29 C
Medan
Thursday, December 26, 2024
spot_img

Sebagian Pedagang Pasar Marelan Berlapak di Parkiran

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PEDAGANG_Para pedagang berjualan di lapak dan kios yang di sediakan di Pasar Marelan di Jalan Marelan, Rengas Pulau Medan, Senin (26/3) Para pedagang sudah mulai mengisi lapak dan kios pasar Marelan.

SUMUTPOS.CO – Belum rampungnya lapak dan kios yang berada di lantai 2 gedung baru Pasar Marelan, sebagian pedagang masih banyak yang berjualan di halaman parkir. Belum tertata secara mereta pedagang yang berjualan, mengakibatkan sebagian yang berjualan di gedung baru banyak yang mengeluh dagangan kurang laku.

“Sejak saya jualan di gedung baru, sayuran yang saya jual tidak habis, mungkin pembeli malas masuk, karena banyak yang jualan di luar gedung. Harapan saya, agar semua merata jualan ke dalam, agar pembeli masuk ke gedung baru,” kata Boru Sinaga, Minggu (1/4).

Harapannya, PD Pasar untuk segera merelokasi pedagang yang berjualan di luar gedung, karena mereka yang berjualan di dalam gedung sangat dirugikan biaya operasional. “Sama aja, kami yang jualan di gedung harus memikirkan uang lapak yang kami beli. Selain itu uang restribusi, kalau di luar sana mereka tidak beli lapak, hanya bayar uang restribusi. Lebih untung mereka, kami minta keadilan, agar semua berjualan ke gedung,” ungkap wanita berusia 59 tahun ini.

Berbeda dengan P br Nainggolan, dirinya berjualan di luar gedung karena diberikan rekomendasi dari DPRD, mengingat mereka tidak sanggup membeli lapak di dalam gedung baru.

Mereka akan tetap berjualan di luar gedung, sebelum dibangunnya lapak jualan yang direncanakan di pinggiran pelataran parkir yang telah disepakati PD Pasar dengan DPRD.

“Kami tetap menunggu lapak yang diluar di bangun, makanya kami berjualan disini terus. Jadi, kami berjualan bukan liar, karena adanya kesepakatan, bukan kami tak mau jualan ke dalam gedung, tapi harganya mahal,” ungkap boru Nainggolan.

Menyikapi itu, Ketua Aliansi Persatuan Pedagang Seluruh Indonesia (APPSINDO), Sukirman meminta kepada PD Pasar agar segera menata pedagang di luar gedung untuk direlokasi ke dalam gedung.

Alasannya, banyak pedagang di dalam gedung mengeluh hasil dagangannya tidak laku. Untuk itu, penataan secara menyeluruh jalan keluar agar tidak terjadi salah paham antar pedagang.

“Harapan saya, ini segera samakan berjualan di dalam gedung, agar pembeli dapat masuk ke dalam gedung. Karena banyak pedagang yang mengeluh dengan kondisi yang terjadi saat ini, harapannya dengan rampungnya lapak dan kios yang tersisa, semua pedagang bisa berjualan di dalam gedung,” ungkap Sukirman.

Terpisah, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Medan (P3TM) Marelan, Ali Geno mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PD Pasar, agar seluruh pedagang berjualan ke dalam gedung. “Dalam waktu dekat ini, semua lapak dan kios akan rampung, kita sudah minta agar pedagang tidak ada lagi berjualan di luar gedung, agar semua pedagang bisa tertata dan pembeli masuk ke dalam gedung,” ujar Ali Geno. (fac/ila)

 

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PEDAGANG_Para pedagang berjualan di lapak dan kios yang di sediakan di Pasar Marelan di Jalan Marelan, Rengas Pulau Medan, Senin (26/3) Para pedagang sudah mulai mengisi lapak dan kios pasar Marelan.

SUMUTPOS.CO – Belum rampungnya lapak dan kios yang berada di lantai 2 gedung baru Pasar Marelan, sebagian pedagang masih banyak yang berjualan di halaman parkir. Belum tertata secara mereta pedagang yang berjualan, mengakibatkan sebagian yang berjualan di gedung baru banyak yang mengeluh dagangan kurang laku.

“Sejak saya jualan di gedung baru, sayuran yang saya jual tidak habis, mungkin pembeli malas masuk, karena banyak yang jualan di luar gedung. Harapan saya, agar semua merata jualan ke dalam, agar pembeli masuk ke gedung baru,” kata Boru Sinaga, Minggu (1/4).

Harapannya, PD Pasar untuk segera merelokasi pedagang yang berjualan di luar gedung, karena mereka yang berjualan di dalam gedung sangat dirugikan biaya operasional. “Sama aja, kami yang jualan di gedung harus memikirkan uang lapak yang kami beli. Selain itu uang restribusi, kalau di luar sana mereka tidak beli lapak, hanya bayar uang restribusi. Lebih untung mereka, kami minta keadilan, agar semua berjualan ke gedung,” ungkap wanita berusia 59 tahun ini.

Berbeda dengan P br Nainggolan, dirinya berjualan di luar gedung karena diberikan rekomendasi dari DPRD, mengingat mereka tidak sanggup membeli lapak di dalam gedung baru.

Mereka akan tetap berjualan di luar gedung, sebelum dibangunnya lapak jualan yang direncanakan di pinggiran pelataran parkir yang telah disepakati PD Pasar dengan DPRD.

“Kami tetap menunggu lapak yang diluar di bangun, makanya kami berjualan disini terus. Jadi, kami berjualan bukan liar, karena adanya kesepakatan, bukan kami tak mau jualan ke dalam gedung, tapi harganya mahal,” ungkap boru Nainggolan.

Menyikapi itu, Ketua Aliansi Persatuan Pedagang Seluruh Indonesia (APPSINDO), Sukirman meminta kepada PD Pasar agar segera menata pedagang di luar gedung untuk direlokasi ke dalam gedung.

Alasannya, banyak pedagang di dalam gedung mengeluh hasil dagangannya tidak laku. Untuk itu, penataan secara menyeluruh jalan keluar agar tidak terjadi salah paham antar pedagang.

“Harapan saya, ini segera samakan berjualan di dalam gedung, agar pembeli dapat masuk ke dalam gedung. Karena banyak pedagang yang mengeluh dengan kondisi yang terjadi saat ini, harapannya dengan rampungnya lapak dan kios yang tersisa, semua pedagang bisa berjualan di dalam gedung,” ungkap Sukirman.

Terpisah, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Medan (P3TM) Marelan, Ali Geno mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PD Pasar, agar seluruh pedagang berjualan ke dalam gedung. “Dalam waktu dekat ini, semua lapak dan kios akan rampung, kita sudah minta agar pedagang tidak ada lagi berjualan di luar gedung, agar semua pedagang bisa tertata dan pembeli masuk ke dalam gedung,” ujar Ali Geno. (fac/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/