25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Hanura & PKS Segera Bertemu

Foto: Ketua DPD Partai Hanura,  Zulkifli Efendi Siregar (kiri) dan Ketua DPW PKNU Sumut, Muhammad Ikhyar Velayati Harahap (kanan).
Foto: Ketua DPD Partai Hanura, Zulkifli Efendi Siregar (kiri) dan Ketua DPW PKNU Sumut, Muhammad Ikhyar Velayati Harahap (kanan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keberadaan PKNU dan Partai Patriot sebagai pendukung pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi (‘Ganteng’) ternyata tak dianggap. Karenanya, Partai Hanura merasa hanya perlu berkomunikasi dengan PKS, tanpa harus mengajak partai pendukung ‘Ganteng’ di Pilgubsu 2013 yang tak memiliki kursi di DPRD Sumut.

Ketua DPD Partai Hanura Sumut, Zulkifli Efendi Siregar menegaskan, mereka hanya akan melakukan pertemuan dengan DPW PKS Sumut untuk membahas siapa yang akan diusulkan ke DPRD untuk dipilih menjadi Wakil Gubernur Sumut.

“Kalau dengan PKS akan segera kita jadwalkan pertemuan,” kata Zulkifli Efendi Siregar saat ditemui Sumut Pos usai sidang paripurna, kemarin.

Menurut Zulkifli, pembahasan calon Wagubsu tidak akan dilakukan dengan PKNU serta Patriot, karena kedua partai tersebut tidak memiliki kursi saat mengusung pasangan Gatot- Erry pada Pilgubsu 2013 lalu. “Yang diakui itu kan partai yang punya kursi,” tegasnya.

Partai Hanura, lanjut dia, sejauh ini belum memutuskan siapa nama yang akan diusulkan menjadi Cawagubsu. “Yang dikirimkan ke DPRD itukan dua nama, jadi Hanura satu PKS satu. Mohon doanya saja,” pintanya.

Lebih jauh diungkapkan Zulkifli, pimpinan DPRD Sumut Rabu (8/6) kemarin baru saja menggelar rapat yang hasilnya meminta Gubernur Sumut mengusulkan dua nama wagubsu ke DPRD Sumut. “Gubernur juga segera berkomunikasi dengan partai pengusung agar dua nama wagubsu yang diusulkan dapat segera ditetapkan. Sistem pemilihan di dewan itu bisa dengan cara musyawarah mufakat atau dengan sistem voting,” tegas pria yang menjabat Wakil Ketua DPRD Sumut ini.

Terpisah, Ketua DPW PKS Sumut, M Hafez menjelaskan, dirinya belum menerima laporan dari tim penjaringan internal yang mencari sosok cawagubsu. “Target PKS sebelum satu bulan setelah gubernur dilantik sudah diputuskan cawagubsu dari internal partai. Setelah itu baru dikomunikasikan kepada partai pengusung lainnya,” sebutnya.

Hafez menambahkan, tim penjaringan internal itulah yang nantinya akan menjadwalkan pertemuan dengan partai pengusung lainnya. “Secepatnya akan dijadwalkan,” kata anggota Komisi A DPRD Sumut itu.

Menyikapi pendapat Zulkifli, Ketua DPW PKNU Sumut, Muhammad Ikhyar Velayati Harahap mengelompokkan partai pengusung pasangan Ganteng pada Pilgubsu 2013 lalu menjadi dua. Pertama, partai pengusung dengan kursi. Kedua partai pengusung minoritas non kursi.

Diakuinya pada Pilgubsu 2013 lalu dari 5 partai pengusung hanya PKNU dan Patriot tanpa kursi. Meski begitu, pada saat itu tercatat sebagai peserta pemilu dan memiliki suara pada saat Pemilu 2009.

“Tapi yang menjadi acuan bukan perolehan kursi atau tidak, karena di UU No 8/2015 menjelaskan bahwa yang berhak mengusulkan cawagub itu adalah partai pengusung tanpa melihat nilai dukungan atau perolehan kursi di DPRD,” katanya.

Dia menilai, pernyataan Ketua DPD Hanura, Zulkifli Efendi Siregar telah menyesatkan dan hanya menimbulkan opini yang keliru di tengah-tengah masyarakat.

“Saya pikir Hanura memang sengaja seperti itu, karena begitu bernafsu untuk mendapatkan kursi Sumut 2,” terang pria berkumis tebal itu.

