30 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Siswi Pembully Kakak Kelas Itu Menghilang

Siswi yang membully kakak kelasnya itu tak pulang-pulang ke rumah orangtuanya.
Siswi yang membully kakak kelasnya itu tak pulang-pulang ke rumah orangtuanya.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Upaya mediasi kasus video kekerasan yang dilakukan pelajar SMPN 4 Binjai masih terus berlanjut. Namun sedikit terkendala. Sebab, pelaku K hingga saat ini tidak kembali ke rumah.

“Kami sudah menghubungi beberapa rekan anak kami. Tapi mereka tidak tahu di mana anak saya berada,” ujar Eka (34), ayah pelaku saat disambangi ke rumahnya di Jl Pendidikan, Desa SM Diski, Kec Sunggal, Deliserdang, Rabu (9/9) siang.

Eka berharap, agar putrinya segera pulang untuk menyelesaikan kasus tersebut. Seandainya K pulang, Eka dan istrinya Yusniati (36) sudah berencana akan datang ke rumah IMS untuk minta maaf.

“Kami sudah berencana datang ke rumah korban. Kami sangat menyesal dengan kejadian ini,” kata Eka.

Eka tak menyangka, anak pertamanya dari 3 bersaudara itu tega berbuat demikian. Sebab bila di rumah, KS merupakan anak yang rajin dan ramah kepada tetangga.

“Sekali lagi, saya atas nama keluarga meminta maaf atas kejadian itu,” sebut pria pengrajin kosen itu.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Binjai, M. Sajali bersama kader partai Demokrat mendatangi rumah IMS, di Jl Soekarno Hatta, Kel Tunggurono, Kec Binjai Timur, Rabu (9/9) siang.

Sajali, yang juga Ketua Partai Demokrat Binjai mengatakan, pihaknya akan terus membantu menyelesaikan dan mendampingi korban sampai kasus ini selesai.

“Biar dia tetap semangat untuk bersekolah untuk menggapai cita-citanya. Dia masih terlalu muda, dan masa depannya masih panjang,” jelas Sajali.

Hingga kini, kasus ini masih terus mendapatkan penanganan dari pihak Dinas Pendidikan Binjai. DPRD Binjai, khususnya Partai Demokrat akan terus mengawal dan memantau perkembangan kasus ini.

“Kita akan berikan fasilitas antar jemput kepada korban selama satu minggu. Agar korban mendapatkan semangatnya kembali untuk bersekolah,” ujar Sajali didampingi Anggota Komisi C dari Partai Demokrat, Hasian Siregar.

Sementara, ayah korban, M. Ridwan meminta agar kasus ini cepat selesai. Keluarga pelaku juga harus memperlihatkan itikat baiknya untuk meminta maaf kepada korban.

Siswi yang membully kakak kelasnya itu tak pulang-pulang ke rumah orangtuanya.
Siswi yang membully kakak kelasnya itu tak pulang-pulang ke rumah orangtuanya.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Upaya mediasi kasus video kekerasan yang dilakukan pelajar SMPN 4 Binjai masih terus berlanjut. Namun sedikit terkendala. Sebab, pelaku K hingga saat ini tidak kembali ke rumah.

“Kami sudah menghubungi beberapa rekan anak kami. Tapi mereka tidak tahu di mana anak saya berada,” ujar Eka (34), ayah pelaku saat disambangi ke rumahnya di Jl Pendidikan, Desa SM Diski, Kec Sunggal, Deliserdang, Rabu (9/9) siang.

Eka berharap, agar putrinya segera pulang untuk menyelesaikan kasus tersebut. Seandainya K pulang, Eka dan istrinya Yusniati (36) sudah berencana akan datang ke rumah IMS untuk minta maaf.

“Kami sudah berencana datang ke rumah korban. Kami sangat menyesal dengan kejadian ini,” kata Eka.

Eka tak menyangka, anak pertamanya dari 3 bersaudara itu tega berbuat demikian. Sebab bila di rumah, KS merupakan anak yang rajin dan ramah kepada tetangga.

“Sekali lagi, saya atas nama keluarga meminta maaf atas kejadian itu,” sebut pria pengrajin kosen itu.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Binjai, M. Sajali bersama kader partai Demokrat mendatangi rumah IMS, di Jl Soekarno Hatta, Kel Tunggurono, Kec Binjai Timur, Rabu (9/9) siang.

Sajali, yang juga Ketua Partai Demokrat Binjai mengatakan, pihaknya akan terus membantu menyelesaikan dan mendampingi korban sampai kasus ini selesai.

“Biar dia tetap semangat untuk bersekolah untuk menggapai cita-citanya. Dia masih terlalu muda, dan masa depannya masih panjang,” jelas Sajali.

Hingga kini, kasus ini masih terus mendapatkan penanganan dari pihak Dinas Pendidikan Binjai. DPRD Binjai, khususnya Partai Demokrat akan terus mengawal dan memantau perkembangan kasus ini.

“Kita akan berikan fasilitas antar jemput kepada korban selama satu minggu. Agar korban mendapatkan semangatnya kembali untuk bersekolah,” ujar Sajali didampingi Anggota Komisi C dari Partai Demokrat, Hasian Siregar.

Sementara, ayah korban, M. Ridwan meminta agar kasus ini cepat selesai. Keluarga pelaku juga harus memperlihatkan itikat baiknya untuk meminta maaf kepada korban.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/