RIAU, SUMUTPOS.CO – Kepala Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, Teguh Tri Hatmanto harus menanggung akibat kerusuhan dan larinya ratusan tahanan, usai Shalat Jumat (5/5) lalu.
Tak hanya Teguh, enam orang petugas di rutan tersebut ikut mendapat getahnya, karena dianggap pihak yang paling bertanggungjawab atas insiden memalukan ini.
“Sudah dikeluarkan surat penunjukan Plh oleh Pak Kanwil,” sebut Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), I Wayan Kusmiantha Dusak seperti dilansir Riau Pos (Jawa Pos Group), Minggu (7/5).
Penggantian ini juga sejalan dengan tuntutan para tahanan. Salah satu oknum petugas rutan yang dicopot dari tugasnya yakni berinisial WR. WR diketahui sempat disandera para tahanan saat kerusuhan pecah.
Selama ini diketahui, para petugas dinilai kerap menggunakan kekerasan dengan melakukan pemukulan kepada para napi. Dugaan terjadinya tindak kekerasan ini diminta Dirjen Permasyarakatan harus ditindaklanjuti dan diperiksa.
“Diganti petugas keamanannya, kalau saya inginnya juga diperiksa, harus disanksi karena mereka disumpah menjadi pegawai,” tegasnya.
Terpisah, meski tak ingin menggunakan kata pencopotan, Kakanwil Kemenkumham HAM Riau Ferdinan Siagian membenarkan penonaktifan Karutan Sialang Bungkuk ini. “Iya, bukan dicopot, untuk sementara kita tugaskan di Kanwil. Ini atas arahan Dirjen Permasyarakatan,” katanya.
Ferdinan menyebutkan selain Kepala rutan, ada lima bawahannya yang juga bernasib sama. Termasuk WR. “Iya, termasuk itu,” imbuhnya.
Dengan pencopotan, apakah lantas tuntutan dan keluhan tahanan serta napi selama ini benar, Ferdinan tak menjawab jelas. “Itu (tuntutan) kan baru sepihak. Ini (penonaktifan) untuk mereka fokus. Kita sudah mulai melakukan pemeriksaan,” tandasnya. (jpg)