29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ayam Peliharaan Hilang, Tetangga Dibacok.. Innalillahi

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Jeritan histeris meminta pertolongan dari mulut keluar dari mulut Marsinta Hasugian (58) menggelegar. Huta I Nagori Nagur Usang Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun langsung heboh.

Kejadian ini pada Jumat (15/7)malam sekira pukul 19.00 WIB. Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tengah menemani suami dan dua anaknya ini berteriak sejadi-jadinya tatkala melihat tubuh suaminya Mangiring Sipayung (59) tewas terduduk di kursi rumah dengan kondisi bersimbah darah dan kepala luka akibat parang.

Kematian sang suami akibat ulah Ardin Manik (63), yang merupakan tetangga korban. Pembunuhan ini diduga hanya gara-gara ayam peliharaan pelaku hilang. Tak lama berselang, Kepolisian Sektor (Polsek) Serbelawan dibantu warga pun berhasil meringkus pelaku, lebih kurang 50 meter dari TKP.

Kepada polisi Marsinta Hasugian menuturkan peristiwa itu terjadi sekira pukul 19.00 WIB ketika dia dan sang suami serta dua anaknya Jantas Sipayung dan Josua Sipayung baru saja selesai makan malam. Mereka duduk-duduk di dalam rumah, tepatnya di ruang tamu. “Tiba-tiba dia datang dan langsung menendang pintu depan rumah dengan membawa parang panjang lebih kurang 40 meter. Dia masuk ke dalam rumah mendekati kami dan langsung mengayunkan parang ke kepala suami saya,” ucapnya.

“Dia lalu mencoba menyeret suami saya ke teras rumah. Setelah itu dia pulang,” tambahnya.

Melihat tubuh suaminya sudah tewas di teras rumahnya, Marsinta Hasugian menangis dan menjerit. Tanpa dikomandoi, spontan rumah korban langsung dikerumuni warga. “Kami beramai-ramai ke rumah pelaku dan meringkusnya dan saat kami ringkus, pelaku mengaku sudah pasrah dengan apa yang terjadi,” ujar D Damanik, Gamot setempat.

Menurut Damanik, bahwa sesuai informasi yang berkembang dan ia ketahui, bahwa pembunuhan sadis itu diduga bermotifkan masalah ayam peliharaan pelaku hilang dan pelaku menuduh korban yang mengambilnya.

Di Instalasi Forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, Kanit Reskim Polsek Serbelawan, Iptu Subakir menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan pelaku dibantu oleh warga setempat. “Masih kita dalami dengan menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), guna menyelidiki lebih lanjut terhadap kasus ini”, tegasnya.

“Sebilah parang diduga alat yang dipakai pelaku untuk membacok korban sudah kita temukan dari depan rumah korban”, tambahnya.

Dr Forensik RSUD Djasamen Saragih, dr Reinhard Hutahaean,mengatakan bahwa dari hasil otopsi yang dilakukan, ia bersama tim medis mengambil kesimpulan bahwa meninggalnya korban adalah berhubungan dengan pendarahan yang diderita korban. “Ada luka bacokan pada bagian kepala sebelah kiri, berukuran 6×2 cm,” terang dr Renhad. (th/spg)

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Jeritan histeris meminta pertolongan dari mulut keluar dari mulut Marsinta Hasugian (58) menggelegar. Huta I Nagori Nagur Usang Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun langsung heboh.

Kejadian ini pada Jumat (15/7)malam sekira pukul 19.00 WIB. Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tengah menemani suami dan dua anaknya ini berteriak sejadi-jadinya tatkala melihat tubuh suaminya Mangiring Sipayung (59) tewas terduduk di kursi rumah dengan kondisi bersimbah darah dan kepala luka akibat parang.

Kematian sang suami akibat ulah Ardin Manik (63), yang merupakan tetangga korban. Pembunuhan ini diduga hanya gara-gara ayam peliharaan pelaku hilang. Tak lama berselang, Kepolisian Sektor (Polsek) Serbelawan dibantu warga pun berhasil meringkus pelaku, lebih kurang 50 meter dari TKP.

Kepada polisi Marsinta Hasugian menuturkan peristiwa itu terjadi sekira pukul 19.00 WIB ketika dia dan sang suami serta dua anaknya Jantas Sipayung dan Josua Sipayung baru saja selesai makan malam. Mereka duduk-duduk di dalam rumah, tepatnya di ruang tamu. “Tiba-tiba dia datang dan langsung menendang pintu depan rumah dengan membawa parang panjang lebih kurang 40 meter. Dia masuk ke dalam rumah mendekati kami dan langsung mengayunkan parang ke kepala suami saya,” ucapnya.

“Dia lalu mencoba menyeret suami saya ke teras rumah. Setelah itu dia pulang,” tambahnya.

Melihat tubuh suaminya sudah tewas di teras rumahnya, Marsinta Hasugian menangis dan menjerit. Tanpa dikomandoi, spontan rumah korban langsung dikerumuni warga. “Kami beramai-ramai ke rumah pelaku dan meringkusnya dan saat kami ringkus, pelaku mengaku sudah pasrah dengan apa yang terjadi,” ujar D Damanik, Gamot setempat.

Menurut Damanik, bahwa sesuai informasi yang berkembang dan ia ketahui, bahwa pembunuhan sadis itu diduga bermotifkan masalah ayam peliharaan pelaku hilang dan pelaku menuduh korban yang mengambilnya.

Di Instalasi Forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, Kanit Reskim Polsek Serbelawan, Iptu Subakir menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan pelaku dibantu oleh warga setempat. “Masih kita dalami dengan menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), guna menyelidiki lebih lanjut terhadap kasus ini”, tegasnya.

“Sebilah parang diduga alat yang dipakai pelaku untuk membacok korban sudah kita temukan dari depan rumah korban”, tambahnya.

Dr Forensik RSUD Djasamen Saragih, dr Reinhard Hutahaean,mengatakan bahwa dari hasil otopsi yang dilakukan, ia bersama tim medis mengambil kesimpulan bahwa meninggalnya korban adalah berhubungan dengan pendarahan yang diderita korban. “Ada luka bacokan pada bagian kepala sebelah kiri, berukuran 6×2 cm,” terang dr Renhad. (th/spg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/