29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Edi Rahmayadi Dekati Masyarakat Karo

Pangkostrad TNI AD, Letjen Eddy Rahmayadi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah nama bakal calon gubernur sumut (bacagubsu) priode 2018-2023 mulai bermunculan kepermukaan baik dari kalangan partai politik (parpol), TNI, dan kalangan profesional. Mereka memiliki cara tersendiri untuk mencari dukungan para simpatisan.

Seperti yang dilakukan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) TNI AD Letjen Eddy Rahmayadi. Walau belum ada melakukan pendekatan secara terbuka dengan sejumlah partai politik (parpol), namun mantan Pangdam I/BB itu telah resmi membuka penjaringan bacagubsu.

Edy Rahmayadi lebih sering terlihat menghadiri acara-acara yang dihadiri banyak orang. Teranyar, Edy Rahmayadi mulai melakukan pendekatan ke Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (HMKI) Sumut.

“Sejauh ini memang baru Edi Rahmayadi yang sudah datang ke kami untuk mohon dukungan,” ujar Ketua HMKI Sumut, Ruben Tarigan, Rabu (5/7).

Meski begitu, Ruben belum memastikan sikap HMKI Sumut pada perhelatan Pilgubsu 2018. Menurutnya, terlalu dini menyebutkan dukungan saat ini.

“Pilgubsu masih lama,”tambahnya.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) ini juga enggan menyebutkan apakah Letjen Eddy Rahmayadi memiliki kriteria untuk menjadi Gubernur Sumut untuk lima tahun mendatang.

“Yang jelas bacagubsu yang akan di dukung HMKI merupakan sosok yang memiliki perhatian ke masyarakat karo dan Kabupaten Karo tentunya,” jelasnya.

Ruben juga yakin akan ada sosok dari suku Karo yang akan muncul dan meramaikan bursa Bacagubsu atau Cawagubsu. “Kalau saat ini tokoh Karo yang layak atau mumpuni untuk menjadi bacagubsu yakni Ngogesa Sitepu, Arya Mahendra, Arman Depari, nanti pada waktunya akan muncul sosok-sosok lain,”pungkasnya.

Sementara itu organisasi masyarakat Karo Merga Silima juga punya pandangan sendiri menyambut agenda Pilkada 2018.

Menurut, Sekretaris Jendral DPP Merga Silima, Bengkel Ginting menyebut sosok-sosok yang saat ini sudah muncul kepermukaan sebagai calon gubernur sumut (cagubsu) masih malu-malu. Kata dia, sejauh ini belum ada sosok yang menyatakan diri atau mendeklarasikan diri sebagai cagubsu.

“Merga Silima belum menentukan sikap mendukung salah satu pasangan calon, apalagi sosok yang mau maju pilgubsu belum secara terang-terangan mendeklarasikan dirinya,”ujar Bengkel.

Jika ingin mendapatkan dukungan Merga Silima, kata dia, calon tersebut harus memiliki komitmen untuk melakukan pemerataan pembangunan untuk masyarakat Karo secara keseluruhan.

Disebutkannya, banyak masyarakat suku Karo yang berada di Langkat, Binjai, Deliserdang, Medan, Simalungun belum merasakan kehadiran pemerintah. “Contohnya di Pancurbatu, di wilayah itu infrastrukturnya sangat buruk. Padahal jaraknya hanya beberapa kilometer dari ibu kota provinsi. Itu baru satu contoh, masih ada contoh yang lainnya,”paparnya.

Bengkel menyebut meskipun ada putra daerah yang berasal dari etnis Karo maju di Pilgubsu 2018, Merga Silima belum tentu secara otomatis memberikan dukungan.

“Siapapun yang bisa memberikan komitmen untuk masyarakat Karo, walaupun dia bukan putra daerah, kami akan berikan dukungan. Alangkah lebih baik lagi, kalau putra daerah yang bisa melakukan hal tersebut,” bilangnya.

Komitmen tersebut, lanjut dia, nantinya harus dituangkan ke dalam kontrak politik, sehingga Merga Silima lebih mudah menagih komitmen calon yang diusung ketika terpilih kelak.

