26.7 C
Medan
Monday, May 13, 2024

Pak Imran, Mitra Gojek Medan: Bahagia Jika Tausiahnya…

MEDAN, SUMUTPOS – Fleksibilitas waktu menjadi mitra Gojek, rupanya membuka kesempatan untuk banyak orang memiliki lebih dari satu sumber penghasilan dan sekaligus beraktivitas menanam benih kebaikan. Kemudahan mengatur waktu, membuat beberapa orang bahkan bisa menjalani dua atau tiga aktivitas yang bermanfaat dalam satu hari.

Seperti yang dilakukan oleh Pak Imran Purba S.Pd.I, salah satu mitra driver di kota Medan. Beliau memutuskan untuk bergabung menjadi mitra Gojek tahun 2016 silam untuk mendapatkan penghasilan ekstra setelah selesai mengajar di sebuah sekolah dasar swasta di Medan. Kesukaannya bersosialisasi dan bertemu orang banyak, menjadi pertimbangannya menjadi mitra Gojek roda dua di Medan.

“Kalau saya kerja sebagai ojol di Gojek biasanya mulainya sepulang sekolah. Kalau di bulan Ramadhan ini, biasanya saya on-bid itu selesai mengajar pagi. Siang saya bekerja menjadi mitra Gojek sampai sore. Dan kemudian malam setelah berbuka puasa saya memberikan tausiyah di masjid-masjid. Memang tidak setiap malam, tapi pasti ada saja,” jelas Pak Imran.

Ternyata tak hanya mengajar. Pak Imran pun masih mengamalkan ilmu agama yang didapatnya dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sumatera Utara melalui tausiyah-tausiyah yang disampaikannya di masjid-masjid. “Saya sejak SMA memang sudah mengajar ngaji untuk anak-anak kecil di kampung saya di Simalungun dulu. Lalu saya sempat menjadi ketua remaja masjid. Saya suka kalau waktu saya bermanfaat buat banyak orang,” ungkap Pak Imran lebih lanjut.

Namun, perbuatan baik pun tak luput dari cobaan. Mulai dari ban motornya yang pernah kempes hingga telat hadir di lokasi. “Pengalaman menarik selama memberikan tausiyah itu salah satunya jika saya memberikan tausiyah di tempat yang agak jauh. Saya kan naik motor, jadi ada saja kejadian ban bocor atau halangan lainnya. Nah pernah suatu saat pernah saya hendak memberikan tausiyah, ban motor saya bocor. Jadi saya titipkan ke masjid terdekat, dan saya pesan Gojek untuk menuju lokasi tausiyah. Itu menjadi pengalaman berharga untuk saya. Terutama untuk selalu mengatur waktu dan hadir lebih awal sebelum acara. Misalnya kalau mengisi khotbah Jumat, saya biasanya jam 11 sudah sampai di lokasi. Kadang jamaahnya belum ada, saya sudah sampai,” cerita Pak Imran yang juga dikenal sebagai Ustadz Imran Purba Al-Bataky ini.

Sebagai ketua salah satu komunitas mitra driver di Gojek, ayah tiga anak ini pun seringkali diajak untuk mengisi tausiyah untuk komunitasnya, maupun komunitas-komunitas mitra Gojek lain di kota Medan. “Jadi kegiatan di Gojek sebagai mitra, dan aktivitas saya sebagai pendakwah pun seringkali bisa disatukan. Seperti misalnya di acara kopdar menjelang bulan Ramadhan di bulan Maret silam. Tema yang disampaikan itu untuk menyambut Ramadhan, jadi saya sampaikan materi tausiyah disana. Saya bahagia kalau materi tausiyah saya  memberi manfaat untuk rekan-rekan mitra lain dan banyak orang,” jelas Pak Imran lebih lanjut.

