SUMUTPOS.CO – Hujan es disertai angin kencang kembali melanda Tanah Karo. Fenomena alam ini terjadi di Kecamatan Kabanjahe dan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Selasa (29/8) sekira pukul 14.00 WIB.
Meski hanya hanya berlangsung sekitar 5 menit, namun butiran es sebesar biji jagung itu dipastikan merusak berbagai jenis tanaman holtikutura milik petani. Info yang dihimpun Sumut Pos, sebelum peristiwa ini, dari pagi bingga pukul 13.00 Wib, Kota Kabanjahe terpantau cerah dan terik.
Namun pada pukul 13.55 WIB, cuaca mulai berubah. Awan hitam tebal mendadak menyelimuti Kota Kabanjahe sekitarnya. Tak lama berselang, hujan deras disertai angin kencang pun datang.
Pantauan kru koran ini, warga yang semula mengira hanya hujan biasa sontak kaget mendengar suara berisik yang menyerupai kerikil yang berjatuhan di atap rumah mereka. Curiga dengan suara tersebut, warga melakukan pemeriksaan ke luar ruangan.
“Waduh, baho baho (hujan es, dalam bahasa Karo),” teriak Simon, salah seorang pegawai Dinas Pendidikan Karo yang saat itu tengah menghabiskan jam istirahat siangnya di kantin.
Teriakan itu menggegerkan pegawai lain maupun pengunjung yang ikut nyelonong ke luar untuk menyaksikan fenomena tersebut. Tak hanya warga, para pekerja kantoran dan para pengendara juga ikut gempar.
Sejumlah warga sempat panik ketika melihat batu es berukuran kecil berjatuhan dari langit. Banyak pengendara motor dan mobil yang mencari tempat aman di sepanjang kawasan Kabanjahe.
Beruntung, peristiwa itu hanya berlangsung sekitar 5 menit, dan butiran es yang turun juga hanya sebesar biji jagung, hingga tak sampai merusak atap-atap rumah warga.
Meski tak merusak atap, namun butiran es tersebut diperkirakan bakal merusak tanaman holtikutura milik petani. “Sampai detik ini kami belum ada menerima laporan soal adanya kerusakan pada atap rumah warga. Namun butiran es dan angin kencang itu dilastikan bakal merusak tanaman petani,” kata Kalak BPBD Karo Martin Sitepu saat dihubungi kemarin sore.
Pun demikian, namun Martin mengaku belum mengetahui seberapa tingkat kerusakan tersebut. “Nanti ya, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian,” tandasnya.