“Merga Silima juga memiliki fungsi kontrol sosial. Begitu Merga Silima memiliki badan hukum, maka secara otomatis menjadi mitra pemerintah. Kami juga hadir memberikan kontrol sosial,” pungkasnya.(dik/azw)

Pangkostrad TNI AD, Letjen Eddy Rahmayadi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah nama bakal calon gubernur sumut (bacagubsu) priode 2018-2023 mulai bermunculan kepermukaan baik dari kalangan partai politik (parpol), TNI, dan kalangan profesional. Mereka memiliki cara tersendiri untuk mencari dukungan para simpatisan.

Seperti yang dilakukan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) TNI AD Letjen Eddy Rahmayadi. Walau belum ada melakukan pendekatan secara terbuka dengan sejumlah partai politik (parpol), namun mantan Pangdam I/BB itu telah resmi membuka penjaringan bacagubsu.

Edy Rahmayadi lebih sering terlihat menghadiri acara-acara yang dihadiri banyak orang. Teranyar, Edy Rahmayadi mulai melakukan pendekatan ke Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (HMKI) Sumut.

“Sejauh ini memang baru Edi Rahmayadi yang sudah datang ke kami untuk mohon dukungan,” ujar Ketua HMKI Sumut, Ruben Tarigan, Rabu (5/7).

Meski begitu, Ruben belum memastikan sikap HMKI Sumut pada perhelatan Pilgubsu 2018. Menurutnya, terlalu dini menyebutkan dukungan saat ini.

“Pilgubsu masih lama,”tambahnya.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) ini juga enggan menyebutkan apakah Letjen Eddy Rahmayadi memiliki kriteria untuk menjadi Gubernur Sumut untuk lima tahun mendatang.

“Yang jelas bacagubsu yang akan di dukung HMKI merupakan sosok yang memiliki perhatian ke masyarakat karo dan Kabupaten Karo tentunya,” jelasnya.

Ruben juga yakin akan ada sosok dari suku Karo yang akan muncul dan meramaikan bursa Bacagubsu atau Cawagubsu. “Kalau saat ini tokoh Karo yang layak atau mumpuni untuk menjadi bacagubsu yakni Ngogesa Sitepu, Arya Mahendra, Arman Depari, nanti pada waktunya akan muncul sosok-sosok lain,”pungkasnya.

Sementara itu organisasi masyarakat Karo Merga Silima juga punya pandangan sendiri menyambut agenda Pilkada 2018.

Menurut, Sekretaris Jendral DPP Merga Silima, Bengkel Ginting menyebut sosok-sosok yang saat ini sudah muncul kepermukaan sebagai calon gubernur sumut (cagubsu) masih malu-malu. Kata dia, sejauh ini belum ada sosok yang menyatakan diri atau mendeklarasikan diri sebagai cagubsu.

“Merga Silima belum menentukan sikap mendukung salah satu pasangan calon, apalagi sosok yang mau maju pilgubsu belum secara terang-terangan mendeklarasikan dirinya,”ujar Bengkel.

Jika ingin mendapatkan dukungan Merga Silima, kata dia, calon tersebut harus memiliki komitmen untuk melakukan pemerataan pembangunan untuk masyarakat Karo secara keseluruhan.

Disebutkannya, banyak masyarakat suku Karo yang berada di Langkat, Binjai, Deliserdang, Medan, Simalungun belum merasakan kehadiran pemerintah. “Contohnya di Pancurbatu, di wilayah itu infrastrukturnya sangat buruk. Padahal jaraknya hanya beberapa kilometer dari ibu kota provinsi. Itu baru satu contoh, masih ada contoh yang lainnya,”paparnya.

Bengkel menyebut meskipun ada putra daerah yang berasal dari etnis Karo maju di Pilgubsu 2018, Merga Silima belum tentu secara otomatis memberikan dukungan.

“Siapapun yang bisa memberikan komitmen untuk masyarakat Karo, walaupun dia bukan putra daerah, kami akan berikan dukungan. Alangkah lebih baik lagi, kalau putra daerah yang bisa melakukan hal tersebut,” bilangnya.

Komitmen tersebut, lanjut dia, nantinya harus dituangkan ke dalam kontrak politik, sehingga Merga Silima lebih mudah menagih komitmen calon yang diusung ketika terpilih kelak.

“Merga Silima juga memiliki fungsi kontrol sosial. Begitu Merga Silima memiliki badan hukum, maka secara otomatis menjadi mitra pemerintah. Kami juga hadir memberikan kontrol sosial,” pungkasnya.(dik/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/