SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Diduga karena masalah ekonomi, ditambah sering bertengkar dengan suaminya, Rosenta Purba (46), warga Nagori Lokkung Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, nekat mengakhiri hidup dengan meminum racun rumput, Minggu (5/3).
“Sudah kuminum racun itu,” kata Rosenta terakhir kali.
Rosenta ditemukan dengan mulut berbuih oleh suaminya Barinsen Sinaga (45) di ladang mereka. Melihat mulut istrinya berbuih, Barinsen bertanya, kenapa begini? Korban masih sempat menjawab.
“Sudah kuminum racun itu,” kata Rosenta sembari menunjukkan sisa racun yang diminumnya kepada Barinsen.
Selanjutnya, Barinsen memberikan pertolongan pertama dengan memasukka jarinya ke mulut istrinya, dan hasilnya wanita itu muntah. Setelah sang istri muntah, Barinsen menggendong tubuh istrinya pulang ke rumah. Tiba di kediaman mereka, tetangga korban memberikan pertolongan dengan memberi air cucian beras dan telor ayam kampung.
Namun, apapun diberikan tetap dimuntahkan Rosenta. Melihat kondisi korban makin lemah, pihak keluarga bersama warga sekitar membawanya ke RSUD Tuan Rondahaim.
Selang beberapa saat, nyawa Rosenta tidak tertolong lagi, dan dia dibawa ke rumah duka di Lokkung.
SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Diduga karena masalah ekonomi, ditambah sering bertengkar dengan suaminya, Rosenta Purba (46), warga Nagori Lokkung Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, nekat mengakhiri hidup dengan meminum racun rumput, Minggu (5/3).
“Sudah kuminum racun itu,” kata Rosenta terakhir kali.
Rosenta ditemukan dengan mulut berbuih oleh suaminya Barinsen Sinaga (45) di ladang mereka. Melihat mulut istrinya berbuih, Barinsen bertanya, kenapa begini? Korban masih sempat menjawab.
“Sudah kuminum racun itu,” kata Rosenta sembari menunjukkan sisa racun yang diminumnya kepada Barinsen.
Selanjutnya, Barinsen memberikan pertolongan pertama dengan memasukka jarinya ke mulut istrinya, dan hasilnya wanita itu muntah. Setelah sang istri muntah, Barinsen menggendong tubuh istrinya pulang ke rumah. Tiba di kediaman mereka, tetangga korban memberikan pertolongan dengan memberi air cucian beras dan telor ayam kampung.
Namun, apapun diberikan tetap dimuntahkan Rosenta. Melihat kondisi korban makin lemah, pihak keluarga bersama warga sekitar membawanya ke RSUD Tuan Rondahaim.
Selang beberapa saat, nyawa Rosenta tidak tertolong lagi, dan dia dibawa ke rumah duka di Lokkung.