26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ramai-ramai Selfie di Kerang Raksasa

SUMUTPOS.CO  – Kerang raksasa di Paviliun Pemerinta Kota (Pemko) Tanjungbalai menjadi salah satu daya tarik pengunjung untuk selfie dan berfoto di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 46 tahun 2017 ini.

Namun, kerang raksa-raksasa itu bukan lah kerang sungguhan. Kerang berwarna kuning ini terbuat dari sterofoam sebagai perlambangan Tanjungbalai yang kaya akan hasil kerangnya. Tak cuma kerang, di paviliun itu pihak penyelenggara dari Pemko Tanjungbalai juga menyediakan replika perahu.

Pada penyelenggaraan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) tahun 2017 yang ke 46 Pemerintah Kota Tanjungbalai merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara berkesempatan menampilkan pagelaran seni dan budaya pada hari kedua penyelenggaraan PRSU ke 46 itu.

Pagelaran Malam Seni dan Budaya Kota Tanjungbalai tahun ini menampilkan beberapa pertunjukan berlatar belakang sejarah dan budaya Tanjungbalai diantaranya Seni Teater Opera Bangsa yang menceritakan Sejarah Tanjungbalai “Siti Unai”, Perjalanan Sejarah Lintasan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah yang ditampilkan langsung oleh para pelajar dan siswa/i Kota Tanjungbalai yang telah berlangsung Sabtu (18/3) lalu.

 

Salah seorang pengunjung yang melihat-lihat Paviliun Pemko Tanjungbalai mengaku cukup terhibur dan menambah wawasannya tentang Kota Tanjungbalai.

“Saya juga jadi mengetahui kalau saat ini Pemko Tanjungbalai sedang berupaya untuk meningkatkan sektor pariwisatanya, tadi tampak ditunjukkan foto-foto Pulau Beswesen sebagai destinasi wisata di Tanjungbalai,” ungkap Tika, pengunjung di Paviliun Tanjungbalai.

Di dalam Paviliun Pemkota Tanjungbalai pengunjung diberikan pemahaman tentang harmonitas antar etnis, baik penduduk lokal asli dan etnis Tionghoa yang tak bisa dikatakan lagi minoritas.“Cukup menarik ya hanya dengan datang ke paviliunnya, banyak hal tentang sejarah, budaya dan apa yang ada di Kota Tanjungbalai baik hasil alam dan lautnya,” ungkap Tika yang mengaku merupakan warga dari luar Sumut.

Menurutnya, rencana Gubernur Sumut untuk membuka PRSU setiap hari harus didukung. “Sumut ini multietnis, ketika saya datang ke PRSU saya cukup kagum dengan paviliun 33 kabupate kota yang beragam. Sangat mendidik dan memberikan saya pengetahuan yang banyak soal heterogenistas Sumut,” pungkas Tika. (mag-1/ila)

 

 

 

SUMUTPOS.CO  – Kerang raksasa di Paviliun Pemerinta Kota (Pemko) Tanjungbalai menjadi salah satu daya tarik pengunjung untuk selfie dan berfoto di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 46 tahun 2017 ini.

Namun, kerang raksa-raksasa itu bukan lah kerang sungguhan. Kerang berwarna kuning ini terbuat dari sterofoam sebagai perlambangan Tanjungbalai yang kaya akan hasil kerangnya. Tak cuma kerang, di paviliun itu pihak penyelenggara dari Pemko Tanjungbalai juga menyediakan replika perahu.

Pada penyelenggaraan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) tahun 2017 yang ke 46 Pemerintah Kota Tanjungbalai merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara berkesempatan menampilkan pagelaran seni dan budaya pada hari kedua penyelenggaraan PRSU ke 46 itu.

Pagelaran Malam Seni dan Budaya Kota Tanjungbalai tahun ini menampilkan beberapa pertunjukan berlatar belakang sejarah dan budaya Tanjungbalai diantaranya Seni Teater Opera Bangsa yang menceritakan Sejarah Tanjungbalai “Siti Unai”, Perjalanan Sejarah Lintasan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah yang ditampilkan langsung oleh para pelajar dan siswa/i Kota Tanjungbalai yang telah berlangsung Sabtu (18/3) lalu.

 

Salah seorang pengunjung yang melihat-lihat Paviliun Pemko Tanjungbalai mengaku cukup terhibur dan menambah wawasannya tentang Kota Tanjungbalai.

“Saya juga jadi mengetahui kalau saat ini Pemko Tanjungbalai sedang berupaya untuk meningkatkan sektor pariwisatanya, tadi tampak ditunjukkan foto-foto Pulau Beswesen sebagai destinasi wisata di Tanjungbalai,” ungkap Tika, pengunjung di Paviliun Tanjungbalai.

Di dalam Paviliun Pemkota Tanjungbalai pengunjung diberikan pemahaman tentang harmonitas antar etnis, baik penduduk lokal asli dan etnis Tionghoa yang tak bisa dikatakan lagi minoritas.“Cukup menarik ya hanya dengan datang ke paviliunnya, banyak hal tentang sejarah, budaya dan apa yang ada di Kota Tanjungbalai baik hasil alam dan lautnya,” ungkap Tika yang mengaku merupakan warga dari luar Sumut.

Menurutnya, rencana Gubernur Sumut untuk membuka PRSU setiap hari harus didukung. “Sumut ini multietnis, ketika saya datang ke PRSU saya cukup kagum dengan paviliun 33 kabupate kota yang beragam. Sangat mendidik dan memberikan saya pengetahuan yang banyak soal heterogenistas Sumut,” pungkas Tika. (mag-1/ila)

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/