26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Negeri Perak Jajaki Pengembangan Danau Toba

KERJASAMA PARIWISATA.Direktur Pemberitaan MNC Grup, Arya Sinulingga (paling kiri), Bupati Karo Terkelin Brahmana (dua dari kiri) berbincang dengan Menteri Besar Perak, Datuk Seri Dr Zambry Abdul Kadir (dua dari kanan) pada acara malam visit pariwisata Perak, Malaysia di Hotel Aston, Medan, Senin (8/5) malam. Dalam kesempatan tersebut digagas kerjasama wisata Negeri Perak dan pariwisata Danau Toba Sumatera Utara. Sindo/ Rahmad Suryadi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bersama Pemerintah Malaysia, menjajaki pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba. Penjajakan ini digagas setelah Menteri Besar Perak YAB Dato’ Seri Diraja Zambry Abdul Kadir, meluncurkan program pariwisata Visit Perak Mission and Travel Mart 2017 di Grand Aston City Hall Medan, Senin (8/5) lalu.

Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, yang juga hadir pada peluncuran tersebut, mengatakan, Indonesia, khususnya Sumut, dengan Negeri Perak, Malaysia, adalah negeri serumpun. Selain mengajak warga Sumut untuk berkunjung ke Negeri Perak, menurut Erry, acara tersebut juga menjadi sarana untuk terus memperkenalkan pariwisata Sumut.

“Sumut memiliki destinasi pariwisata yang terkenal, seperti Istana Maimun, Masjid Raya Medan, Danau Toba, dan lainnya. Bahkan penduduk Sumut yang berjumlah 14 juta jiwa, merupakan potensi baik untuk bekerja sama,” tutur Erry.

Selain itu, lanjut Erry, kerja sama ini tidak hanya sebatas pariwisata, namun juga sektor pendidikan, pertanian, dan pertukaran pelajar. Upaya kerja sama ini, sambungnya, merupakan pembuka ruang agar kawasan Danau Toba itu go international. Kemudian ini juga menjadi indikator, Malaysia bukan saingan dalam pariwisata, tapi mitra. “Paket-paket wisata Danau Toba-Perak itu sangat mungkin dilakukan. Saya pikir, Perak dan Danau Toba sama-sama ingin membesarkan pariwisatanya,” jelas Erry.

Erry mengatakan, paket wisata 2 negeri seperti ini, merupakan hal biasa, terutama di Eropa. Menurutnya, wisata Eropa, jika destinasinya adalah Jerman, maka wisatawan juga akan dibawa ke Belanda, Swiss, Prancis, dan Belgia. “Kalau Eropa bisa membangun wisata regional seperti itu, kenapa kita tidak melakukannya?” tukasnya.

KERJASAMA PARIWISATA.Direktur Pemberitaan MNC Grup, Arya Sinulingga (paling kiri), Bupati Karo Terkelin Brahmana (dua dari kiri) berbincang dengan Menteri Besar Perak, Datuk Seri Dr Zambry Abdul Kadir (dua dari kanan) pada acara malam visit pariwisata Perak, Malaysia di Hotel Aston, Medan, Senin (8/5) malam. Dalam kesempatan tersebut digagas kerjasama wisata Negeri Perak dan pariwisata Danau Toba Sumatera Utara. Sindo/ Rahmad Suryadi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bersama Pemerintah Malaysia, menjajaki pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba. Penjajakan ini digagas setelah Menteri Besar Perak YAB Dato’ Seri Diraja Zambry Abdul Kadir, meluncurkan program pariwisata Visit Perak Mission and Travel Mart 2017 di Grand Aston City Hall Medan, Senin (8/5) lalu.

Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, yang juga hadir pada peluncuran tersebut, mengatakan, Indonesia, khususnya Sumut, dengan Negeri Perak, Malaysia, adalah negeri serumpun. Selain mengajak warga Sumut untuk berkunjung ke Negeri Perak, menurut Erry, acara tersebut juga menjadi sarana untuk terus memperkenalkan pariwisata Sumut.

“Sumut memiliki destinasi pariwisata yang terkenal, seperti Istana Maimun, Masjid Raya Medan, Danau Toba, dan lainnya. Bahkan penduduk Sumut yang berjumlah 14 juta jiwa, merupakan potensi baik untuk bekerja sama,” tutur Erry.

Selain itu, lanjut Erry, kerja sama ini tidak hanya sebatas pariwisata, namun juga sektor pendidikan, pertanian, dan pertukaran pelajar. Upaya kerja sama ini, sambungnya, merupakan pembuka ruang agar kawasan Danau Toba itu go international. Kemudian ini juga menjadi indikator, Malaysia bukan saingan dalam pariwisata, tapi mitra. “Paket-paket wisata Danau Toba-Perak itu sangat mungkin dilakukan. Saya pikir, Perak dan Danau Toba sama-sama ingin membesarkan pariwisatanya,” jelas Erry.

Erry mengatakan, paket wisata 2 negeri seperti ini, merupakan hal biasa, terutama di Eropa. Menurutnya, wisata Eropa, jika destinasinya adalah Jerman, maka wisatawan juga akan dibawa ke Belanda, Swiss, Prancis, dan Belgia. “Kalau Eropa bisa membangun wisata regional seperti itu, kenapa kita tidak melakukannya?” tukasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/