TERGULING: Truk terguling akibat tingginya berem dan penyempitan jalan, Rabu (27/9).
SUMUTPOS.CO – PEMBANGUNAN jalan di Desa Pematang Cengal dan Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, awalnya disambut gembira oleh warga setempat. Mereka merasa senang dengan pembangunan tersebut.
Sebab, jalan desa yang selama ini rusak parah, kini sudah di aspal oleh Pemerintah Kabupaten Langkat sepanjang 2 Kilometer lebih. Namun, warga banyak yang menyesalkan karena pembangunan jalan tersebut lebih sempit dari jalan awalnya.
Sebab, jalan semula lebar 2,5 meter, kini hanya 1,5 meter setelah dilakukan pengaspalan.
Akibatnya, sejumlah kendaraan roda empat atau lebih harus ekstra hati-hati jika berpapasan dengan kendaraan lainnya. Karena jika tidak hati-hati, maka salah satu kendaraan bisa terguling.
Kepada Sumut Pos, Sapri slaah satu warga sekitar mengaku, hampir setiap minggu ada truk yang terguling di jalan yang baru diaspal itu.
“Hmmmmmmm, kalau kecelakaan jangan ditanya bang. Ada saja yang kecelakaan disini setiap minggunya. Truk tergulinglah, sampai tabrakan laga kambing karena takut terguling melihat jalan sempit,” katanya, Rabu (27/9).
Sempitnya badan jalan dan bahu jalan yang hanya dilapisi dengan tanah kuning, membuat supir truk kesulitan melewati jalan, saat berpapasan dengan kendaraan lainnya.
“Maunya kalaupun jalannya sempit, ya beremnya diperendah dan dibuat kuat bahu jalannya. Jangan hanya ditimbun pakai tanah,” pinta dia.
Sugi Santoso salah seorang supir truk mengaku, pernah terguling di lokasi. Sebab, sangat sulit bila berpapasan dengan kendaraan lainnya.
“Seharusnya bahu jalan juga dilapisi dengan batu kerikil, agar tidak menyebabkan kendaraan tergelincir. Masa cuma dilapisi dengan tanah kuning,” sebutnya.
Para supir berharap, Pemkab Langkat tidak asal jadi membangun jalan. Karena ini menyangkut kepentingan khalayak ramai. “Kami selaku supir sangat minta tolong dan hal ini mesti ditinjau kembali,” harapnya. (bam/ala)
