26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

3 Bayi Korban Trafficking Diserahkan Dinsosnaker

RSUD dr Pirngadi Medan menyerahkan tiga bayi korban trafficking ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Medan. (Prans/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -RSUD dr Pirngadi Medan menyerahkan tiga bayi korban trafficking ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Medan untuk selanjutnya diberikan ke Panti Asuhan Bayi Sehat Medan. Penyerahan ketiga bayi yang baru berusia dua bulan, dilakukan di Kantor Dinsosnaker Medan, Jalan Wahid Hasyim, Kamis (12/1).

Kadissosnaker Medan Syarif Armansyah Lubis mengatakan, pihaknya dalam hal ini hanya sebagai penjembatan terhadap nasib malang yang dialami ketiga bayi tersebut. “Dari ketiga bayi itu, dua berjenis kelamin perempuan dan satu berjenis kelamin laki-laki,” kata Syarif Armansyah kepada Sumut Pos.

Pria yang akrab disapa Bob ini menjelaskan, ketiga bayi itu merupakan hasil korban trafficking (perdagangan manusia), yang berhasil diungkap Kepolisian Resort Belawan beberapa waktu lalu. “Oleh Polres Belawan ketiga bayi ini dititipkan ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk dirawat. Para penadahnya tertangkap di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, ketika hendak menjual ketiga bayi itu,” tuturnya.

Sekarang ini ketiga bayi mungil tersebut sudah diserahkan ke Panti Panti Asuhan Bayi Sehat Medan, pimpinan Rafdinal. Panti tersebut baru saja didirikan di Kota Medan, yang beralamat di Jalan Ramlan Yakin Nomor 1, dekat Hotel Madani Medan.

Ketua/Penanggungjawab Panti Asuhan Bayi Sehat Medan, Rafdinal, mengatakan pihaknya siap merawat, mendidik dan membina ketiga bayi korban trafficking tersebut. “Mereka bertiga ini merupakan bayi pertama yang kami tampung, sejak panti asuhan ini didirikan di Kota Medan,” katanya saat dikonfirmasi terpisah.

Menurutnya, panti asuhan mereka yang mendapat dukungan dari Panti Bayi Sehat Bandung, akan bertanggungjawab penuh atas masa depan ketiga bayi itu.

“Mereka itu korban perdagangan anak atas perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab. Dan kami siap untuk merawat ketiganya, dengan penuh keikhlasan dan ketulusan,” ujarnya.

Kasus ini sendiri, lanjut dia, juga masih ditangani intens oleh Polres Belawan. Sepengetahuan Rafdinal, kejadian tersebut sudah terjadi sebulan yang lalu. “Kalau saya tidak salah, kejadiannya sejak 4 Desember 2016 lalu. Dari situ kami kemudian berkeinginan merawat bayi-bayi ini. Karena sebenarnya kita semua bertanggungjawab atas nasib dan masa depan mereka,” ujarnya.

Dia berharap dukungan semua pihak termasuk Pemko Medan terus mengalir terhadap ketiga bayi ini. Terutama dalam hal pendirian panti asuhan khusus bayi, yang sangat minim di Kota Medan. “Di Kota Medan setahu saya baru satu panti asuhan bayi yang ada, yakni Ade Irma Suriani. Kedepan harapan kita, akan semakin banyak panti asuhan bayi di Medan. Apalagi kasus-kasus trafficking seperti ini semakin marak terjadi,” ujarnya.

Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Edwin Efendi mengatakan, kondisi 3 bayi yang diserahkan itu sudah cukup baik. Hal tersebut berdasarkan rekomendasi dokter yang menangani ketiga bayi itu.

Sementara untuk 1 bayi, lanjut Edwin, masih perlu perawatan intensif, sehingga belum bisa diserahkan. Bayi yang belum diserahkan itu sedang dalam tahap pemulihan gizi dan dirawat secara khusus karena masih menggunakan selang Ngt.”Selama dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan tetap kita layani dengan baik. Seperti kita ketahui fungsi rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan dan merupakan pusat rujukan,” ujar Edwin.

