25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Genjot Selling, Kemenpar Fasilitasi Industri di VITM 2017 Vietnam

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dinakhodai Menpar Arief Yahya itu akan kembali mengikuti event pameran Vietnam International Travel Mart (VITM) 2017 yang akan diselenggarakan pada tanggal 6 hingga 9 April 2017 di Ha Noi International Center for Exhibition (I.C.E Ha Noi) Vietnam.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara Rizki Handayani mengatakan, VITM 2017 merupakan tempat potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada branding, advertising dan selling.

Kata Pitana, VITM merupakan pameran business to customer yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka dan menawarkan paket-paket wisata Indonesia. “Pak Menteri Arief Yahya mendesain promosi yang selama ini menitik beratkan pada branding dan advertising, mulai bergeser ke selling. Branding sudah dilakukan gencar di tahun pertama, Advertising digeber tahun kedua. Tahun ketiga ini sudah harus selling to the point,” ujar pria yang biasa disapa Profesor Pitana itu.

Tiga poin penting – Go Digital, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata, imbuh Pitana, menjadi pegangan utama Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017. Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 top destinasi sebagai Bali Baru.

Untuk memperkuat bentuk pameran, tambah Rizki, Kemenpar rencananya akan menampilkan paviliun seluas 54 sqm (6 booth) dengan mengangkat tema kapal phinisi sebagai icon yang menjdi ciri khas booth Indonesia di pameran.

Peserta yang bergabung di paviliun Indonesia terdiri dari 12 industri pariwisata Indonesia dan Pemerintah daerah yaitu: Bali (4), D.I Yogyakarta (4), DKI Jakarta (1), Dinas Pariwisata Prov. Yogyakarta (1), dan local agent Vietnam (2) yang menjual paket-paket wisata ke Indonesia, komposisi tersebut terdiri dari TA/TO anggota ASITA, industri Akomodasi, dan DMO untuk melakukan pelayanan informasi, promosi produk dan destinasi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dinakhodai Menpar Arief Yahya itu akan kembali mengikuti event pameran Vietnam International Travel Mart (VITM) 2017 yang akan diselenggarakan pada tanggal 6 hingga 9 April 2017 di Ha Noi International Center for Exhibition (I.C.E Ha Noi) Vietnam.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara Rizki Handayani mengatakan, VITM 2017 merupakan tempat potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada branding, advertising dan selling.

Kata Pitana, VITM merupakan pameran business to customer yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka dan menawarkan paket-paket wisata Indonesia. “Pak Menteri Arief Yahya mendesain promosi yang selama ini menitik beratkan pada branding dan advertising, mulai bergeser ke selling. Branding sudah dilakukan gencar di tahun pertama, Advertising digeber tahun kedua. Tahun ketiga ini sudah harus selling to the point,” ujar pria yang biasa disapa Profesor Pitana itu.

Tiga poin penting – Go Digital, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata, imbuh Pitana, menjadi pegangan utama Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017. Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 top destinasi sebagai Bali Baru.

Untuk memperkuat bentuk pameran, tambah Rizki, Kemenpar rencananya akan menampilkan paviliun seluas 54 sqm (6 booth) dengan mengangkat tema kapal phinisi sebagai icon yang menjdi ciri khas booth Indonesia di pameran.

Peserta yang bergabung di paviliun Indonesia terdiri dari 12 industri pariwisata Indonesia dan Pemerintah daerah yaitu: Bali (4), D.I Yogyakarta (4), DKI Jakarta (1), Dinas Pariwisata Prov. Yogyakarta (1), dan local agent Vietnam (2) yang menjual paket-paket wisata ke Indonesia, komposisi tersebut terdiri dari TA/TO anggota ASITA, industri Akomodasi, dan DMO untuk melakukan pelayanan informasi, promosi produk dan destinasi.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/