25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Berjuang Tak Kenal Menyerah

“Kalau kita berjuang, maka tidak akan mengenal kata menyerah. Saya lahir di Sumatera Utara, besar di Sumut, menempuh pendidikan di Sumut, dan berkarir juga di Sumut. Karena itu, saya tidak akan menyerah untuk memberikan yang terbaik untuk Sumut”.

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Gus Irawan Pasaribu di kediamannya Jalan Setia Budi Komplek Tasbih, Selasa (20/6).

KATA-KATA tersebut diungkapkan mantan Direktur Utama Bank Sumut, Gus Irawan Pasaribu kepada Sumut Pos saat berkunjung ke rumahnya di Kompleks Setia Budi, Selasa (20/6) atau 25 Ramadan 1438 Hijriyah lalu. Kecintaannya pada Sumut, membuat dirinya siap sedia untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) pada 2018 yang akan datang.

Seperti diketahui, pada Pilgubsu 2013 lalu, Gus Irawan maju bersanding dengan Soekirman gagal meraih posisi pertama, hal tersebut tidak membuat dirinya menyerah dan kendur untuk memajukan Sumut. Sebaliknya, kegagalan tersebut membuat dirinya belajar lebih baik lagi tentang politik.

“Saya menyadari bahwa pemimpin di Sumut saat ini sangat jarang komunikasi dengan pemimpin di pusat atau tepatnya di Jakarta. Padahal, lobi-lobi ini sangat penting, seperti pencairan dana, dan berbagai kebijakan lainnya,” tambahnya.

Saat ini, Sumut bukan hanya membutuhkan pemimpin yang mengerti dan memahami politik, tetapi sosok yang mampu berkomunikasi dan bernegosiasi, sehingga mampu menghimpun Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga mendapatkan anggaran yang besar untuk pembangunan. Karena, banyak darah Sumut yang memiliki peran penting dalam pemerintahan pusat. Tetapi, karena kurang komunikasi dari pemimpinnya membuat mereka merasa tidak terlalu penting dalam pemerintahan daerah asalnya.

Gus yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR RI sudah mengelilingi berbagai provinsi yang ada di Indonesia, terutama di sekitara pulau Sumatera. Dirinya sangat menyayangi pembangunan di berbagai daerah seperti Sumatera Selatan dan Lampung mengalami peningkatan, sedangkan Sumatera Utara seperti stagnan. Padahal, dengan letak geografisnya paling menguntungkan.

Bukan hanya kalah dalam pembangunan, bila dibandingkan dengan daerah di pulau Sumatera, Sumut juga termasuk kalah dalam mengatasi pengangguran dan pendapatan daerah. Padahal, ibukota Sumut, yaitu Medan sudah dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia.

“Sumut sudah menyumbang 3 menteri perekonomian dalam pemerintahan Indonesia. Tetapi, sumbangsih untuk pertumbuhan perekonomiannya tidak ada, setelah saya cari tahu, itu dia lobi-lobi pemimpin Sumut sangat lemah,” lanjutnya.

“Kalau kita berjuang, maka tidak akan mengenal kata menyerah. Saya lahir di Sumatera Utara, besar di Sumut, menempuh pendidikan di Sumut, dan berkarir juga di Sumut. Karena itu, saya tidak akan menyerah untuk memberikan yang terbaik untuk Sumut”.

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Gus Irawan Pasaribu di kediamannya Jalan Setia Budi Komplek Tasbih, Selasa (20/6).

KATA-KATA tersebut diungkapkan mantan Direktur Utama Bank Sumut, Gus Irawan Pasaribu kepada Sumut Pos saat berkunjung ke rumahnya di Kompleks Setia Budi, Selasa (20/6) atau 25 Ramadan 1438 Hijriyah lalu. Kecintaannya pada Sumut, membuat dirinya siap sedia untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) pada 2018 yang akan datang.

Seperti diketahui, pada Pilgubsu 2013 lalu, Gus Irawan maju bersanding dengan Soekirman gagal meraih posisi pertama, hal tersebut tidak membuat dirinya menyerah dan kendur untuk memajukan Sumut. Sebaliknya, kegagalan tersebut membuat dirinya belajar lebih baik lagi tentang politik.

“Saya menyadari bahwa pemimpin di Sumut saat ini sangat jarang komunikasi dengan pemimpin di pusat atau tepatnya di Jakarta. Padahal, lobi-lobi ini sangat penting, seperti pencairan dana, dan berbagai kebijakan lainnya,” tambahnya.

Saat ini, Sumut bukan hanya membutuhkan pemimpin yang mengerti dan memahami politik, tetapi sosok yang mampu berkomunikasi dan bernegosiasi, sehingga mampu menghimpun Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga mendapatkan anggaran yang besar untuk pembangunan. Karena, banyak darah Sumut yang memiliki peran penting dalam pemerintahan pusat. Tetapi, karena kurang komunikasi dari pemimpinnya membuat mereka merasa tidak terlalu penting dalam pemerintahan daerah asalnya.

Gus yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR RI sudah mengelilingi berbagai provinsi yang ada di Indonesia, terutama di sekitara pulau Sumatera. Dirinya sangat menyayangi pembangunan di berbagai daerah seperti Sumatera Selatan dan Lampung mengalami peningkatan, sedangkan Sumatera Utara seperti stagnan. Padahal, dengan letak geografisnya paling menguntungkan.

Bukan hanya kalah dalam pembangunan, bila dibandingkan dengan daerah di pulau Sumatera, Sumut juga termasuk kalah dalam mengatasi pengangguran dan pendapatan daerah. Padahal, ibukota Sumut, yaitu Medan sudah dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia.

“Sumut sudah menyumbang 3 menteri perekonomian dalam pemerintahan Indonesia. Tetapi, sumbangsih untuk pertumbuhan perekonomiannya tidak ada, setelah saya cari tahu, itu dia lobi-lobi pemimpin Sumut sangat lemah,” lanjutnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/