27.8 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Tiga Wanita Sumut Dipulangkan dari Malaysia

Khairunnisa Hasibuan (24), Siti Aisyah Hasibuan (25) dan Hartari Lusia Limbong (25) yang diduga korban perdagangan manusia (human trafficking), dipulangkan KBRI Kuala Lumpur lewat Bandara Kualanamu, Selasa (28/2). (Hendrik/Sumut Pos)

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO  – Tiga wanita asal Sumatera Utara (Sumut) yang diduga korban perdagangan manusia (human trafficking), dipulangkan KBRI Kuala Lumpur lewat Bandara Kualanamu, Selasa (28/2)

Ketiga wanita tersebut diantaranya, Khairunnisa Hasibuan (24), Siti Aisyah Hasibuan (25) keduanya warga Dusun III, Desa Sei Rotan Percut Sei Tuan, Hartari Lusia Limbong (25) warga Jalan SM Raja Km 11 Medan.

Dengan menumpangi pesawat Air Asia QZ 125, mereka wanita tersebut langsung disambut keluarga bersama petugas BP3TKI Medan Pos Bandara Kualanamu. Informasi yang dihimpun, ketiga wanita itu masuk Malaysia sekitar tahun 2016 lalu dengan paspor melancong.

Mereka dibawa oleh seorang pria lalu diiming-imingi kerja di Malaysia dengan gaji besar. Ternyata sesampainya di sana, kerjaan tidak jelas dan akhirnya Polisi Diraja Malaysia menangkap ketiganya selanjutnya diserahkan pada Kedutaan RI.

Setelah dilakukan penahanan dan pembinaan di kedutaan dalam rangka proses adminstrasi, selanjutnya dipulangkan ke Sumut dengan berkordinasi dengan BP3TKI Medan.

Koordinator BP3TKI Medan Pos Pelayanan Bandara Kualanamu Suyoto saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima tiga wanita yang diduga menjadi korban traffiking.

Dikatakan Suyoto, mereka berangkat sekitar tahun 2016 lalu bersama seorang pria. “Sejak diamankan tahun 2016 lalu, baru hari ini bisa dipulangkan atas kerjasama KBRI dengan BP3TKI Medan,” jelas Suyoto.

Sementara, Boru Ritonga, orang tua Khairunnisa dan Siti Aiysah terkejut dengan peristiwa yang menimpa dua putrinya. Ia mengaku datang ke Bandara Kualanamu setelah menerima telepon dari petugas BP3TKI.

“Sebenarnya saya tidak tahu persis apa kesalahan kedua putri saya. Tahunya mereka pergi ke Malaysia bekerja. Namun demikian saya bersyukur mereka telah kembali,” ucapnya.

Setelah didata petugas, ketiganya langsung dibawa oleh pihak keluarga ke tempat tinggal masing-masing. (mag-2/yaa)

 

Khairunnisa Hasibuan (24), Siti Aisyah Hasibuan (25) dan Hartari Lusia Limbong (25) yang diduga korban perdagangan manusia (human trafficking), dipulangkan KBRI Kuala Lumpur lewat Bandara Kualanamu, Selasa (28/2). (Hendrik/Sumut Pos)

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO  – Tiga wanita asal Sumatera Utara (Sumut) yang diduga korban perdagangan manusia (human trafficking), dipulangkan KBRI Kuala Lumpur lewat Bandara Kualanamu, Selasa (28/2)

Ketiga wanita tersebut diantaranya, Khairunnisa Hasibuan (24), Siti Aisyah Hasibuan (25) keduanya warga Dusun III, Desa Sei Rotan Percut Sei Tuan, Hartari Lusia Limbong (25) warga Jalan SM Raja Km 11 Medan.

Dengan menumpangi pesawat Air Asia QZ 125, mereka wanita tersebut langsung disambut keluarga bersama petugas BP3TKI Medan Pos Bandara Kualanamu. Informasi yang dihimpun, ketiga wanita itu masuk Malaysia sekitar tahun 2016 lalu dengan paspor melancong.

Mereka dibawa oleh seorang pria lalu diiming-imingi kerja di Malaysia dengan gaji besar. Ternyata sesampainya di sana, kerjaan tidak jelas dan akhirnya Polisi Diraja Malaysia menangkap ketiganya selanjutnya diserahkan pada Kedutaan RI.

Setelah dilakukan penahanan dan pembinaan di kedutaan dalam rangka proses adminstrasi, selanjutnya dipulangkan ke Sumut dengan berkordinasi dengan BP3TKI Medan.

Koordinator BP3TKI Medan Pos Pelayanan Bandara Kualanamu Suyoto saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima tiga wanita yang diduga menjadi korban traffiking.

Dikatakan Suyoto, mereka berangkat sekitar tahun 2016 lalu bersama seorang pria. “Sejak diamankan tahun 2016 lalu, baru hari ini bisa dipulangkan atas kerjasama KBRI dengan BP3TKI Medan,” jelas Suyoto.

Sementara, Boru Ritonga, orang tua Khairunnisa dan Siti Aiysah terkejut dengan peristiwa yang menimpa dua putrinya. Ia mengaku datang ke Bandara Kualanamu setelah menerima telepon dari petugas BP3TKI.

“Sebenarnya saya tidak tahu persis apa kesalahan kedua putri saya. Tahunya mereka pergi ke Malaysia bekerja. Namun demikian saya bersyukur mereka telah kembali,” ucapnya.

Setelah didata petugas, ketiganya langsung dibawa oleh pihak keluarga ke tempat tinggal masing-masing. (mag-2/yaa)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/