29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Brigadir Mashuriadi Harapkan Keadilan

Brigadir Muhamad Mashuriadi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO -Perasaan kesal bercampur emosi menyelimuti hati Brigadir Muhamad Mashuriadi (28). Sebab, sudah hampir empat bulan ini, para pelaku pengeroyokan personel yang bertugas di Sat Shabara Polres Binjai tak kunjung diamankan.

“Saya sudah buat laporan ke Polres Langkat sesuai STPLP/559/VIII/2017/SU/LKT tertanggal 27 Agustus 2017, karena kejadiannya di wilayah hukum Polres Langkat,” kata Muhamad Mashuriadi, Rabu (20/12).

Diceritakanya, aksi pengeroyokan yang membuatnya babak belur terjadi pada 26 Agustus lalu. Saat itu, dia seorang diri datang ke Dusun Batu Putih, Desa Bungara Estate, Kecamatan Bahorok. “Aku sendiri karena ingin menjemput pacarku,” ungkap dia.

Meski sempat mutar-mutar karena tidak tahu pasti dimana pacarnya berada. Akhirnya, dia berhasil menemukan pacarnya yang sedang beryanyi di acara hiburan organ tunggal perayaan 17 Agustus. “Memang sempat mutar-mutar mencarinya sampai masuk-masuk ke perkebunan sawit,” aku dia.

Karena kesal dan lelah, akhirnya dia menarik pacarnya untuk turun dan pulang bersamanya. Hal itu dilakukan karena mengingat hari sudah larut malam. “Kalau tidak salah sekitar jam 1 pagi, saya menghampiri pacar saya itu dan menyuruhnya untuk turun,” jelasnya. Namun, aksinya ini malah mengundang kericuhan. Beberapa pemuda setempat merasa tidak senang. Tanpa banyak tanya, para pemuda ini langsung memukulnya tanpa ampun dan mengancam akan menghabisi dia.

“Padahal aku sudah mengaku sebagai personel kepolisian. Dan diantara mereka juga ada yang mengenal aku. Tapi mereka seolah tidak perduli dan membabi buta menghajarku,” kenang personel yang sempat bertugas sebagai juper di Sat Narkoba Polres Binjai ini.

Puas melampiaskan amarah, para pelaku langsung meninggalkan dia dengan kondisi babak belur. Sembari mengendarai sepeda motornya, dia bersama pacarnyapun pulang guna mendapatkan perawatan. “Seharusnya merekakan tanya dulu, ini kok malah main pukul saja. Mereka kan nggak tahu masalah awalnya. Kok main pukul saja, macam negara ini tidak ada hukum saja,” terangnya, sembari mengakui malam itu juga dia visum ke rumah sakit.

Lalu, ke esokan hari, dia membuat laporan ke Polres Langkat. “Besoknya baru aku buat laporan ke Polres. Tapi sayang, sejauh ini belum ada juga titik terang perkembangan kasus yang menimpaku. Aku pikir karena sesama petugas, hal ini menjadi atensi. Tapi nyatanya tidak juga. Sampai saat ini pelaku masih berkeliaran,” tegasnya berharap pelaku segera diamankan.

Terpisah Kapolres Langkat AKBP Dede Rojudin melalui Kanit Pidum Iptu Zul Iskandar Ginting mengaku, sudah memeriksa saksi-saksi. Bahkan sejauh ini kasusnya masih berjalan dan akan terus menjadi atensi.

“Ini spekap sudah kita buat tinggal waktu kita tangkap pelakunya saja. Intinya, laporanya sudah kita tindaklanjuti dan merupakan salah satu atensi kita,” tegas Kanit Pidum. (bam/adz)

Brigadir Muhamad Mashuriadi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO -Perasaan kesal bercampur emosi menyelimuti hati Brigadir Muhamad Mashuriadi (28). Sebab, sudah hampir empat bulan ini, para pelaku pengeroyokan personel yang bertugas di Sat Shabara Polres Binjai tak kunjung diamankan.

“Saya sudah buat laporan ke Polres Langkat sesuai STPLP/559/VIII/2017/SU/LKT tertanggal 27 Agustus 2017, karena kejadiannya di wilayah hukum Polres Langkat,” kata Muhamad Mashuriadi, Rabu (20/12).

Diceritakanya, aksi pengeroyokan yang membuatnya babak belur terjadi pada 26 Agustus lalu. Saat itu, dia seorang diri datang ke Dusun Batu Putih, Desa Bungara Estate, Kecamatan Bahorok. “Aku sendiri karena ingin menjemput pacarku,” ungkap dia.

Meski sempat mutar-mutar karena tidak tahu pasti dimana pacarnya berada. Akhirnya, dia berhasil menemukan pacarnya yang sedang beryanyi di acara hiburan organ tunggal perayaan 17 Agustus. “Memang sempat mutar-mutar mencarinya sampai masuk-masuk ke perkebunan sawit,” aku dia.

Karena kesal dan lelah, akhirnya dia menarik pacarnya untuk turun dan pulang bersamanya. Hal itu dilakukan karena mengingat hari sudah larut malam. “Kalau tidak salah sekitar jam 1 pagi, saya menghampiri pacar saya itu dan menyuruhnya untuk turun,” jelasnya. Namun, aksinya ini malah mengundang kericuhan. Beberapa pemuda setempat merasa tidak senang. Tanpa banyak tanya, para pemuda ini langsung memukulnya tanpa ampun dan mengancam akan menghabisi dia.

“Padahal aku sudah mengaku sebagai personel kepolisian. Dan diantara mereka juga ada yang mengenal aku. Tapi mereka seolah tidak perduli dan membabi buta menghajarku,” kenang personel yang sempat bertugas sebagai juper di Sat Narkoba Polres Binjai ini.

Puas melampiaskan amarah, para pelaku langsung meninggalkan dia dengan kondisi babak belur. Sembari mengendarai sepeda motornya, dia bersama pacarnyapun pulang guna mendapatkan perawatan. “Seharusnya merekakan tanya dulu, ini kok malah main pukul saja. Mereka kan nggak tahu masalah awalnya. Kok main pukul saja, macam negara ini tidak ada hukum saja,” terangnya, sembari mengakui malam itu juga dia visum ke rumah sakit.

Lalu, ke esokan hari, dia membuat laporan ke Polres Langkat. “Besoknya baru aku buat laporan ke Polres. Tapi sayang, sejauh ini belum ada juga titik terang perkembangan kasus yang menimpaku. Aku pikir karena sesama petugas, hal ini menjadi atensi. Tapi nyatanya tidak juga. Sampai saat ini pelaku masih berkeliaran,” tegasnya berharap pelaku segera diamankan.

Terpisah Kapolres Langkat AKBP Dede Rojudin melalui Kanit Pidum Iptu Zul Iskandar Ginting mengaku, sudah memeriksa saksi-saksi. Bahkan sejauh ini kasusnya masih berjalan dan akan terus menjadi atensi.

“Ini spekap sudah kita buat tinggal waktu kita tangkap pelakunya saja. Intinya, laporanya sudah kita tindaklanjuti dan merupakan salah satu atensi kita,” tegas Kanit Pidum. (bam/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/