26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mulai dari Roadshow hingga Peresmian PLTMG

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) Persero terus melakukan kegiatan positif di Sumatera, tepatnya di Sumatera Utara (Sumut), Kepulauan Riau (Kepri) dan Aceh sejak Mei hingga Juni yang lalu, . Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi dampak pemadaman bergilir yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini.

Koordinator Investigasi Masyarakat Peduli Listrik (MPL), Ramdani mengatakan kegiatan tersebut adalah roadshow tol listrik untuk Sumut Terang di Unit Induk Pembangunan II yang di mulai dari Kota Padangsidimpuan pada 31 Mei yang lalu.

“Kegiatan yang sama juga dilakukan di Kepri. Sedangkan kegiatan yang lain adalah peresmian pembangkit Listrik Tenaga mesi Gas (PLTMG) Arun pada 2 Juni yang lalu di Kawasan PT Arun Kota Lhokseumawe,” ujarnya kemarin (4/6) yang lalu.

Dijelaskannya, pada kegiatan di Arun bahkan dihadiri dan diresmikan secara langsung oleh orang nomor satu di Indonesia, yaitu Presiden Joko Widodo. Kegiatan tersebut diatas diprediksi oleh elemen masyarakat kelistrikan sebagai suatu hal yang serius setelah selama kurun waktu sepuluh tahun ke belakang hal seperti ini tidak pernah mendapat perhatian.

“Menurut kami, hal itu seperti menjadi sebuah petunjuk bagi publik bahwa Presiden Jokowi dan seluruh jajarannya sampai ke level terbawah dilingkup Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. PLN (Persero) tidak mau asal dalam upaya menggapai pembangunan 35.000 MW seperti yang dikumandangkan saat dia mulai berkuasa,” jelasnya.

Sekarang publik sudah merasa lebih nyaman atas janji 35.000 MW itu setelah melihat Presiden bersama jajaran PT. PLN (Persero) serasi dan selaras dalam upaya mewujudkannya. Kegiatan-kegiatan Presiden di Aceh dan jajaran PT. PLN (Persero) itu menjadi seperti sebuah harapan yang tadinya tidak terlihat menjadi mulai menunjukkan wujudnya turun pelan-pelan ke bumi, tutur pria berambut plontos itu.

Konsistensi Presiden Jokowi kami prediksi selain karena memang faktanya dia harus membangun sumber energi untuk kebutuhan listrik rakyat dilain sisi dia tidak mau hanya sukses membangun jalan tol Sumatera yang akan menghubungkan ujung Provinsi Aceh sampai ujung Provinsi Lampung.

Dirut PT. PLN (Persero) Sofyan Basir sepertinya sangat memahami pola pikir Presiden dalam kaitan jalan tol Sumatera sehingga dia bisa dengan mudah mengimplementasikannya untuk mendukungnya yakni dengan cara pembangunan tol listrik Sumatera.

Yang mungkin harus dipikirkan Basir agar hal itu bisa terwujud dengan maksimal adalah bagaimana bisa menggerakkan seluruh pranata lingkup birokrasi diseluruh pulau Sumatera yang dimulai dari Gubernur, DPRD Provinsi dan instansi yang sejajar lainnya sampai ke seluruh Bupati serta Wali Kota maupun DPRD nya. Karena kalau dia tidak mencermatinya maka bukan tidak mungkin justru pemerintah di daerah akan menjadi sandungan terhadap rencana pembangunan tol listrik itu.

”Baru Bupati Meulaboh di Provinsi Aceh yang terlihat sangat antusias secara riel dalam merespon pembangunan tol listrik itu. Tentu konsekuensi positifnya adalah wilayah pemerintahan dan rakyatnya tidak lagi kekurangan energi listrik seperti diwilayah lain Sumatera umumnya. Lalu baru Gubernur Kepri yang secara tegas dalam setiap kesempatan menyampaikan dukungannya untuk mensukseskan pembangunan tersebut. Hal yang sama baru diikuti oleh Gubernur Sumatera Utara diawal bulan ini. Jadi, kami melihat justru keterlibatan pemerintah daerah yang masih sangat minim,” ujarnya. (rel/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) Persero terus melakukan kegiatan positif di Sumatera, tepatnya di Sumatera Utara (Sumut), Kepulauan Riau (Kepri) dan Aceh sejak Mei hingga Juni yang lalu, . Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi dampak pemadaman bergilir yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini.

