26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kapten TNI Gadungan Kuras Korban Begal

Suriadi alias Kucil (45). (Hulmen/PM)

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO -Suriadi alias Kucil (45) bisa dibilang hebat. Pasalnya, dengan seragam TNI sekadarnya, dia berhasil mengaku sebagai tentara berpangkat kapten. Tak hanya itu, dia bahakan bisa menguras uang dari korban begal.

Bahkan, warga Desa Suka Mulia Kecamatan Pagar Merbau berhasil itu memeras Rusli (50) warga Dusun Sri Mulia Desa Sumber Rejo Kecamatan Pagar Merbau hingga Rp2.050.000.

Informasi diperoleh Jumat (3/3), awalnya sekira 31 Januari 2017 lalu, Kucil bertemu dengan Rusli dan Sudarman serta Sumarno di salah satu tempat di Dusun Sumber Tani Desa Sumber Rejo Kecamatan Pagar Merbau. Ketika itu Kucil memakai pakaian yang mirip seragam TNI dan disebut-sebut mengaku anggota TNI berpangkat Kapten. Tak lama berkenalan, pembicaraan keempatnya pun membahas tentang sepedamotor Rusli yang dipakai anaknya dibegal di Lubukpakam sekira sebulan lalu.

Mendengar keluhan itu, Kucil yang bak pahlawan itu disebut-sebut langsung menawarkan diri bisa mencarikan kembali sepedamotor yang dibegal itu. Sebulan berlalu persis pada 1 Februari 2017 lalu, Kucil menghubungi korban dan mengatakan butuh uang sebesar Rp400 ribu untuk operasional pencarian sepedamotor. Uang itupun diminta agar diantarkan ke Perkebunan PTPN II Tanjung Garbus Desa Pasar Miring Kecamatan Pagar Merbau. Berharap sepedamotor bisa kembali, korban langsung memenuhi permintaan Kucil. Tak hanya itu, untuk meyakinkan pihak korbannya, Kucil mengatakan malu jika seorang Kapten tidak bisa menemukan sepedamotor yang hilang itu.

Lalu sepekan kemudian, sekira 6 Februari 2017, Kucil kembali bertemu dengan Sudarman dan Sumarno. Saat itu Sudarman memanggil korban ke lokasi pertemuan mereka. Disitu Kucil mengatakan butuh biaya sebesar Rp400ribu untuk memancing membeli sepedamotor itu dari pelaku begal. Ternyata upaya Kucil meraup untung tak berhenti sampai di situ. Pada 13 Februari 2017 lalu, Kucil kembali meminta uang sebesar Rp 1.250.000 kepada korban. Tujuannya untuk menebus sepedamotor.

Merasa penasaran, korban terus berupaya menghubungi Kucil dan menanyakan tentang sepedamotornya. Namun hingga akhir Februari, sepedamotor korban tak kunjung diserahkan Kucil. Korban pun melakukan pencarian keberadaan Kucil. Pada 2 Maret 2017, korban pun mengetahui keberadaan Kucil di Desa Suka Mulia Kecamatan Pagar Merbau. Tak mau gagal mendapatkan Kucil. Korban langsung mengintai Kucil dan berhasil menemukannya pada 3 Maret 2017 di rumahnya. Korban langsung mengamankan Kucil dan menyerahkannya ke Polsek Pagar Merbau agar diproses hukum.

Kanit Reskrim Polsek Pagar Merbau Iptu D Manalu ketika dikonfirmasi membenarkan laporan itu dan mengatakan sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Masih diperiksa,” singkat D Manalu. (man/rbb)

Suriadi alias Kucil (45). (Hulmen/PM)

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO -Suriadi alias Kucil (45) bisa dibilang hebat. Pasalnya, dengan seragam TNI sekadarnya, dia berhasil mengaku sebagai tentara berpangkat kapten. Tak hanya itu, dia bahakan bisa menguras uang dari korban begal.

Bahkan, warga Desa Suka Mulia Kecamatan Pagar Merbau berhasil itu memeras Rusli (50) warga Dusun Sri Mulia Desa Sumber Rejo Kecamatan Pagar Merbau hingga Rp2.050.000.

Informasi diperoleh Jumat (3/3), awalnya sekira 31 Januari 2017 lalu, Kucil bertemu dengan Rusli dan Sudarman serta Sumarno di salah satu tempat di Dusun Sumber Tani Desa Sumber Rejo Kecamatan Pagar Merbau. Ketika itu Kucil memakai pakaian yang mirip seragam TNI dan disebut-sebut mengaku anggota TNI berpangkat Kapten. Tak lama berkenalan, pembicaraan keempatnya pun membahas tentang sepedamotor Rusli yang dipakai anaknya dibegal di Lubukpakam sekira sebulan lalu.

Mendengar keluhan itu, Kucil yang bak pahlawan itu disebut-sebut langsung menawarkan diri bisa mencarikan kembali sepedamotor yang dibegal itu. Sebulan berlalu persis pada 1 Februari 2017 lalu, Kucil menghubungi korban dan mengatakan butuh uang sebesar Rp400 ribu untuk operasional pencarian sepedamotor. Uang itupun diminta agar diantarkan ke Perkebunan PTPN II Tanjung Garbus Desa Pasar Miring Kecamatan Pagar Merbau. Berharap sepedamotor bisa kembali, korban langsung memenuhi permintaan Kucil. Tak hanya itu, untuk meyakinkan pihak korbannya, Kucil mengatakan malu jika seorang Kapten tidak bisa menemukan sepedamotor yang hilang itu.

Lalu sepekan kemudian, sekira 6 Februari 2017, Kucil kembali bertemu dengan Sudarman dan Sumarno. Saat itu Sudarman memanggil korban ke lokasi pertemuan mereka. Disitu Kucil mengatakan butuh biaya sebesar Rp400ribu untuk memancing membeli sepedamotor itu dari pelaku begal. Ternyata upaya Kucil meraup untung tak berhenti sampai di situ. Pada 13 Februari 2017 lalu, Kucil kembali meminta uang sebesar Rp 1.250.000 kepada korban. Tujuannya untuk menebus sepedamotor.

Merasa penasaran, korban terus berupaya menghubungi Kucil dan menanyakan tentang sepedamotornya. Namun hingga akhir Februari, sepedamotor korban tak kunjung diserahkan Kucil. Korban pun melakukan pencarian keberadaan Kucil. Pada 2 Maret 2017, korban pun mengetahui keberadaan Kucil di Desa Suka Mulia Kecamatan Pagar Merbau. Tak mau gagal mendapatkan Kucil. Korban langsung mengintai Kucil dan berhasil menemukannya pada 3 Maret 2017 di rumahnya. Korban langsung mengamankan Kucil dan menyerahkannya ke Polsek Pagar Merbau agar diproses hukum.

Kanit Reskrim Polsek Pagar Merbau Iptu D Manalu ketika dikonfirmasi membenarkan laporan itu dan mengatakan sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Masih diperiksa,” singkat D Manalu. (man/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/