Buat Pak Imran, bahagia itu sangat sederhana. Bisa berbagi ilmu dan manfaat, menjadi bagian dalam hidup dan kehidupannya. Termasuk di dalamnya menjadi mitra Gojek, yang bisa memberikan manfaat bagi banyak orang melalui layanannya, sekaligus memberi manfaat kebaikan bagi rekan-rekan mitra lainnya melalui tausiyah-tausiyahnya. (rel)

MEDAN, SUMUTPOS – Fleksibilitas waktu menjadi mitra Gojek, rupanya membuka kesempatan untuk banyak orang memiliki lebih dari satu sumber penghasilan dan sekaligus beraktivitas menanam benih kebaikan. Kemudahan mengatur waktu, membuat beberapa orang bahkan bisa menjalani dua atau tiga aktivitas yang bermanfaat dalam satu hari.

Seperti yang dilakukan oleh Pak Imran Purba S.Pd.I, salah satu mitra driver di kota Medan. Beliau memutuskan untuk bergabung menjadi mitra Gojek tahun 2016 silam untuk mendapatkan penghasilan ekstra setelah selesai mengajar di sebuah sekolah dasar swasta di Medan. Kesukaannya bersosialisasi dan bertemu orang banyak, menjadi pertimbangannya menjadi mitra Gojek roda dua di Medan.

“Kalau saya kerja sebagai ojol di Gojek biasanya mulainya sepulang sekolah. Kalau di bulan Ramadhan ini, biasanya saya on-bid itu selesai mengajar pagi. Siang saya bekerja menjadi mitra Gojek sampai sore. Dan kemudian malam setelah berbuka puasa saya memberikan tausiyah di masjid-masjid. Memang tidak setiap malam, tapi pasti ada saja,” jelas Pak Imran.

Ternyata tak hanya mengajar. Pak Imran pun masih mengamalkan ilmu agama yang didapatnya dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sumatera Utara melalui tausiyah-tausiyah yang disampaikannya di masjid-masjid. “Saya sejak SMA memang sudah mengajar ngaji untuk anak-anak kecil di kampung saya di Simalungun dulu. Lalu saya sempat menjadi ketua remaja masjid. Saya suka kalau waktu saya bermanfaat buat banyak orang,” ungkap Pak Imran lebih lanjut.

Namun, perbuatan baik pun tak luput dari cobaan. Mulai dari ban motornya yang pernah kempes hingga telat hadir di lokasi. “Pengalaman menarik selama memberikan tausiyah itu salah satunya jika saya memberikan tausiyah di tempat yang agak jauh. Saya kan naik motor, jadi ada saja kejadian ban bocor atau halangan lainnya. Nah pernah suatu saat pernah saya hendak memberikan tausiyah, ban motor saya bocor. Jadi saya titipkan ke masjid terdekat, dan saya pesan Gojek untuk menuju lokasi tausiyah. Itu menjadi pengalaman berharga untuk saya. Terutama untuk selalu mengatur waktu dan hadir lebih awal sebelum acara. Misalnya kalau mengisi khotbah Jumat, saya biasanya jam 11 sudah sampai di lokasi. Kadang jamaahnya belum ada, saya sudah sampai,” cerita Pak Imran yang juga dikenal sebagai Ustadz Imran Purba Al-Bataky ini.

Sebagai ketua salah satu komunitas mitra driver di Gojek, ayah tiga anak ini pun seringkali diajak untuk mengisi tausiyah untuk komunitasnya, maupun komunitas-komunitas mitra Gojek lain di kota Medan. “Jadi kegiatan di Gojek sebagai mitra, dan aktivitas saya sebagai pendakwah pun seringkali bisa disatukan. Seperti misalnya di acara kopdar menjelang bulan Ramadhan di bulan Maret silam. Tema yang disampaikan itu untuk menyambut Ramadhan, jadi saya sampaikan materi tausiyah disana. Saya bahagia kalau materi tausiyah saya  memberi manfaat untuk rekan-rekan mitra lain dan banyak orang,” jelas Pak Imran lebih lanjut.

Buat Pak Imran, bahagia itu sangat sederhana. Bisa berbagi ilmu dan manfaat, menjadi bagian dalam hidup dan kehidupannya. Termasuk di dalamnya menjadi mitra Gojek, yang bisa memberikan manfaat bagi banyak orang melalui layanannya, sekaligus memberi manfaat kebaikan bagi rekan-rekan mitra lainnya melalui tausiyah-tausiyahnya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/