26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jasad Korban Lahar Dingin Sinabung Ditemukan

Foto: Pardy/PM Rumah warga roboh diterjang banjir lahar dingin Gunung Sinabung, Senin (9/5/2016).
Foto: Pardy/PM
Rumah warga roboh diterjang banjir lahar dingin Gunung Sinabung, Senin (9/5/2016). Seorang warga yang terseret arus, ditemukan tewas.

KARO, SUMUTPOS.CO – Setelah sepekan hilang, akhirnya jasad Riska Nurjana (7), korban bencana lahar dingin Gunung Sinabung ditemukan. Raga warga Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket, Karo itu ditemukan Senin (16/5) sekira pukul 12.30 WIB di Sungai Lau Biang, Desa Mburidi, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo.

Sejak awal kejadian hingga jenazah ditemukan, aparat gabungan TNI, Polri, Relawan Beidar Sinabung dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Karo terus melakukan pencarian. Tim dikomando langsung oleh Dansatgas Tanggap Darurat Sinabung, Letkol (Inf) Agustatius Sitepu, S.Sos, M.Si. Serta bantuan dari masyarakat sekitar.

Agustatius menjelaskan, jenazah Riska ditemukan oleh seorang warga bernama Anta Ginting (40).

Awalnya, warga Desa Mburidi, Kecamatan Kutabuluh itu hendak pergi ke kebun dan memancing di pinggir Sungai Lau Biang.

Saat akan melempar kailnya, Anta Ginting terperanjat. Ia melihat sesosok mayat terapung dalam posisi telungkup. Mayat itu tersangkut dekat kayu besar pada muara Sungai Lau Biang.

Temuannya itu langsung diberitahu kepada warga Desa Mburidi lainnya. Kemudian, seorang warga memberitahukan informasi tersebut kepada salah seorang keluarga korban di Tiganderket.

Oleh keluarga, informasi tersebut diberitahu kepada Danramil 05 Payung Kapt. Arh. E Perangin-angin. Perangin-angin kemudian berbicara kepada Anta Ginting via telepon selular.

“Kemudian E. Perangin-angin menyampaikan informasi itu kepada saya selaku Dansatgas Tanggap Darurat Sinabung,” kata Letkol (Inf) Agustatius Sitepu.

Begitu mendapat informasi, tim gabungan langsung menuju lokasi temuan korban. Hujan gerimis dan peralatan yang kurang memadai sempat menjadi kendala evakuasi.

Sebab, saat itu hanya ada ban dalam mobil dan tali yang digunakan untuk pelampung.

“Evakuasi jasad korban belangsung selama 2 jam. Dimulai pukul 22.30 WIB. Pukul 24.30 WIB jenazah baru berhasil dievakuasi dari muara sungai Lau Biang yang sangat curam,” ujar Letkol (Inf) Agustatius.

Tebing yang dilalui tim evakuasi jenazah sangat curam. Ketinggiannya mencapai kurang lebih 350 meter dari permukaan air. Sedangkan kemiringan mencapai 45 derajat.

Foto: Pardy/PM Rumah warga roboh diterjang banjir lahar dingin Gunung Sinabung, Senin (9/5/2016).
Foto: Pardy/PM
Rumah warga roboh diterjang banjir lahar dingin Gunung Sinabung, Senin (9/5/2016). Seorang warga yang terseret arus, ditemukan tewas.

KARO, SUMUTPOS.CO – Setelah sepekan hilang, akhirnya jasad Riska Nurjana (7), korban bencana lahar dingin Gunung Sinabung ditemukan. Raga warga Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket, Karo itu ditemukan Senin (16/5) sekira pukul 12.30 WIB di Sungai Lau Biang, Desa Mburidi, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo.

Sejak awal kejadian hingga jenazah ditemukan, aparat gabungan TNI, Polri, Relawan Beidar Sinabung dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Karo terus melakukan pencarian. Tim dikomando langsung oleh Dansatgas Tanggap Darurat Sinabung, Letkol (Inf) Agustatius Sitepu, S.Sos, M.Si. Serta bantuan dari masyarakat sekitar.

Agustatius menjelaskan, jenazah Riska ditemukan oleh seorang warga bernama Anta Ginting (40).

Awalnya, warga Desa Mburidi, Kecamatan Kutabuluh itu hendak pergi ke kebun dan memancing di pinggir Sungai Lau Biang.

Saat akan melempar kailnya, Anta Ginting terperanjat. Ia melihat sesosok mayat terapung dalam posisi telungkup. Mayat itu tersangkut dekat kayu besar pada muara Sungai Lau Biang.

Temuannya itu langsung diberitahu kepada warga Desa Mburidi lainnya. Kemudian, seorang warga memberitahukan informasi tersebut kepada salah seorang keluarga korban di Tiganderket.

Oleh keluarga, informasi tersebut diberitahu kepada Danramil 05 Payung Kapt. Arh. E Perangin-angin. Perangin-angin kemudian berbicara kepada Anta Ginting via telepon selular.

“Kemudian E. Perangin-angin menyampaikan informasi itu kepada saya selaku Dansatgas Tanggap Darurat Sinabung,” kata Letkol (Inf) Agustatius Sitepu.

Begitu mendapat informasi, tim gabungan langsung menuju lokasi temuan korban. Hujan gerimis dan peralatan yang kurang memadai sempat menjadi kendala evakuasi.

Sebab, saat itu hanya ada ban dalam mobil dan tali yang digunakan untuk pelampung.

“Evakuasi jasad korban belangsung selama 2 jam. Dimulai pukul 22.30 WIB. Pukul 24.30 WIB jenazah baru berhasil dievakuasi dari muara sungai Lau Biang yang sangat curam,” ujar Letkol (Inf) Agustatius.

Tebing yang dilalui tim evakuasi jenazah sangat curam. Ketinggiannya mencapai kurang lebih 350 meter dari permukaan air. Sedangkan kemiringan mencapai 45 derajat.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/