25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Nasib Gus Irawan Masih Gantung

ANDIKA/SUMUT POS
BERI SANTUNAN: Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu memberikan santunan kepada anak yatim di acara silaturahmi dan buka puasa bersama.

SUMUTPOS.CO – Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto sampai saat ini masih menimbang-nimbang siapa yang akan diusung untuk perhelatan Pilgubsu 2018 mendatang. Dengan demikian, nasib Gus Irawan Pasaribu selaku Ketua DPD Partai Gerindra Sumut masih menggantung antara direstui atau sebaliknya.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jendral DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani. “Pak Prabowo belum memutuskan apapun sampai saat ini, kita tunggulah keputusan beliau,” ujar Ahmad kepada wartawan usai kegiatan buka bersama DPD Partai Gerindra Sumut di Polonia Hotel, Senin (19/6).

Acara berbuka puasa ini tampak dihadiri seluruh kader di tingkat DPC se Sumut, Wakil Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut Robert L Tobing, Gus Irawan, Ketua DPC Gerindra Medan Bobby Zulkarnain, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumut Yantoni Purba.

Ahmad menyebutkan, DPP Partai Gerindra saat ini tengah mengikuti dinamika serta pengembangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Begitu juga Pilkada di daerah lain, masih dalam tahap penilaian.

“Gus Irawan juga kita lihat, bagaimana penerimaannya oleh masyarakat. Kalau dari internal, memang Gus Irawan yang paling diinginkan untuk kembali maju,” bilangnya.

Menurut Ahmad, Pilkada memiliki sifat dinamis. Sehingga bukan tidak mungkin sosok yang akan diusung nantinya bukan orang yang diperhitungan sebelumnya. “Kalau ada muncul sosok di luar Gus, saya pikir sah-sah saja,” tuturnya.

Dengan posisi Gerindra yang saat ini memiliki 13 kursi di DPRD Sumut, berkoalisi dengan parpol lain sudah menjai keharusan. Sejauh ini, kata Ahmad, dengan PKS masih pembicaraan tahap awal.

“Di luar PKS ada beberapa parpol lain yang ingin mengajak untuk berkoalisi,”akunya.

Secara pribadi, kaya Ahmad, dia berat melepas Gus Irawan dari DPR RI. Namun, ketika peluang menang lebih besar, kenapa tidak dilakukan.

“Kalau Gus Irawan maju Pilgubsu, maka jabatan Ketua Komisi VII harus ditinggalkan dan juga mundur dari DPR RI. Sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, sebenarnya saya berat. Tapi, ketika untuk kepentingan yang lebih besar, kenapa tidak, tentu peluang menangnya harus lebih besar,” jelasnya.

Ahmad Muzani sedikit bercerita tentang pengalaman di Pilgub DKI 2017. Dimana, ketika itu nama Anies Baswedan tidak ada dalam daftar yang dipertimbangkan untuk diusung.

“Saya masih ingat puasa tahun lalu sempat berdiskusi dengan Pak Prabowo tentang pengganti Ahok. Menjelang detik-detik terakhir muncul nama Anies untuk disandingkan dengan Sandiaga Uno. Akhirnya takdir yang membawa mereka memenangkan Pilgub DKI,” paparnya.

ANDIKA/SUMUT POS
BERI SANTUNAN: Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu memberikan santunan kepada anak yatim di acara silaturahmi dan buka puasa bersama.

SUMUTPOS.CO – Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto sampai saat ini masih menimbang-nimbang siapa yang akan diusung untuk perhelatan Pilgubsu 2018 mendatang. Dengan demikian, nasib Gus Irawan Pasaribu selaku Ketua DPD Partai Gerindra Sumut masih menggantung antara direstui atau sebaliknya.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jendral DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani. “Pak Prabowo belum memutuskan apapun sampai saat ini, kita tunggulah keputusan beliau,” ujar Ahmad kepada wartawan usai kegiatan buka bersama DPD Partai Gerindra Sumut di Polonia Hotel, Senin (19/6).

Acara berbuka puasa ini tampak dihadiri seluruh kader di tingkat DPC se Sumut, Wakil Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut Robert L Tobing, Gus Irawan, Ketua DPC Gerindra Medan Bobby Zulkarnain, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumut Yantoni Purba.

Ahmad menyebutkan, DPP Partai Gerindra saat ini tengah mengikuti dinamika serta pengembangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Begitu juga Pilkada di daerah lain, masih dalam tahap penilaian.

“Gus Irawan juga kita lihat, bagaimana penerimaannya oleh masyarakat. Kalau dari internal, memang Gus Irawan yang paling diinginkan untuk kembali maju,” bilangnya.

Menurut Ahmad, Pilkada memiliki sifat dinamis. Sehingga bukan tidak mungkin sosok yang akan diusung nantinya bukan orang yang diperhitungan sebelumnya. “Kalau ada muncul sosok di luar Gus, saya pikir sah-sah saja,” tuturnya.

Dengan posisi Gerindra yang saat ini memiliki 13 kursi di DPRD Sumut, berkoalisi dengan parpol lain sudah menjai keharusan. Sejauh ini, kata Ahmad, dengan PKS masih pembicaraan tahap awal.

“Di luar PKS ada beberapa parpol lain yang ingin mengajak untuk berkoalisi,”akunya.

Secara pribadi, kaya Ahmad, dia berat melepas Gus Irawan dari DPR RI. Namun, ketika peluang menang lebih besar, kenapa tidak dilakukan.

“Kalau Gus Irawan maju Pilgubsu, maka jabatan Ketua Komisi VII harus ditinggalkan dan juga mundur dari DPR RI. Sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, sebenarnya saya berat. Tapi, ketika untuk kepentingan yang lebih besar, kenapa tidak, tentu peluang menangnya harus lebih besar,” jelasnya.

Ahmad Muzani sedikit bercerita tentang pengalaman di Pilgub DKI 2017. Dimana, ketika itu nama Anies Baswedan tidak ada dalam daftar yang dipertimbangkan untuk diusung.

“Saya masih ingat puasa tahun lalu sempat berdiskusi dengan Pak Prabowo tentang pengganti Ahok. Menjelang detik-detik terakhir muncul nama Anies untuk disandingkan dengan Sandiaga Uno. Akhirnya takdir yang membawa mereka memenangkan Pilgub DKI,” paparnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/