25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Kemiskinan Vietnam Dikaitkan HUT RI

HOAX

SUMUTPOS.CO – MOMEN perayaan HUT kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tak luput dari sasaran hoax. Tujuannya bermacam-macam. Ada yang ingin mengeruk keuntungan pribadi. Ada juga yang berlatar belakang hasut karena perbedaan pilihan politik.

Contohnya pesan berantai baru-baru ini yang berisi sebuah foto kemiskinan. Dalam foto itu, ada anak-anak yang sedang belajar di ruang kelas seadanya. Kondisinya melas. Kelas berlantai tanah. Bangku-bangku yang digunakan kumal. Seorang anak yang mengikuti kegiatan belajar-mengajar bahkan berpakaian compang-camping. Sobek hingga separo badan.

Foto tersebut banyak tersebar di Facebook. Beberapa netizen juga mengaku menerima foto yang sama di grup instant messaging. Di Facebook foto itu mudah ditemukan dengan keyword ”mencari kemerdekaan di negeri ini…!”. Entah siapa yang memulai menyebarkan foto tersebut.

Sebenarnya, kalau sekadar disebarkan tanpa caption, foto itu bukanlah hoax. Tapi, foto tersebut sengaja diberi caption seolah-olah kejadian itu ada di Indonesia. Rata-rata keterangan fotonya sama, MEREKA YG SEDANG MENCARI KEMERDEKAAN DI NEGERI INI …! Padahal, foto tersebut sebenarnya potret kemiskinan di sebuah daerah di dataran tinggi Vietnam.

Foto yang sama bisa ditemukan di beberapa situs berbahasa Vietnam. Salah satunya portal berita perempuan phununews.vn. Foto yang sama pernah digunakan situs berbahasa Vietnam untuk mengkritik kebijakan pemerintah setempat.

Salah satu penyebar informasi hoax itu adalah akun Facebook bernama Ful (shaiful.wahyudhi.1). Posting-an fotonya tertanggal 9 Agustus pukul 6.05 malam. Foto itu hingga kemarin sudah tersebar 143 kali. Juga memancing orang untuk menekan ikon-ikon reaksi sebanyak 281 kali. Ada 24 orang yang berkomentar.

Mereka yang tidak sadar sedang mengonsumsi hoax kebanyakan trenyuh. Ada juga yang mengkritik pedas pemerintah. Lucunya, ada juga yang mengaitkan dengan kebijakan full day school yang kini menjadi perdebatan.

Meski tidak banyak, di kolom komentar juga ada yang menyatakan bahwa itu hoax. Bahkan, ada yang berani mengkritik pemilik akun Ful. Salah satunya pemilik akun Adi Trie, yang menulis, ”Nyebar hoax terus. Itu foto anak di Vietnam.”

Meski dikritik, Ful bergeming. Tak berniat menghapus posting-an tersebut. Padahal, hingga kemarin dia masih update status.

Jawa Pos bukan kali ini saja menemukan hoax di beranda Facebook akun Ful. Dia juga pernah menyebarkan foto Ahok sedang berenang. Foto itu sebenarnya diambil wartawan Kompas.com ketika Ahok liburan di kampung halamannya. Waktu itu Ahok masih menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Oleh Ful, foto Ahok tersebut dibuat seolah-olah terjadi saat ini.

Hoax bertema kemerdekaan RI belakangan juga banyak beredar. Sebelumnya ada hoax yang disebarkan seolah-olah pemerintah akan menjadikan Ketua DPR Setya Novanto sebagai pembaca teks proklamasi. Hoax itu memanfaatkan berita terbitan 2015.

Saat itu Setnov memang ditunjuk sebagai pembaca teks proklamasi. Kemudian, tugas membaca teks proklamasi digilir. Pada 2016 yang bertugas Ketua DPD (saat itu) Irman Gusman. Pada tahun ini teks proklamasi akan dibacakan Ketua MPR Zulkifli Hasan. (gun/eko/c9/fat/jpg)

HOAX

SUMUTPOS.CO – MOMEN perayaan HUT kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tak luput dari sasaran hoax. Tujuannya bermacam-macam. Ada yang ingin mengeruk keuntungan pribadi. Ada juga yang berlatar belakang hasut karena perbedaan pilihan politik.