Sementara itu, Penyidik yang menangani kasus tersebut ketika ditanyai Wartawan mengaku, belum juga mengetahui orang tua dari 4 bayi itu. Bahkan, diduga orang tua 4 bayi itu memang sengaja menjual bayi itu. Namun, hasil pemeriksaan disebutnya jika penjualan dari masing-masing orang tua 4 bayi itu, diperantarai seorang calo.  (prn/ain)

 

 

RSUD dr Pirngadi Medan menyerahkan tiga bayi korban trafficking ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Medan. (Prans/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -RSUD dr Pirngadi Medan menyerahkan tiga bayi korban trafficking ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Medan untuk selanjutnya diberikan ke Panti Asuhan Bayi Sehat Medan. Penyerahan ketiga bayi yang baru berusia dua bulan, dilakukan di Kantor Dinsosnaker Medan, Jalan Wahid Hasyim, Kamis (12/1).

Kadissosnaker Medan Syarif Armansyah Lubis mengatakan, pihaknya dalam hal ini hanya sebagai penjembatan terhadap nasib malang yang dialami ketiga bayi tersebut. “Dari ketiga bayi itu, dua berjenis kelamin perempuan dan satu berjenis kelamin laki-laki,” kata Syarif Armansyah kepada Sumut Pos.

Pria yang akrab disapa Bob ini menjelaskan, ketiga bayi itu merupakan hasil korban trafficking (perdagangan manusia), yang berhasil diungkap Kepolisian Resort Belawan beberapa waktu lalu. “Oleh Polres Belawan ketiga bayi ini dititipkan ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk dirawat. Para penadahnya tertangkap di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, ketika hendak menjual ketiga bayi itu,” tuturnya.

Sekarang ini ketiga bayi mungil tersebut sudah diserahkan ke Panti Panti Asuhan Bayi Sehat Medan, pimpinan Rafdinal. Panti tersebut baru saja didirikan di Kota Medan, yang beralamat di Jalan Ramlan Yakin Nomor 1, dekat Hotel Madani Medan.

Ketua/Penanggungjawab Panti Asuhan Bayi Sehat Medan, Rafdinal, mengatakan pihaknya siap merawat, mendidik dan membina ketiga bayi korban trafficking tersebut. “Mereka bertiga ini merupakan bayi pertama yang kami tampung, sejak panti asuhan ini didirikan di Kota Medan,” katanya saat dikonfirmasi terpisah.

Menurutnya, panti asuhan mereka yang mendapat dukungan dari Panti Bayi Sehat Bandung, akan bertanggungjawab penuh atas masa depan ketiga bayi itu.

“Mereka itu korban perdagangan anak atas perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab. Dan kami siap untuk merawat ketiganya, dengan penuh keikhlasan dan ketulusan,” ujarnya.

Kasus ini sendiri, lanjut dia, juga masih ditangani intens oleh Polres Belawan. Sepengetahuan Rafdinal, kejadian tersebut sudah terjadi sebulan yang lalu. “Kalau saya tidak salah, kejadiannya sejak 4 Desember 2016 lalu. Dari situ kami kemudian berkeinginan merawat bayi-bayi ini. Karena sebenarnya kita semua bertanggungjawab atas nasib dan masa depan mereka,” ujarnya.

Dia berharap dukungan semua pihak termasuk Pemko Medan terus mengalir terhadap ketiga bayi ini. Terutama dalam hal pendirian panti asuhan khusus bayi, yang sangat minim di Kota Medan. “Di Kota Medan setahu saya baru satu panti asuhan bayi yang ada, yakni Ade Irma Suriani. Kedepan harapan kita, akan semakin banyak panti asuhan bayi di Medan. Apalagi kasus-kasus trafficking seperti ini semakin marak terjadi,” ujarnya.

Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Edwin Efendi mengatakan, kondisi 3 bayi yang diserahkan itu sudah cukup baik. Hal tersebut berdasarkan rekomendasi dokter yang menangani ketiga bayi itu.

Sementara untuk 1 bayi, lanjut Edwin, masih perlu perawatan intensif, sehingga belum bisa diserahkan. Bayi yang belum diserahkan itu sedang dalam tahap pemulihan gizi dan dirawat secara khusus karena masih menggunakan selang Ngt.”Selama dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan tetap kita layani dengan baik. Seperti kita ketahui fungsi rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan dan merupakan pusat rujukan,” ujar Edwin.

Sementara itu, Penyidik yang menangani kasus tersebut ketika ditanyai Wartawan mengaku, belum juga mengetahui orang tua dari 4 bayi itu. Bahkan, diduga orang tua 4 bayi itu memang sengaja menjual bayi itu. Namun, hasil pemeriksaan disebutnya jika penjualan dari masing-masing orang tua 4 bayi itu, diperantarai seorang calo.  (prn/ain)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/