26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Sei Bederah Kembali Jadi Ruang Terbuka Hijau

Foto: Dok Sumut Pos Pengerukan Sungai Bederah Medan terus dilanjutkan, Sungai akan dikembalikan sebagai ruang terbuka hijau di Medan.
Foto: Dok Sumut Pos
Pengerukan Sungai Bederah Medan terus dilanjutkan, Sungai akan dikembalikan sebagai ruang terbuka hijau di Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengerukan dan pembersihan di sepanjang lintasan Sei Bederah, Medan Helvetia terus dilakukan. Upaya ini sebagai solusi dalam mengatasi persoalan banjir dan genangan air di Kota Medan. Pemerintah Kota Medan berencana memulihkan kawasan yang dilintasi Sei Bederah sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

“Sesuai instruksi Wali Kota Medan, bahwa perlintasan kawasan yang dilalui sungai Bederah harus kembali menjadi jalur hijau.  Kemudian nantinya akan dimanfaatkan lokasi eks bangunan yang tadinya menutupi Sei Bederah, menjadi jalur Ruang Terbuka Hijau (RTB) guna mendukung Medan sebagai green city,” kata Kepala Dinas Pertamanan Zulkifli Sitepu kepada Sumut Pos, Minggu (25/9).

Dinas Pertamanan, kata dia, pada kegiatan gotong royong, Selasa (20/9) lalu, ikut serta melakukan pembersihan paska Dinas Bina Marga dan Dinas TRTB membongkar pemukiman liar di Jalan Asrama/Jalan Pondok Kelapa. Pihaknya menurunkan alat berat termasuk craine untuk mengangkat kayu dan batang pohon besar, bekas pembersihan yang sebelumnya dilakukan Dinas Bina Marga Kota Medan. Tampak pula 1 unit mobil tangga, 1 unit beko serta sejumlah truk untuk mendukung kegiatan.

“Setelah itu material akan kami pindahkan ke kebun bibit,” sebut Zulkifli yang saat itu mengaku didampingi Kepala Seksi Penghijauan Anthoni.

Amatan di lapangan, sejumlah alat berat milik Dinas Bina Marga Kota Medan sudah tersedia di lokasi pembersihan. Kawasan jalur hijau yang selama ini dihuni penduduk ‘liar’ dan sejumlah bentuk usaha tersebut, kini sudah ‘dibersihkan’ sebagian. Warga juga tampak sudah menyusun barang-barangnya untuk pindah ke dari lokasi tersebut. Pembersihan sendiri berjalan lancar tanpa ada protes dari warga, sebab lahan di sana sudah diganti rugi Pemko Medan

Selain itu, Zulkifli Sitepu mengungkapkan, guna mendukung Medan sebagai green city dalam waktu dekat pihaknya akan membuat laboratorium mini untuk semua taman aktif yang mereka kelola. “Antara lain di Lapangan Merdeka, Ahmad Yani, Taman Beringin, Koni Gajah Mada, Cadika juga Teladan. Begitu juga lingkaran biru di Sutomo Ujung, Tugu Perjuangan, Perintis Kemerdekaan lewat RSUD dr Pirngadi, Taman Helvetia, dan rencana kami satu lagi di Taman Lily Suheri. Ini juga merupakan perintah Bapak Wali Kota Medan, Drs Dzulmi Eldin S MSi, untuk pemanfaatan ruang terbuka hijau,” sebutnya.

Menurut mantan Kadiskominfo Medan itu, taman yang pihaknya kelola tidak hanya sekadar RTH saja melainkan sebagai tempat bermain anak-anak, serta lebih dari itu dapat menambah wawasan masyarakat melalui laboratorium yang ada. “Di laboratorium itu nanti, akan kita buat produksi khususnya tanaman hias. Bagaimana cara memproduksi tanaman di mana selama ini kita tahu caranya ada dua. Pertama vegetatif dan kedua generatif,” jelasnya.

Foto: Dok Sumut Pos Pengerukan Sungai Bederah Medan terus dilanjutkan, Sungai akan dikembalikan sebagai ruang terbuka hijau di Medan.
Foto: Dok Sumut Pos
Pengerukan Sungai Bederah Medan terus dilanjutkan, Sungai akan dikembalikan sebagai ruang terbuka hijau di Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengerukan dan pembersihan di sepanjang lintasan Sei Bederah, Medan Helvetia terus dilakukan. Upaya ini sebagai solusi dalam mengatasi persoalan banjir dan genangan air di Kota Medan. Pemerintah Kota Medan berencana memulihkan kawasan yang dilintasi Sei Bederah sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

“Sesuai instruksi Wali Kota Medan, bahwa perlintasan kawasan yang dilalui sungai Bederah harus kembali menjadi jalur hijau.  Kemudian nantinya akan dimanfaatkan lokasi eks bangunan yang tadinya menutupi Sei Bederah, menjadi jalur Ruang Terbuka Hijau (RTB) guna mendukung Medan sebagai green city,” kata Kepala Dinas Pertamanan Zulkifli Sitepu kepada Sumut Pos, Minggu (25/9).

Dinas Pertamanan, kata dia, pada kegiatan gotong royong, Selasa (20/9) lalu, ikut serta melakukan pembersihan paska Dinas Bina Marga dan Dinas TRTB membongkar pemukiman liar di Jalan Asrama/Jalan Pondok Kelapa. Pihaknya menurunkan alat berat termasuk craine untuk mengangkat kayu dan batang pohon besar, bekas pembersihan yang sebelumnya dilakukan Dinas Bina Marga Kota Medan. Tampak pula 1 unit mobil tangga, 1 unit beko serta sejumlah truk untuk mendukung kegiatan.

“Setelah itu material akan kami pindahkan ke kebun bibit,” sebut Zulkifli yang saat itu mengaku didampingi Kepala Seksi Penghijauan Anthoni.

Amatan di lapangan, sejumlah alat berat milik Dinas Bina Marga Kota Medan sudah tersedia di lokasi pembersihan. Kawasan jalur hijau yang selama ini dihuni penduduk ‘liar’ dan sejumlah bentuk usaha tersebut, kini sudah ‘dibersihkan’ sebagian. Warga juga tampak sudah menyusun barang-barangnya untuk pindah ke dari lokasi tersebut. Pembersihan sendiri berjalan lancar tanpa ada protes dari warga, sebab lahan di sana sudah diganti rugi Pemko Medan

Selain itu, Zulkifli Sitepu mengungkapkan, guna mendukung Medan sebagai green city dalam waktu dekat pihaknya akan membuat laboratorium mini untuk semua taman aktif yang mereka kelola. “Antara lain di Lapangan Merdeka, Ahmad Yani, Taman Beringin, Koni Gajah Mada, Cadika juga Teladan. Begitu juga lingkaran biru di Sutomo Ujung, Tugu Perjuangan, Perintis Kemerdekaan lewat RSUD dr Pirngadi, Taman Helvetia, dan rencana kami satu lagi di Taman Lily Suheri. Ini juga merupakan perintah Bapak Wali Kota Medan, Drs Dzulmi Eldin S MSi, untuk pemanfaatan ruang terbuka hijau,” sebutnya.

Menurut mantan Kadiskominfo Medan itu, taman yang pihaknya kelola tidak hanya sekadar RTH saja melainkan sebagai tempat bermain anak-anak, serta lebih dari itu dapat menambah wawasan masyarakat melalui laboratorium yang ada. “Di laboratorium itu nanti, akan kita buat produksi khususnya tanaman hias. Bagaimana cara memproduksi tanaman di mana selama ini kita tahu caranya ada dua. Pertama vegetatif dan kedua generatif,” jelasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/