Koordinator Investigasi Masyarakat Peduli Listrik (MPL), Ramdani mengatakan kegiatan tersebut adalah roadshow tol listrik untuk Sumut Terang di Unit Induk Pembangunan II yang di mulai dari Kota Padangsidimpuan pada 31 Mei yang lalu.

“Kegiatan yang sama juga dilakukan di Kepri. Sedangkan kegiatan yang lain adalah peresmian pembangkit Listrik Tenaga mesi Gas (PLTMG) Arun pada 2 Juni yang lalu di Kawasan PT Arun Kota Lhokseumawe,” ujarnya kemarin (4/6) yang lalu.

Dijelaskannya, pada kegiatan di Arun bahkan dihadiri dan diresmikan secara langsung oleh orang nomor satu di Indonesia, yaitu Presiden Joko Widodo. Kegiatan tersebut diatas diprediksi oleh elemen masyarakat kelistrikan sebagai suatu hal yang serius setelah selama kurun waktu sepuluh tahun ke belakang hal seperti ini tidak pernah mendapat perhatian.

“Menurut kami, hal itu seperti menjadi sebuah petunjuk bagi publik bahwa Presiden Jokowi dan seluruh jajarannya sampai ke level terbawah dilingkup Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. PLN (Persero) tidak mau asal dalam upaya menggapai pembangunan 35.000 MW seperti yang dikumandangkan saat dia mulai berkuasa,” jelasnya.

Sekarang publik sudah merasa lebih nyaman atas janji 35.000 MW itu setelah melihat Presiden bersama jajaran PT. PLN (Persero) serasi dan selaras dalam upaya mewujudkannya. Kegiatan-kegiatan Presiden di Aceh dan jajaran PT. PLN (Persero) itu menjadi seperti sebuah harapan yang tadinya tidak terlihat menjadi mulai menunjukkan wujudnya turun pelan-pelan ke bumi, tutur pria berambut plontos itu.

Konsistensi Presiden Jokowi kami prediksi selain karena memang faktanya dia harus membangun sumber energi untuk kebutuhan listrik rakyat dilain sisi dia tidak mau hanya sukses membangun jalan tol Sumatera yang akan menghubungkan ujung Provinsi Aceh sampai ujung Provinsi Lampung.

Dirut PT. PLN (Persero) Sofyan Basir sepertinya sangat memahami pola pikir Presiden dalam kaitan jalan tol Sumatera sehingga dia bisa dengan mudah mengimplementasikannya untuk mendukungnya yakni dengan cara pembangunan tol listrik Sumatera.

Yang mungkin harus dipikirkan Basir agar hal itu bisa terwujud dengan maksimal adalah bagaimana bisa menggerakkan seluruh pranata lingkup birokrasi diseluruh pulau Sumatera yang dimulai dari Gubernur, DPRD Provinsi dan instansi yang sejajar lainnya sampai ke seluruh Bupati serta Wali Kota maupun DPRD nya. Karena kalau dia tidak mencermatinya maka bukan tidak mungkin justru pemerintah di daerah akan menjadi sandungan terhadap rencana pembangunan tol listrik itu.

”Baru Bupati Meulaboh di Provinsi Aceh yang terlihat sangat antusias secara riel dalam merespon pembangunan tol listrik itu. Tentu konsekuensi positifnya adalah wilayah pemerintahan dan rakyatnya tidak lagi kekurangan energi listrik seperti diwilayah lain Sumatera umumnya. Lalu baru Gubernur Kepri yang secara tegas dalam setiap kesempatan menyampaikan dukungannya untuk mensukseskan pembangunan tersebut. Hal yang sama baru diikuti oleh Gubernur Sumatera Utara diawal bulan ini. Jadi, kami melihat justru keterlibatan pemerintah daerah yang masih sangat minim,” ujarnya. (rel/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/