LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Seorang wanita muda, Putri Rotua Simanjutak (17) yang menjadi korban perdagangan manusia dipulangkan dari Malaysia. Warga Jalan Sibual-buali, Huta Tonga-tonga, Sibolga tersebut tiba di Bandara Kualanamu, Rabu (8/2).
Putri Rotua datang dari Malaysia dengan pesawat Air Asia nomor penerbangan QZ 125. Di Bandara Kualanamu, dia disambut keluarga dan petugas Pusat Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumatera Utara.
Menurut cerita Putri Rotua, dia berangkat ke Malaysia karena tergiur dengan ajakan teman sekampungnya berinisial E. Rotua dijanjikan akan dipekerjakan sebagai pegawai restoran di Malaysia dengan gaji besar.
Tergiur dengan iming-iming gaji besar, Rotua pun nekat berangkat ke Malaysia dengan paspor pelancong. Namun sampai di Malaysia, dia malah dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. Danm majikan Rotua berencana menjualnya ke tempat prostitusi.
Mengetahui dirinya akan dijual ke prostitusi, Rotua pun nekat kabur dari rumah majikannya. Rotua pun bertemu dengan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Malaysia. Selanjutnya dipulangkan setelah bekerjasama dengan P2TP2A Sumatera Utara dan BP3TKI Medan.
Kepala Seksi Perlindungan Dan Pemberdayaan BP3TKI Medan, Amir Hakim Abdi Sihotang ketika dikonfirmasi menerangkan Rotua diduga korban perdangangan manusia yang dilakukan oleh teman sekampungnya.
Sesuai data, Rotua berangkat ke Malaysia pada 14 Januari 2017. Namun baru 15 hari berada di Malaysia, Rotua kabur dari rumah majikannya karena mengetahui akan menjadi korban penjualan. (mag-2/dek)
LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Seorang wanita muda, Putri Rotua Simanjutak (17) yang menjadi korban perdagangan manusia dipulangkan dari Malaysia. Warga Jalan Sibual-buali, Huta Tonga-tonga, Sibolga tersebut tiba di Bandara Kualanamu, Rabu (8/2).
Putri Rotua datang dari Malaysia dengan pesawat Air Asia nomor penerbangan QZ 125. Di Bandara Kualanamu, dia disambut keluarga dan petugas Pusat Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumatera Utara.
Menurut cerita Putri Rotua, dia berangkat ke Malaysia karena tergiur dengan ajakan teman sekampungnya berinisial E. Rotua dijanjikan akan dipekerjakan sebagai pegawai restoran di Malaysia dengan gaji besar.
Tergiur dengan iming-iming gaji besar, Rotua pun nekat berangkat ke Malaysia dengan paspor pelancong. Namun sampai di Malaysia, dia malah dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. Danm majikan Rotua berencana menjualnya ke tempat prostitusi.
Mengetahui dirinya akan dijual ke prostitusi, Rotua pun nekat kabur dari rumah majikannya. Rotua pun bertemu dengan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Malaysia. Selanjutnya dipulangkan setelah bekerjasama dengan P2TP2A Sumatera Utara dan BP3TKI Medan.
Kepala Seksi Perlindungan Dan Pemberdayaan BP3TKI Medan, Amir Hakim Abdi Sihotang ketika dikonfirmasi menerangkan Rotua diduga korban perdangangan manusia yang dilakukan oleh teman sekampungnya.
Sesuai data, Rotua berangkat ke Malaysia pada 14 Januari 2017. Namun baru 15 hari berada di Malaysia, Rotua kabur dari rumah majikannya karena mengetahui akan menjadi korban penjualan. (mag-2/dek)