JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Karnaval Kemerdakaan Pesona Danau Toba 2016 pada 20-21 Agustus bakal menjadi lokomotif bagi pariwisata di Sumatera Utara. Jutaan manusia akan menengok event yang menjadi pemuncak peringatan HUT RI ke-71 di level nasional itu melalui media.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjadi leading sector event itu. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun meyakini event itu bisa menjadi ajang promosi yang sangat efektif bagi destinasi wisata di kawasan Danau Toba.
“Inilah yang sering saya sebut sebagai indirect impact atau dampak tidak langsung. Jelasnya, media value yang nilainya lebih besar daripada sekedar orang datang di acara itu,” kata Arief di Jakarta.
Dalam sebuah event, indirect impact selalu jauh lebih besar daripada direct impact seperti jumlah kunjungan wisatawan yang menonton langsung. Tapi itu akan mendorong orang untuk datang ke sana dan berwisata dalam suasana yang berbeda dengan HUT RI saat ini.
“News value-nya itu bisa dihitung nilainya. Dan biasanya komposisinya satu banding dua atau tiga kalinya. Karena itu, media valuenya harus terus diperkuat,” sebut Arief.
Danau Toba yang merupakan kawah seluas 1.145 kilometer persegi itu akan menjadi perhatian dunia karena terus diekspose oleh ratusan media yang membawa kameranya ke Tano Batak. Namun Danau Toba bukanlah satu-satunya tujuan.
Ada banyak destinasi wisata di sekitar Danau Toba yang juga menakjubkan. ”Jadi banyak pilihan dan semuanya indah,” ujar Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Raseno Arya.
Raseno menjelaskan, Danau Toba juga sangat eksotis untuk dinikmati. Kata dia, di tengah danau itu terdapat sebuah pulau yang luasnya hampir sseluas Singapura.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Karnaval Kemerdakaan Pesona Danau Toba 2016 pada 20-21 Agustus bakal menjadi lokomotif bagi pariwisata di Sumatera Utara. Jutaan manusia akan menengok event yang menjadi pemuncak peringatan HUT RI ke-71 di level nasional itu melalui media.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjadi leading sector event itu. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun meyakini event itu bisa menjadi ajang promosi yang sangat efektif bagi destinasi wisata di kawasan Danau Toba.
“Inilah yang sering saya sebut sebagai indirect impact atau dampak tidak langsung. Jelasnya, media value yang nilainya lebih besar daripada sekedar orang datang di acara itu,” kata Arief di Jakarta.
Dalam sebuah event, indirect impact selalu jauh lebih besar daripada direct impact seperti jumlah kunjungan wisatawan yang menonton langsung. Tapi itu akan mendorong orang untuk datang ke sana dan berwisata dalam suasana yang berbeda dengan HUT RI saat ini.
“News value-nya itu bisa dihitung nilainya. Dan biasanya komposisinya satu banding dua atau tiga kalinya. Karena itu, media valuenya harus terus diperkuat,” sebut Arief.
Danau Toba yang merupakan kawah seluas 1.145 kilometer persegi itu akan menjadi perhatian dunia karena terus diekspose oleh ratusan media yang membawa kameranya ke Tano Batak. Namun Danau Toba bukanlah satu-satunya tujuan.
Ada banyak destinasi wisata di sekitar Danau Toba yang juga menakjubkan. ”Jadi banyak pilihan dan semuanya indah,” ujar Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Raseno Arya.
Raseno menjelaskan, Danau Toba juga sangat eksotis untuk dinikmati. Kata dia, di tengah danau itu terdapat sebuah pulau yang luasnya hampir sseluas Singapura.