26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Cagub Harus Pandai Mainkan Isu

Pengamat politik USU, Warjio

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan, Deliserdang (DS) dan Kabupaten Langkat dinilai sebagai daerah paling potensial dari 30 kabupaten/kota lain di Sumatera Utara (Sumut), sebagai basis pemenangan dalam perhelatan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018 mendatang. Bila ketiga daerah ini berhasil dikuasi para calon Gubsu mendatang, kuat kemungkinan yang bersangkutan akan memenangkan pertarungan menjadi Sumut 1.

“Tiga daerah ini saja bergabung, Insya Allah bisa menguasai Sumut,” kata pengamat politik asal Universitas Sumatera Utara (USU) Warjio kepada Sumut Pos ini, Kamis (23/3).

Bukan maksud mengesampingkan daerah lain, sebut Warjio, Kota Medan, DS dan Langkat memiliki jumlah penduduk terbanyak. Atas dasar itu, bila mesin partai dan suksesor dari setiap pengusung sukses ‘mengamankan’ calonnya di tiga daerah tersebut, maka tujuan mendudukkan figur tersebut menjadi lebih mudah.

“Saya pikir semua partai politik sudah memahami itu. Mereka sudah punya pemetaan terhadap basis-basis atau kelompok masyarakat di Sumut. Termasuk khusus ketiga daerah tersebut,” katanya.

Akan tetapi, kata Warjio, pada konteks Pilgubsu ini bukan semata membicarakan tiga daerah itu saja. Sebab visi, misi dan program yang bakal ditawarkan sosok Cagubsu mendatang, merupakan harga mati yang harus dikedepankan.

“Namun inikan kita bicara secara keseluruhan, tetapi legitimasi dan perhitungannya bila kuasai tiga daerah itu, Insya Allah si calon itu akan memenangkan Pilkada,” sebutnya.

Direktur Pasca Sarjana Administrasi Pembangungan Universitas Medan Area (UMA) ini juga berpandangan, Cagubsu mendatang harus pandai memainkan isu dan programnya menyesuaikan basis kelompok di daerah masing-masing.

“Sebagai contoh di Langkat dan Deliserdang, basis pemilihnya akan lebih tertarik untuk berbicara seputar perkebunan dan pertanian. Kemudian peningkatan masyarakat petani dan isu pertanahan, juga bagus dikemukakan,” imbuhnya.

Tak kalah penting ialah isu mengenai kesehatan dan pendidikan. “Saya kira itu dulu yang digunakan Syamsul Arifin, dengan jargonnya agar masyarakat tidak bodoh, tidak sakit dan tidak lapar,” kata Warjio.

Khusus Kota Medan, menurut Warjio, masyarakatnya relatif lebih terbuka, dan sudah tersentuh kemajuan teknologi. Disamping itu juga sangat plural akan entitas kelompok masyarakat.

“Khusus basis di Medan memang cukup unik. Medan punya banyak kelompok berbasis etnik juga profesionalitas. Dan pendekatan kepada masyarakatnya disamping ekonomi, juga pluturalistik,” pungkasnya. (prn/yaa)

Pengamat politik USU, Warjio

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan, Deliserdang (DS) dan Kabupaten Langkat dinilai sebagai daerah paling potensial dari 30 kabupaten/kota lain di Sumatera Utara (Sumut), sebagai basis pemenangan dalam perhelatan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018 mendatang. Bila ketiga daerah ini berhasil dikuasi para calon Gubsu mendatang, kuat kemungkinan yang bersangkutan akan memenangkan pertarungan menjadi Sumut 1.

“Tiga daerah ini saja bergabung, Insya Allah bisa menguasai Sumut,” kata pengamat politik asal Universitas Sumatera Utara (USU) Warjio kepada Sumut Pos ini, Kamis (23/3).

Bukan maksud mengesampingkan daerah lain, sebut Warjio, Kota Medan, DS dan Langkat memiliki jumlah penduduk terbanyak. Atas dasar itu, bila mesin partai dan suksesor dari setiap pengusung sukses ‘mengamankan’ calonnya di tiga daerah tersebut, maka tujuan mendudukkan figur tersebut menjadi lebih mudah.

“Saya pikir semua partai politik sudah memahami itu. Mereka sudah punya pemetaan terhadap basis-basis atau kelompok masyarakat di Sumut. Termasuk khusus ketiga daerah tersebut,” katanya.

Akan tetapi, kata Warjio, pada konteks Pilgubsu ini bukan semata membicarakan tiga daerah itu saja. Sebab visi, misi dan program yang bakal ditawarkan sosok Cagubsu mendatang, merupakan harga mati yang harus dikedepankan.

“Namun inikan kita bicara secara keseluruhan, tetapi legitimasi dan perhitungannya bila kuasai tiga daerah itu, Insya Allah si calon itu akan memenangkan Pilkada,” sebutnya.

Direktur Pasca Sarjana Administrasi Pembangungan Universitas Medan Area (UMA) ini juga berpandangan, Cagubsu mendatang harus pandai memainkan isu dan programnya menyesuaikan basis kelompok di daerah masing-masing.

“Sebagai contoh di Langkat dan Deliserdang, basis pemilihnya akan lebih tertarik untuk berbicara seputar perkebunan dan pertanian. Kemudian peningkatan masyarakat petani dan isu pertanahan, juga bagus dikemukakan,” imbuhnya.

Tak kalah penting ialah isu mengenai kesehatan dan pendidikan. “Saya kira itu dulu yang digunakan Syamsul Arifin, dengan jargonnya agar masyarakat tidak bodoh, tidak sakit dan tidak lapar,” kata Warjio.

Khusus Kota Medan, menurut Warjio, masyarakatnya relatif lebih terbuka, dan sudah tersentuh kemajuan teknologi. Disamping itu juga sangat plural akan entitas kelompok masyarakat.

“Khusus basis di Medan memang cukup unik. Medan punya banyak kelompok berbasis etnik juga profesionalitas. Dan pendekatan kepada masyarakatnya disamping ekonomi, juga pluturalistik,” pungkasnya. (prn/yaa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/