BANDAR LAMPUNG, SUMUTPOS.CO – Salah satu perhelatan kebudayaan kebanggaan masyarakat Lampung, Festival Krakatau Lampung akan kembali digelar 21-27 Agustus 2017 mendatang. Festival yang diadakan rutin setiap tahun ini selain menyajikan tema budaya dan tradisi yang khas Lampung.
Unsur budaya tadi nantinya bakal ikut dibalut oleh nuansa pasar seni, jelajah layang-layang, jelajah rasa, jelajah krakatau, jelajah semarak budaya, dan investor summit.
Bagi yang senang adventure, di sinilah tempatnya. Karena di festival ini, wisatawan bisa ikut tur ke Gunung Anak Krakatau. Di festival ini, wisatawan juga bisa melihat keindahan pesta pantai yang digelar di beberapa pantai cantik di Lampung, seperti Pulau Tangkil dan Pantai Mutun di Kabupaten Pesawaran.
“Aktivitas lainnya seperti snorkeling, fun swimming, bermain layang-layang, food festival, hingga berbagai perlombaan bisa dirasakan di Festival Krakatau Lampung,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Budiharto, Rabu (12/7).
Festival Krakatau atau yang juga dikenal dengan nama Lampung Krakatau Festival tak hanya jadi wadah untuk mempromosikan Gunung Krakatau sebagai destinasi wisata. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempromosikan keindahan serta daya tarik wisata di daerah Lampung dan membangun pasar untuk mengembangkan skala ekonomi dari bidang pariwisata.
“Juga bertujuan untuk mengenalkan lokasi pelesir lainnya seperti Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, Air Terjun Putri Malu, serta Taman Nasional Way Kambas ke wisatawan. Kami ingin menaikkan grade-nye Festival Krakatau Lampung 2017. Supaya dapat menjadi ikon pariwisata. Posisi geografis sebagai gerbang Sumatera yang sangat dekat dengan Jakarta,” papar Budiharto.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, sudah saatnya Lampung fokus pada brand. Menurutnya, Lampung memiliki potensi besar untuk pariwisata dengan keindahan alamnya. Pembangunan jasa pariwisata dapat menyejahterahkan, empat kali dari pertanian dan dua kali dari industri. Pariwisata harus terus didorong karena potensinya begitu besar.
“Sudah saatnya fokus pada brand, nama Krakatau yang mendunia dan kualitas di Indonesia. Festival ini adalah perhelatan budaya, karena itu tagline nature, culture, dan adventure tepat untuk pariwisata Lampung,” kata Esthy.
Esthy menambahkan, beberapa destinasi wisata di Lampung yang akan ditonjolkan dalam Festival Krakatau 2017 adalah Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, Gunung Krakatau, Air Terjun Putri Malu, dan Taman Nasional Way Kambas.
Tahun 2016 tercatat 114.907 wisatawan mancanegara dan 5,5 juta wisatawan nusantara berkunjung ke Lampung. Lewat Festival Krakatau Lampung 2017, Festival Berbasis Danau Ranau, dan Way Kambas diharapkan target wisatawan yang berkunjung ke Lampung akan terus meningkat tahun ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Festival Krakatau Lampung ini merupakan fakta dan sebuah warisan yang harus terus dilestarikan. Tentu dengan cara-cara yang kontekstual, sesuai dengan perkembangan dan perubahan zaman. Ia juga meminta festival ini dapat bersaing secara nasional bahkan internasional.
“Jadikan Festival Krakatau ini sebagai satu-satunya yang ada di dunia. Saya rasa tidak sulit menjual nama Krakatau karena hampir setiap orang sudah tahu dengan Krakatau,” kata Menpar Arief Yahya.
Festival Krakatau harus dikemas secara baik sehingga festival tersebut bisa mendunia. Selain itu, wisatawan yang ingin berkunjung ke Anak Gunung Krakatau juga merasa kesulitan jika dari Banten. Padahal jika dari Lampung, turis bisa berkunjung kapan saja ke tempat itu. “Berbeda jika dari Banten, yang hanya bisa ke Anak Gunung Krakatau pada saat pagi hari. Kalau dari Lampung bisa kapan saja,” tukasnya. (rel)
