30 C
Medan
Monday, October 28, 2024
spot_img

JR Saragih Gandeng TNI Majukan Pertanian

Foto: Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun JR Saragih bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung saat pelatakan batu pertama.

PANOMBEIAN PANEI, SUMUTPOS.CO – Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Simalungun terus ditingkatkan, terkhusus dari sektor pertanian. Melihat hal tersebut, Bupati Simalungun JR Saragih menggandeng Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung membangun Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T).

Pembangunan fasilitas SP3T di Nagori Pamatang Panombeian,  Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun, merupakan semangat baru sekaligus menjadi langkah cerdas JR Saragih dalam membangun perekonomian di Kabupaten Simalungun. Terlebih ini merupakan lanjutan dari kerjasama di Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah untuk mencapai masyarakat swasembada pangan khususnya Padi yang dimulai dari tahun 2014.

“Ini merupakan pengembangan pertanian di Kabupaten Simalungun serta dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga pertumbuhan perekonomian bisa berdampak pada masyarakat,” ucap Bupati Simalungun JR Saragih di acara Peletakan batu pertama pembangunan fasilitas SP3T di Nagori Pamatang Panombeian,  Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun, Senin (6/3).

Dia menyebutkan, peletakan batu pertama ini menjadi doa dari masyarakat Simalungun sekaligus kenang-kenangan buat Mayjen TNI Lodewyk Pusung yang akan pindah tugas ke Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur menjabat sebagai Kepala Asisten Operasi TNI AD. Posisinya digantikan oleh Mayjen Cucuk Sumantri.

Di sisi lain, JR Saragih melihat Kodam 1 Bukit Barisan banyak berbuat untuk masyarakat Simalungun mulai dari pengobatan, bedah rumah serta menjadikan anak muda sebagai anggota TNI. Bahkan, sebanyak 45 orang telah dicetak oleh Pangdam selama menjabat di Simalungun. “Dengan adanya bangunan SP3T bisa mengontrol perekonomian di bidang pertanian sehingga tidak ada lagi tengkulak. Ini menjadi kontrol untuk masyarakat melalui camat dan Babinsa sehingga masyarakat tidak takut dengan hasil panennya. Pemerintah akan menampung anggaran sehingga tidak perlu mencari beras di tempat lain,” paparnya.

Foto: Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun JR Saragih bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung saat pelatakan batu pertama.

PANOMBEIAN PANEI, SUMUTPOS.CO – Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Simalungun terus ditingkatkan, terkhusus dari sektor pertanian. Melihat hal tersebut, Bupati Simalungun JR Saragih menggandeng Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung membangun Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T).

Pembangunan fasilitas SP3T di Nagori Pamatang Panombeian,  Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun, merupakan semangat baru sekaligus menjadi langkah cerdas JR Saragih dalam membangun perekonomian di Kabupaten Simalungun. Terlebih ini merupakan lanjutan dari kerjasama di Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah untuk mencapai masyarakat swasembada pangan khususnya Padi yang dimulai dari tahun 2014.

“Ini merupakan pengembangan pertanian di Kabupaten Simalungun serta dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga pertumbuhan perekonomian bisa berdampak pada masyarakat,” ucap Bupati Simalungun JR Saragih di acara Peletakan batu pertama pembangunan fasilitas SP3T di Nagori Pamatang Panombeian,  Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun, Senin (6/3).

Dia menyebutkan, peletakan batu pertama ini menjadi doa dari masyarakat Simalungun sekaligus kenang-kenangan buat Mayjen TNI Lodewyk Pusung yang akan pindah tugas ke Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur menjabat sebagai Kepala Asisten Operasi TNI AD. Posisinya digantikan oleh Mayjen Cucuk Sumantri.

Di sisi lain, JR Saragih melihat Kodam 1 Bukit Barisan banyak berbuat untuk masyarakat Simalungun mulai dari pengobatan, bedah rumah serta menjadikan anak muda sebagai anggota TNI. Bahkan, sebanyak 45 orang telah dicetak oleh Pangdam selama menjabat di Simalungun. “Dengan adanya bangunan SP3T bisa mengontrol perekonomian di bidang pertanian sehingga tidak ada lagi tengkulak. Ini menjadi kontrol untuk masyarakat melalui camat dan Babinsa sehingga masyarakat tidak takut dengan hasil panennya. Pemerintah akan menampung anggaran sehingga tidak perlu mencari beras di tempat lain,” paparnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/