Contohnya pesan berantai baru-baru ini yang berisi sebuah foto kemiskinan. Dalam foto itu, ada anak-anak yang sedang belajar di ruang kelas seadanya. Kondisinya melas. Kelas berlantai tanah. Bangku-bangku yang digunakan kumal. Seorang anak yang mengikuti kegiatan belajar-mengajar bahkan berpakaian compang-camping. Sobek hingga separo badan.

Foto tersebut banyak tersebar di Facebook. Beberapa netizen juga mengaku menerima foto yang sama di grup instant messaging. Di Facebook foto itu mudah ditemukan dengan keyword ”mencari kemerdekaan di negeri ini…!”. Entah siapa yang memulai menyebarkan foto tersebut.

Sebenarnya, kalau sekadar disebarkan tanpa caption, foto itu bukanlah hoax. Tapi, foto tersebut sengaja diberi caption seolah-olah kejadian itu ada di Indonesia. Rata-rata keterangan fotonya sama, MEREKA YG SEDANG MENCARI KEMERDEKAAN DI NEGERI INI …! Padahal, foto tersebut sebenarnya potret kemiskinan di sebuah daerah di dataran tinggi Vietnam.

Foto yang sama bisa ditemukan di beberapa situs berbahasa Vietnam. Salah satunya portal berita perempuan phununews.vn. Foto yang sama pernah digunakan situs berbahasa Vietnam untuk mengkritik kebijakan pemerintah setempat.

Salah satu penyebar informasi hoax itu adalah akun Facebook bernama Ful (shaiful.wahyudhi.1). Posting-an fotonya tertanggal 9 Agustus pukul 6.05 malam. Foto itu hingga kemarin sudah tersebar 143 kali. Juga memancing orang untuk menekan ikon-ikon reaksi sebanyak 281 kali. Ada 24 orang yang berkomentar.

Mereka yang tidak sadar sedang mengonsumsi hoax kebanyakan trenyuh. Ada juga yang mengkritik pedas pemerintah. Lucunya, ada juga yang mengaitkan dengan kebijakan full day school yang kini menjadi perdebatan.

Meski tidak banyak, di kolom komentar juga ada yang menyatakan bahwa itu hoax. Bahkan, ada yang berani mengkritik pemilik akun Ful. Salah satunya pemilik akun Adi Trie, yang menulis, ”Nyebar hoax terus. Itu foto anak di Vietnam.”

Meski dikritik, Ful bergeming. Tak berniat menghapus posting-an tersebut. Padahal, hingga kemarin dia masih update status.

Jawa Pos bukan kali ini saja menemukan hoax di beranda Facebook akun Ful. Dia juga pernah menyebarkan foto Ahok sedang berenang. Foto itu sebenarnya diambil wartawan Kompas.com ketika Ahok liburan di kampung halamannya. Waktu itu Ahok masih menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Oleh Ful, foto Ahok tersebut dibuat seolah-olah terjadi saat ini.

Hoax bertema kemerdekaan RI belakangan juga banyak beredar. Sebelumnya ada hoax yang disebarkan seolah-olah pemerintah akan menjadikan Ketua DPR Setya Novanto sebagai pembaca teks proklamasi. Hoax itu memanfaatkan berita terbitan 2015.

Saat itu Setnov memang ditunjuk sebagai pembaca teks proklamasi. Kemudian, tugas membaca teks proklamasi digilir. Pada 2016 yang bertugas Ketua DPD (saat itu) Irman Gusman. Pada tahun ini teks proklamasi akan dibacakan Ketua MPR Zulkifli Hasan. (gun/eko/c9/fat/jpg)

Artikel Terkait

Undangan Nobar Palsu dari Panglima TNI

Label ‘Anak PKI’ Sasar Fahri Hamzah

Kabar Permen Susu PCC yang Meresahkan

Gunung Soputan kok Dibilang Gunung Agung

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/