29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kebutuhan Wasit Asing, PSSI Dekati Jepang dan Korea

FOTO PRIBADI RONI/FOR KALTIM POST
Wakil Ketum PSSI Joko Driyono dan Sekjen PSSI Ratu Tisha.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Agresifitas PSSI mendatangkan wasit asing untuk memimpin pertandingan di Liga 1 terus menguat. Ya, kali ini, otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu terus bermanuver untuk mendekati beberapa negara yang terkenal sudah memiliki tradisi sepak bola maju, baik di kawasan Asia, Eropa dan Amerika.

Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan, beberapa negara baru yang telah menjadi bidikan mereka dalam kerja sama perihal penugasan wasit tersebut, adalah Jepang dan Korea Selatan. “Karena atmosfir sepak bola mereka (Jepang dan Korea, Red) sudah sangat tinggi di level Asia. Jadi, secara otomatis kualitas wasit mereka juga teruji,” katanya.

Selain dua negara tersebut, ada juga beberapa negara dari kawasan Amerika dan Eropa yang sudah didekati oleh mereka. Hanya saja, terkait Jepang dan Korea tersebut, Tisha belum bisa memastikan kapan para wasit dari dua negara itu bersedia untuk datang ke tanah air untuk memimpin pertandingan.

Dia beralasan, selain kompetisi di Jepang dan Korea yang masih berjalan, mereka juga menunggu signal dan AFC (Asian Football Confederation) yang sejak awal bertanggung jawab langsung perihal penugasan wasit antara negara. “Karena kami hanya sebagai peminta, sementara AFC yang menugaskan siapa saja yang harus ke Indonesia,” kata dia.

Seperti yang diketahui, sampai saat ini, baru ada 4 paket wasit yang bertugas memimpin pertandingan di kompetisi kasta tertinggi tanah air itu. Setiap paket terdiri dari satu wasit tengah dan dua hakim garis. Para wasit tersebut berasal dari Krygystan sebanyak 2 paket, serta Iran dan Australia masing-masing 1 paket.

CEO PSM Makassar, Munarfi Afifuddin mengatakan bahwa, kebutuhan wasit asing di kompetisi Indonesia masih cukup tinggi. Hanya saja, dia berpesan, agar dalam setiap penugasan wasit asing tersebut, harus dibantu oleh para asisten wasit dari dalam negeri. “Biar tujuan transfer ilmu dari wasit asing ke wasit lokal itu bisa terwujud,” harapnya. (ben/jpnn/don)

FOTO PRIBADI RONI/FOR KALTIM POST
Wakil Ketum PSSI Joko Driyono dan Sekjen PSSI Ratu Tisha.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Agresifitas PSSI mendatangkan wasit asing untuk memimpin pertandingan di Liga 1 terus menguat. Ya, kali ini, otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu terus bermanuver untuk mendekati beberapa negara yang terkenal sudah memiliki tradisi sepak bola maju, baik di kawasan Asia, Eropa dan Amerika.

Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan, beberapa negara baru yang telah menjadi bidikan mereka dalam kerja sama perihal penugasan wasit tersebut, adalah Jepang dan Korea Selatan. “Karena atmosfir sepak bola mereka (Jepang dan Korea, Red) sudah sangat tinggi di level Asia. Jadi, secara otomatis kualitas wasit mereka juga teruji,” katanya.

Selain dua negara tersebut, ada juga beberapa negara dari kawasan Amerika dan Eropa yang sudah didekati oleh mereka. Hanya saja, terkait Jepang dan Korea tersebut, Tisha belum bisa memastikan kapan para wasit dari dua negara itu bersedia untuk datang ke tanah air untuk memimpin pertandingan.

Dia beralasan, selain kompetisi di Jepang dan Korea yang masih berjalan, mereka juga menunggu signal dan AFC (Asian Football Confederation) yang sejak awal bertanggung jawab langsung perihal penugasan wasit antara negara. “Karena kami hanya sebagai peminta, sementara AFC yang menugaskan siapa saja yang harus ke Indonesia,” kata dia.

Seperti yang diketahui, sampai saat ini, baru ada 4 paket wasit yang bertugas memimpin pertandingan di kompetisi kasta tertinggi tanah air itu. Setiap paket terdiri dari satu wasit tengah dan dua hakim garis. Para wasit tersebut berasal dari Krygystan sebanyak 2 paket, serta Iran dan Australia masing-masing 1 paket.

CEO PSM Makassar, Munarfi Afifuddin mengatakan bahwa, kebutuhan wasit asing di kompetisi Indonesia masih cukup tinggi. Hanya saja, dia berpesan, agar dalam setiap penugasan wasit asing tersebut, harus dibantu oleh para asisten wasit dari dalam negeri. “Biar tujuan transfer ilmu dari wasit asing ke wasit lokal itu bisa terwujud,” harapnya. (ben/jpnn/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/