26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Beruang Teror Simalungun, Ratusan Ternak Dimangsa

Ilustrasi

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Warga Pusuk Pardamean, Nagori Talun Kondot, Kec. Panombeian Panei, Simalungun diteror kawanan beruang masuk perkampungan dan merusak tanaman serta memangsa ratusan ternak.

Peristiwa masuknya hewan liar itu ke perkampungan warga sudah diketahui sejak beberapa hari belakangan. Saat itu ada warga yang melihat langsung beruang di kampung tersebut.

Pangulu Nagori Talun Kondot, Sardin Saragih juga mengakui hal itu. Menurutnya, keberadaan beruang yang masuk perkampungan itu sudah santer terdengar seminggu belakangan. Beberapa warga pun mengaku sudah melihat beruang langsung. Apalagi, belakangan ratusan ekor hewan ternak dan peliharaan warga dimangsa.

“Kalau jumlah hewan yang dimangsa, ada ratusan. Ayamlah yang paling banyak. Ratusan ekor. Ada juga beberapa anjing yang ikut dimangsa,” kata Sardin.

Dia menambahkan, dalam memangsa ternak warga, beruang itu langsung masuk ke kandang di sekitar kediaman masyarakat. Tak hanya itu, banyak tanaman di kebun dan lahan pertanian yang dirusak hewan tersebut.

Mendapati informasi adanya hewan liar berkeliaran tersebut, pangulu langsung melaporkannya ke petugas keamanan. Selanjutnya dilanjutkan ke petugas Badan Kondervasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Siantar-Simalungun.

Namun hingga kemarin malam pencarian belum membuahkan hasil. “Kalau dilihat dari jejak hasil perburuan dan tanda-tanda di lapangan, diperkirakan beruang itu berjumlah lebih dari seekor,” jelasnya.

Dia menerangkan, kondisi itu pun membuat warga tidak berani keluar rumah, apalagi ke ladang. “Warga ketakutan keluar rumah maupun ke kebun. Takut terjadi apa-apa, namanya hewan liar,” ungkapnya.

Bahkan menurutnya, aktivitas pertanian di Pusuk Pardamean itu sangat terganggu dan lumpuh. “Saat ini kondisi kampung ini sedang dilanda ketakutan,” jelasnya.

Manajer Taman Hewan Pematangsiantar, Khoiruddin melalui stafnya, Rio kepada Metro Siantar (grup POSMETRO) mengatakan pihaknya ikut mendampingi petugas BKSDA dalam melakukan pencarian.

Sementara Kapolsek Panei Tongah melalui Kanit Reskrim, Aiptu D Marbun juga membenarkan adanya informasi beruang yang berkeliaran di Nagori Talun Kondot.

“Sudah beberapa hari ini info itu ada. Dan kita pun sudah tiga hari siaga di sekitar lokasi,” kata Marbun. Dan kemarin, menurut Marbun, personel Polsek Panei Tongah juga ikut melakukan pencarian terhadap binatang liar tersebut. “Sejauh ini belum ketemu. Masih dicari,” katanya. (rah/adi/hez/ms/jpg/nin)

Ilustrasi

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Warga Pusuk Pardamean, Nagori Talun Kondot, Kec. Panombeian Panei, Simalungun diteror kawanan beruang masuk perkampungan dan merusak tanaman serta memangsa ratusan ternak.

Peristiwa masuknya hewan liar itu ke perkampungan warga sudah diketahui sejak beberapa hari belakangan. Saat itu ada warga yang melihat langsung beruang di kampung tersebut.

Pangulu Nagori Talun Kondot, Sardin Saragih juga mengakui hal itu. Menurutnya, keberadaan beruang yang masuk perkampungan itu sudah santer terdengar seminggu belakangan. Beberapa warga pun mengaku sudah melihat beruang langsung. Apalagi, belakangan ratusan ekor hewan ternak dan peliharaan warga dimangsa.

“Kalau jumlah hewan yang dimangsa, ada ratusan. Ayamlah yang paling banyak. Ratusan ekor. Ada juga beberapa anjing yang ikut dimangsa,” kata Sardin.

Dia menambahkan, dalam memangsa ternak warga, beruang itu langsung masuk ke kandang di sekitar kediaman masyarakat. Tak hanya itu, banyak tanaman di kebun dan lahan pertanian yang dirusak hewan tersebut.

Mendapati informasi adanya hewan liar berkeliaran tersebut, pangulu langsung melaporkannya ke petugas keamanan. Selanjutnya dilanjutkan ke petugas Badan Kondervasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Siantar-Simalungun.

Namun hingga kemarin malam pencarian belum membuahkan hasil. “Kalau dilihat dari jejak hasil perburuan dan tanda-tanda di lapangan, diperkirakan beruang itu berjumlah lebih dari seekor,” jelasnya.

Dia menerangkan, kondisi itu pun membuat warga tidak berani keluar rumah, apalagi ke ladang. “Warga ketakutan keluar rumah maupun ke kebun. Takut terjadi apa-apa, namanya hewan liar,” ungkapnya.

Bahkan menurutnya, aktivitas pertanian di Pusuk Pardamean itu sangat terganggu dan lumpuh. “Saat ini kondisi kampung ini sedang dilanda ketakutan,” jelasnya.

Manajer Taman Hewan Pematangsiantar, Khoiruddin melalui stafnya, Rio kepada Metro Siantar (grup POSMETRO) mengatakan pihaknya ikut mendampingi petugas BKSDA dalam melakukan pencarian.

Sementara Kapolsek Panei Tongah melalui Kanit Reskrim, Aiptu D Marbun juga membenarkan adanya informasi beruang yang berkeliaran di Nagori Talun Kondot.

“Sudah beberapa hari ini info itu ada. Dan kita pun sudah tiga hari siaga di sekitar lokasi,” kata Marbun. Dan kemarin, menurut Marbun, personel Polsek Panei Tongah juga ikut melakukan pencarian terhadap binatang liar tersebut. “Sejauh ini belum ketemu. Masih dicari,” katanya. (rah/adi/hez/ms/jpg/nin)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/