauan untuk tidak memasuki kawasan zona merah. “Kedepan kita akan lebih tegas terhadap warga. Biarlah kita dikatakan kejam, yang penting tidak ada korban jiwa dan kejadian serupa tidak terulang kembali,” tutupnya.

Suasana duka tampak menyelimuti tempat disemayamkannya korban. Warga tampak berbondong-bondong menyambangi rumah duka yang merupakan rumah keluarga korban.

Rencananya, Dandim 0205/TK dan BPBD Karo beserta rombongan akan melayat ke rumah duka di Desa Tanjung Merawa, Kecamatan Tiganderket, malam ini juga.(cr-9/ala)

Foto: Pardy/PM Rumah warga roboh diterjang banjir lahar dingin Gunung Sinabung, Senin (9/5/2016).
Foto: Pardy/PM
Rumah warga roboh diterjang banjir lahar dingin Gunung Sinabung, Senin (9/5/2016).

TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang mengguyur kawasan kaki gunung Sinabung, Senin (9/5) sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, mengakibatkan banjir lahar dingin. Enam rumah warga di Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo pun diterjang. Akibatnya, 1 orang tewas. Sementara 1 masih dinyatakan hilang.

Enam rumah yang diterjang, 2 diantaranya rusak parah. Sedangkan 4 lainnya rusak ringan.

Informasi lokasi kejadian menyebutkan, banjir lahar dingin yang disertai material bebatuan, tiba-tiba menghantam keenam rumah tersebut sesaat setelah hujan. Menurut keterangan Dandim 0205/TK Letkol (Inf) Agustatius Sitepu didampingi Kapolsek Tiganderket AKP Sopar Budiman dan Kepala Pelaksana BPBD Karo Matius Sembiring di lokasi kejadian menyebutkan, dalam kejadian ini lima orang warga menjadi korban.

Dijelaskannya, seorang bocah perempuan bernama Atifah alias Rehan (5), putri dari pasangan Henry Purwanto dan ibunya Tina, meninggal dunia. Sedangkan satu orang lainnya bernama Riska (7) dinyatakan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian.

Sementara, kata dia, tiga orang warga menjadi korban luka diantaranya Yuda (4), Tina (33) dan Ibnu (8). Ketiga korban tersangkut di bebatuan perladangan warga, sehingga dapat diselamatkan.

“Lokasi kejadian merupakan kawasan zona merah dan sudah dipasang portal. Sebelumnya sudah berkali-kali kita beri himbauan agar warga tidak memasuki kawasan tersebut. Namun, karena alasan mencari nafkah alias perut untuk kehidupan, warga tak menghiraukan himbauan yang kita berikan,” kata Agustatius.

Dikatakannya, pencarian akan tetap dilakukan malam ini hingga pukul 21.00 WIB. “Namun jika tidak ditemukan tanda-tanda, akan dilanjutkan besok pagi sejak matahari terbit. Saat ini kita terkendala akibat kekurangan penerangan. Namun secara pasif pancarian akan tetap dilakukan. Harapan kita, besok korban harus kita temukan,” katanya.

Dandim menghimbau agar warga mematuhi himbauan untuk tidak memasuki kawasan zona merah. “Kedepan kita akan lebih tegas terhadap warga. Biarlah kita dikatakan kejam, yang penting tidak ada korban jiwa dan kejadian serupa tidak terulang kembali,” tutupnya.

Suasana duka tampak menyelimuti tempat disemayamkannya korban. Warga tampak berbondong-bondong menyambangi rumah duka yang merupakan rumah keluarga korban.

Rencananya, Dandim 0205/TK dan BPBD Karo beserta rombongan akan melayat ke rumah duka di Desa Tanjung Merawa, Kecamatan Tiganderket, malam ini juga.(cr-9/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/