35 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Astaga… Guru Honorer Cabuli Anak Kelas 6 SD

ilustrasi
ilustrasi

BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Bejat! Setidaknya kata itu yang menggambarkan prilaku Ilyas (40), warga Jalan Kampung Baru, Kelurahan Brandan Barat, Kecamatan Babalan,Kabupaten Langkat ini. Betapa tidak, lajang tua yang berprofesi sebagai guru honor di SD 11 Pangkalanbrandan ini tega mencabuli NA (12), anak didiknya yang masih duduk di bangku kelas VI.

Info yang dihimpun dari keluarga korban bernama Erwinsyah, perbuatan tak terpuji ini terungkap saat warga menggerebek rumah Ilyas, Sabtu (14/5) lalu. “Oknum guru tak bermoral ini meminta keponakan kami, NA untuk datang ke rumahnya, dengan alibi untuk mengambil kertas ujian sekolah menjelang Ujian Nasional (UN) yang berlangsung, Senin (16/5) kemarin,” Ujar Erwin, Selasa (17/5) sekira pukul 16.00 WIB.

Namanya anak-anak, mendengar perintah sang guru, dia pun bergegas menyusul Ilyas yang sudah lebih dulu pulang dengan mengayuh sepedanya.

Setibanya di rumah sang guru, korban diminta masuk ke dalam rumah, sementara sepedanya disembunyikan Ilyas di samping rumah, untuk mengalihkan perhatian warga setempat. Begitu melihat siswi ini telah berada di dalam rumah, Ilyas langsung mengunci pintu dan mengambil lembaran soal di dalam kamarnya.

Saat hendak memberikan lembaran soal ujian, Ilyas langsung mencabuli korban secara paksa.

Beruntung, jeritan histeris NA didengar warga yang dalam hitungan menit datang berduyun-duyun. Tanpa pikir panjang, warga langsung mendobrak pintu rumah dan menyeret oknum guru ke luar rumah. Sempat hendak dimassa, akhirnya oknum guru tadi mengakui perbuatannya terhadap korban.

“Setelah kejadian itu, pelaku sempat mendatangi rumah korban guna minta maaf. Namun, berhubung telah mencoreng citra dunia pendidikan, keluarga tetap melaporkannya ke unit Pusat Perlindungan Anak (PPA) Polres Langkat,” ungkap Erwin.

Kepada penyidik, NA mengakui dirinya menjadi korban pencabulan gurunya sendiri.“Ya, Pak Ilyas meraba-raba dada saya dan mencium kemaluan saya di rumahnya saat mengambil kertas soal ujian. Saya teriak minta tolong dan didengar warga,” sebut NA, di ruang SPK Polres Langkat, Selasa (17/5).

Kanit PPA Polres Langkat Iptu Rinaldi, membenarkan adanya laporan tersebut.”Memang ada yang membuat laporan pencabulan, kita akan segera proses usai korban di BAP,” singkatnya.(cr10/deo)

ilustrasi
ilustrasi

BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Bejat! Setidaknya kata itu yang menggambarkan prilaku Ilyas (40), warga Jalan Kampung Baru, Kelurahan Brandan Barat, Kecamatan Babalan,Kabupaten Langkat ini. Betapa tidak, lajang tua yang berprofesi sebagai guru honor di SD 11 Pangkalanbrandan ini tega mencabuli NA (12), anak didiknya yang masih duduk di bangku kelas VI.

Info yang dihimpun dari keluarga korban bernama Erwinsyah, perbuatan tak terpuji ini terungkap saat warga menggerebek rumah Ilyas, Sabtu (14/5) lalu. “Oknum guru tak bermoral ini meminta keponakan kami, NA untuk datang ke rumahnya, dengan alibi untuk mengambil kertas ujian sekolah menjelang Ujian Nasional (UN) yang berlangsung, Senin (16/5) kemarin,” Ujar Erwin, Selasa (17/5) sekira pukul 16.00 WIB.

Namanya anak-anak, mendengar perintah sang guru, dia pun bergegas menyusul Ilyas yang sudah lebih dulu pulang dengan mengayuh sepedanya.

Setibanya di rumah sang guru, korban diminta masuk ke dalam rumah, sementara sepedanya disembunyikan Ilyas di samping rumah, untuk mengalihkan perhatian warga setempat. Begitu melihat siswi ini telah berada di dalam rumah, Ilyas langsung mengunci pintu dan mengambil lembaran soal di dalam kamarnya.

Saat hendak memberikan lembaran soal ujian, Ilyas langsung mencabuli korban secara paksa.

Beruntung, jeritan histeris NA didengar warga yang dalam hitungan menit datang berduyun-duyun. Tanpa pikir panjang, warga langsung mendobrak pintu rumah dan menyeret oknum guru ke luar rumah. Sempat hendak dimassa, akhirnya oknum guru tadi mengakui perbuatannya terhadap korban.

“Setelah kejadian itu, pelaku sempat mendatangi rumah korban guna minta maaf. Namun, berhubung telah mencoreng citra dunia pendidikan, keluarga tetap melaporkannya ke unit Pusat Perlindungan Anak (PPA) Polres Langkat,” ungkap Erwin.

Kepada penyidik, NA mengakui dirinya menjadi korban pencabulan gurunya sendiri.“Ya, Pak Ilyas meraba-raba dada saya dan mencium kemaluan saya di rumahnya saat mengambil kertas soal ujian. Saya teriak minta tolong dan didengar warga,” sebut NA, di ruang SPK Polres Langkat, Selasa (17/5).

Kanit PPA Polres Langkat Iptu Rinaldi, membenarkan adanya laporan tersebut.”Memang ada yang membuat laporan pencabulan, kita akan segera proses usai korban di BAP,” singkatnya.(cr10/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/