25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Endank Soekamti Promosi Eksotisme Bromo Lewat Film “VlogFest 2016”

Endank Soekamti dan kru film Vlog Fest 2016, yang mempromosikan eksotisme alam Bromo.

YOGYA, SUMUTPOS.CO – Di Hari Film Nasional 2017 tanggal 30 Maret, Endank Soekamti meluncurkan Behind The Scene film VlogFest 2016 The Movie yang dapat diakses di channel YouTube-nya.

Film yang proses pembuatannya dilakukan pada bulan puasa tahun lalu ini, bisa dikatakan adalah film panjang dalam format 360º pertama yang pernah diproduksi di dunia. Film ini bercerita tentang petualangan delapan orang vlogger yang mendapat tugas mengeksplore keindahan Bromo.

Endank Soekamti merupakan grup musik asal Yogya dengan fans yang sangat fanatik. Fans dengan julukan Kamties in selalu memadati tempat konser atau pentas Endank Soekamti. Bromo menjadi pilihan sebagai setting film karena keindahanannya yang luar biasa.

Alasan dipilihnya Bromo karena lokasi ini adalah salah satu aset Indonesia yang memiliki keindahan alam yang memesona.  “Dan ini sejalan dengan semangat Endank Soekamti yang ingin lebih banyak memperkenalkan aset-aset keindahan alam daerah-daerah ke seluruh dunia,” tegas Iwan Pribadi, media relations Euforia Record, produsen film ini (31/3).

Lewat film itu memang tergambar eksplorasi keindahan Bromo. Film yang diluncurkan tepat di hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 itu, dapat dipandang sebagai salah satu tonggak perkembangan film Indonesia, yang dengan memanfaatkan kemajuan dan perkembangan teknologi terkini, mencoba menawarkan sebuah film panjang dengan kemasan yang terhitung baru pada masanya.

Film ini dibuat sebagai salah satu usaha pengumpulan dana untuk keberlangsungan DOES University, sebuah sekolah bakat gratis yang diinisiasi Erix Soekamti, yang hanya mengajarkan hal-hal yang disukai dan sejalan dengan bakat yang dimiliki para siswa.

Hal tersebut yang menjadikan alasan budget film yang sebagian besar berlokasi di pegunungan Bromo ini terhitung minim. “Tidak sampai menyentuh angka Rp. 30.000.000, dengan waktu produksi yang relatif singkat, yaitu enam hari,” tambah Iwan Pribadi.

Endank Soekamti dan kru film Vlog Fest 2016, yang mempromosikan eksotisme alam Bromo.

YOGYA, SUMUTPOS.CO – Di Hari Film Nasional 2017 tanggal 30 Maret, Endank Soekamti meluncurkan Behind The Scene film VlogFest 2016 The Movie yang dapat diakses di channel YouTube-nya.

Film yang proses pembuatannya dilakukan pada bulan puasa tahun lalu ini, bisa dikatakan adalah film panjang dalam format 360º pertama yang pernah diproduksi di dunia. Film ini bercerita tentang petualangan delapan orang vlogger yang mendapat tugas mengeksplore keindahan Bromo.

Endank Soekamti merupakan grup musik asal Yogya dengan fans yang sangat fanatik. Fans dengan julukan Kamties in selalu memadati tempat konser atau pentas Endank Soekamti. Bromo menjadi pilihan sebagai setting film karena keindahanannya yang luar biasa.

Alasan dipilihnya Bromo karena lokasi ini adalah salah satu aset Indonesia yang memiliki keindahan alam yang memesona.  “Dan ini sejalan dengan semangat Endank Soekamti yang ingin lebih banyak memperkenalkan aset-aset keindahan alam daerah-daerah ke seluruh dunia,” tegas Iwan Pribadi, media relations Euforia Record, produsen film ini (31/3).

Lewat film itu memang tergambar eksplorasi keindahan Bromo. Film yang diluncurkan tepat di hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 itu, dapat dipandang sebagai salah satu tonggak perkembangan film Indonesia, yang dengan memanfaatkan kemajuan dan perkembangan teknologi terkini, mencoba menawarkan sebuah film panjang dengan kemasan yang terhitung baru pada masanya.

Film ini dibuat sebagai salah satu usaha pengumpulan dana untuk keberlangsungan DOES University, sebuah sekolah bakat gratis yang diinisiasi Erix Soekamti, yang hanya mengajarkan hal-hal yang disukai dan sejalan dengan bakat yang dimiliki para siswa.

Hal tersebut yang menjadikan alasan budget film yang sebagian besar berlokasi di pegunungan Bromo ini terhitung minim. “Tidak sampai menyentuh angka Rp. 30.000.000, dengan waktu produksi yang relatif singkat, yaitu enam hari,” tambah Iwan Pribadi.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/