Foto: Ketua DPD Partai Hanura,  Zulkifli Efendi Siregar (kiri) dan Ketua DPW PKNU Sumut, Muhammad Ikhyar Velayati Harahap (kanan).
Foto: Ketua DPD Partai Hanura, Zulkifli Efendi Siregar (kiri) dan Ketua DPW PKNU Sumut, Muhammad Ikhyar Velayati Harahap (kanan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keberadaan PKNU dan Partai Patriot sebagai pendukung pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi (‘Ganteng’) ternyata tak dianggap. Karenanya, Partai Hanura merasa hanya perlu berkomunikasi dengan PKS, tanpa harus mengajak partai pendukung ‘Ganteng’ di Pilgubsu 2013 yang tak memiliki kursi di DPRD Sumut.

Ketua DPD Partai Hanura Sumut, Zulkifli Efendi Siregar menegaskan, mereka hanya akan melakukan pertemuan dengan DPW PKS Sumut untuk membahas siapa yang akan diusulkan ke DPRD untuk dipilih menjadi Wakil Gubernur Sumut.

“Kalau dengan PKS akan segera kita jadwalkan pertemuan,” kata Zulkifli Efendi Siregar saat ditemui Sumut Pos usai sidang paripurna, kemarin.

Menurut Zulkifli, pembahasan calon Wagubsu tidak akan dilakukan dengan PKNU serta Patriot, karena kedua partai tersebut tidak memiliki kursi saat mengusung pasangan Gatot- Erry pada Pilgubsu 2013 lalu. “Yang diakui itu kan partai yang punya kursi,” tegasnya.

Partai Hanura, lanjut dia, sejauh ini belum memutuskan siapa nama yang akan diusulkan menjadi Cawagubsu. “Yang dikirimkan ke DPRD itukan dua nama, jadi Hanura satu PKS satu. Mohon doanya saja,” pintanya.

Lebih jauh diungkapkan Zulkifli, pimpinan DPRD Sumut Rabu (8/6) kemarin baru saja menggelar rapat yang hasilnya meminta Gubernur Sumut mengusulkan dua nama wagubsu ke DPRD Sumut. “Gubernur juga segera berkomunikasi dengan partai pengusung agar dua nama wagubsu yang diusulkan dapat segera ditetapkan. Sistem pemilihan di dewan itu bisa dengan cara musyawarah mufakat atau dengan sistem voting,” tegas pria yang menjabat Wakil Ketua DPRD Sumut ini.

Terpisah, Ketua DPW PKS Sumut, M Hafez menjelaskan, dirinya belum menerima laporan dari tim penjaringan internal yang mencari sosok cawagubsu. “Target PKS sebelum satu bulan setelah gubernur dilantik sudah diputuskan cawagubsu dari internal partai. Setelah itu baru dikomunikasikan kepada partai pengusung lainnya,” sebutnya.

Hafez menambahkan, tim penjaringan internal itulah yang nantinya akan menjadwalkan pertemuan dengan partai pengusung lainnya. “Secepatnya akan dijadwalkan,” kata anggota Komisi A DPRD Sumut itu.

Menyikapi pendapat Zulkifli, Ketua DPW PKNU Sumut, Muhammad Ikhyar Velayati Harahap mengelompokkan partai pengusung pasangan Ganteng pada Pilgubsu 2013 lalu menjadi dua. Pertama, partai pengusung dengan kursi. Kedua partai pengusung minoritas non kursi.

Diakuinya pada Pilgubsu 2013 lalu dari 5 partai pengusung hanya PKNU dan Patriot tanpa kursi. Meski begitu, pada saat itu tercatat sebagai peserta pemilu dan memiliki suara pada saat Pemilu 2009.

“Tapi yang menjadi acuan bukan perolehan kursi atau tidak, karena di UU No 8/2015 menjelaskan bahwa yang berhak mengusulkan cawagub itu adalah partai pengusung tanpa melihat nilai dukungan atau perolehan kursi di DPRD,” katanya.

Dia menilai, pernyataan Ketua DPD Hanura, Zulkifli Efendi Siregar telah menyesatkan dan hanya menimbulkan opini yang keliru di tengah-tengah masyarakat.

“Saya pikir Hanura memang sengaja seperti itu, karena begitu bernafsu untuk mendapatkan kursi Sumut 2,” terang pria berkumis tebal itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/