SUMUTPOS.CO – Pakar kesehatan mengatakan musim flu di Amerika terbukti lebih parah dari biasanya, dengan jumlah pasien ke dokter yang mengeluhkan gejala mirip flu, sekitar dua kali lebih banyak, dibandingkan pada waktu yang sama tahun lalu.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) melaporkan, dalam pekan yang berakhir 23 Desember 2017, 36 negara bagian melaporkan aktivitas flu yang meluas. Hampir 2.500 orang dirawat di rumah sakit karena gejala terkait flu. Menurut laporan itu, 13 anak meninggal akibat virus pada musim flu ini, yang dimulai Oktober.
CDC mengatakan di seluruh Amerika sekitar 5 persen pasien berobat ke dokter untuk gejala mirip flu dalam pekan yang berakhir 23 Desember, dibandingkan 2,2 persen pasien yang melakukannya dalam pekan yang sama 2016.
Rumah-rumah sakit di California khususnya kewalahan, dan beberapa apotek di California bagian selatan kehabisan obat flu. Kepada harian Los Angeles Times, Jumat (5/1), pejabat-pejabat kesehatan mengatakan 27 orang, usia kurang dari 65 tahun, meninggal akibat flu di California sejak Oktober. Hanya tiga orang meninggal akibat flu pada saat yang sama tahun lalu.
Pakar medis berpendapat mungkin jenis virus flu yang dominan tahun ini, dikenal sebagai H3N2, lebih kebal obat daripada jenis lain. Pejabat kesehatan mengatakan lebih banyak orang mungkin tertular penyakit itu karena vaksin flu kurang ampuh melawan H3N2.
Pejabat kesehatan setuju, vaksin flu adalah hal terbaik yang bisa dilakukan orang untuk menjaga diri dan orang-orang di sekitar mereka tetap sehat. (voa)
SUMUTPOS.CO – Pakar kesehatan mengatakan musim flu di Amerika terbukti lebih parah dari biasanya, dengan jumlah pasien ke dokter yang mengeluhkan gejala mirip flu, sekitar dua kali lebih banyak, dibandingkan pada waktu yang sama tahun lalu.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) melaporkan, dalam pekan yang berakhir 23 Desember 2017, 36 negara bagian melaporkan aktivitas flu yang meluas. Hampir 2.500 orang dirawat di rumah sakit karena gejala terkait flu. Menurut laporan itu, 13 anak meninggal akibat virus pada musim flu ini, yang dimulai Oktober.
CDC mengatakan di seluruh Amerika sekitar 5 persen pasien berobat ke dokter untuk gejala mirip flu dalam pekan yang berakhir 23 Desember, dibandingkan 2,2 persen pasien yang melakukannya dalam pekan yang sama 2016.
Rumah-rumah sakit di California khususnya kewalahan, dan beberapa apotek di California bagian selatan kehabisan obat flu. Kepada harian Los Angeles Times, Jumat (5/1), pejabat-pejabat kesehatan mengatakan 27 orang, usia kurang dari 65 tahun, meninggal akibat flu di California sejak Oktober. Hanya tiga orang meninggal akibat flu pada saat yang sama tahun lalu.
Pakar medis berpendapat mungkin jenis virus flu yang dominan tahun ini, dikenal sebagai H3N2, lebih kebal obat daripada jenis lain. Pejabat kesehatan mengatakan lebih banyak orang mungkin tertular penyakit itu karena vaksin flu kurang ampuh melawan H3N2.
Pejabat kesehatan setuju, vaksin flu adalah hal terbaik yang bisa dilakukan orang untuk menjaga diri dan orang-orang di sekitar mereka tetap sehat. (voa)