26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Produksi Aluminium Indonesia Kecil

Seorang pekerja mencetak batangan alumunium di pabrik pengolahan PT INALUM (Persero) desa Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) berencana meningkatkan produksi menjadi satu juta ton per tahun pada 2022.

Saat ini, total kapasitas produksi perseroan mencapai 260 ribu ton per tahun yang meliputi ingot, billet, dan alloy.

Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Carry E.F. Mumbunan mengatakan, kapasitas produksi perseroan akan meningkat secara perlahan.

”Tahun depan produksi diharapkan mencapai 300 ribu ton per tahun,” ujar Carry, Selasa (5/12).

Selanjutnya, produksi terus naik menjadi 500 ribu ton per tahun hingga menjadi satu juta ton pada 2022.

Kenaikan produksi tersebut seiring dengan meningkatnya kebutuhan aluminium domestik yang mayoritas masih disuplai oleh impor.

General Manager SDM Muhammad Rozak Hudioro menambahkan, saat ini total kebutuhan aluminium domestik mencapai 800 ribu ton per tahun.

”Pertumbuhan permintaan bisa mencapai lima persen dan produksi lokal baru dari Inalum saja mencapai 260 ribu ton per tahun,” ujar Rozak.

Saat ini, Inalum merupakan satu-satunya produsen ingot aluminium di Indonesia.

Perinciannya, billet sebanyak 30 ribu ton per tahun dan alloy mencapai 90 ribu ton per tahun.

Sisanya, 140 ribu ton, ingot aluminium. Produksi aluminium Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan Malaysia.

Perusahaan di Malaysia masih menjadi produsen aluminium terbesar di ASEAN dengan kapasitas produksi 750 ribu ton per tahun.

Penambahan kapasitas produksi Inalum akan dilakukan di lokasi pabrik existing perseroan di Kuala Tanjung sebesar 200 ribu ton.

”Untuk lahannya ada. Hanya, kami masih harus memikirkan pasokan listrik di PLTA (pembangkit listrik tenaga air) nanti cukup atau tidak. Meski begitu, kemungkinan masih bisa dibangun satu PLTA lagi di Asahan,” jelasnya. (vir/c6/fal/jpnn/ram)

 

Seorang pekerja mencetak batangan alumunium di pabrik pengolahan PT INALUM (Persero) desa Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) berencana meningkatkan produksi menjadi satu juta ton per tahun pada 2022.

Saat ini, total kapasitas produksi perseroan mencapai 260 ribu ton per tahun yang meliputi ingot, billet, dan alloy.

Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Carry E.F. Mumbunan mengatakan, kapasitas produksi perseroan akan meningkat secara perlahan.

”Tahun depan produksi diharapkan mencapai 300 ribu ton per tahun,” ujar Carry, Selasa (5/12).

Selanjutnya, produksi terus naik menjadi 500 ribu ton per tahun hingga menjadi satu juta ton pada 2022.

Kenaikan produksi tersebut seiring dengan meningkatnya kebutuhan aluminium domestik yang mayoritas masih disuplai oleh impor.

General Manager SDM Muhammad Rozak Hudioro menambahkan, saat ini total kebutuhan aluminium domestik mencapai 800 ribu ton per tahun.

”Pertumbuhan permintaan bisa mencapai lima persen dan produksi lokal baru dari Inalum saja mencapai 260 ribu ton per tahun,” ujar Rozak.

Saat ini, Inalum merupakan satu-satunya produsen ingot aluminium di Indonesia.

Perinciannya, billet sebanyak 30 ribu ton per tahun dan alloy mencapai 90 ribu ton per tahun.

Sisanya, 140 ribu ton, ingot aluminium. Produksi aluminium Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan Malaysia.

Perusahaan di Malaysia masih menjadi produsen aluminium terbesar di ASEAN dengan kapasitas produksi 750 ribu ton per tahun.

Penambahan kapasitas produksi Inalum akan dilakukan di lokasi pabrik existing perseroan di Kuala Tanjung sebesar 200 ribu ton.

”Untuk lahannya ada. Hanya, kami masih harus memikirkan pasokan listrik di PLTA (pembangkit listrik tenaga air) nanti cukup atau tidak. Meski begitu, kemungkinan masih bisa dibangun satu PLTA lagi di Asahan,” jelasnya. (vir/c6/fal/jpnn/ram)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/