26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tiga Bintang untuk Medan

Rahudman Beri Nama Tiga Anak Harimau Sumatera

MEDAN-Bintang adalah nama yang dipilih untuk tiga anak harimau Sumatera yang baru lahir dan berada di Taman Marga Satwa Medan Jalan Bunga Rampai, Kecamatan Medan Tuntungan.

Ketiga nama untuk anak harimau Sumatera itu adalah Bintang Harihara, Bintang Sorik Marapi, dan Bintang Baringin.
“Ketiga nama ini yang jelas merupakan nama-nama Sumatera, kita ambil nama yang khas Sumatera karena ini harimau Sumatera, makanya kita tidak pakai nama-nama Inggris,” kata Rahudman Harahap, di sela-sela melakukan peninjauan ke Taman Marga Satwa.

Begitulah, Wali Kota Medan memberikan tiga nama untuk tiga anak harimau Sumatera (panthera tigris sumaterae) yang baru lahir tersebut, Kamis (29/9) siang.

“Saya bersyukur dengan lahirnya tiga anak harimau Sumatera ini, sebab selain ini bisa menambah species yang ada di Taman Marga Satwa ini, lahirnya tiga anak harimau ini juga dapat mengembangkan populasi anak harimau Sumatera yang saat ini merupakan hewan langka dan populasnya diambang kepunahan,” ucap Rahudman.
Dijelaskannya juga, di dunia ini habitat Harimau Sumatera tinggal 500 ekor lagi, 250-300 berada di Sumatera dan di Sumut ada 30 ekor. Maka, tiga anak harimau yang ada di Medan bak Bintang untuk Medan. “Di Taman Marga Satwa ini ada 4 dan ditambah 3 anaknya yang baru lahir,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rahudman juga mengatakan untuk pengembangan Taman Marga Satwa ke depan nantinya akan diprioritaskan untuk sarana dan prasarananya terutama menyangkut rumah-rumah spesies. “Kita berharap masyarakat tidak hanya datang menikmati spesies tapi mereka juga seharusnya dapat menikmati alam. Untuk itu nanti kita akan lakukan kerjasama dengan stakeholder nantinya,” terang Rahudman sembari mengatakan pada tahun 2012 nantinya akan ada penyertaan modal yang dibuat untuk menambah anggaran untuk pengembangan Taman Marga Satwa Medan.

Dirut PD Pembangunan, Nuzirwan B Lubis mengatakan, jumlah pengunjung dan pendapatan Taman Marga Satwa Medan juga terus mengalami peningkatan, pada 2008 jumlah pengunjung mencapai 92.524 orang dengan pendapatan Rp432 juta, pada 2009 sebanyak 133 orang dengan jumlah pendapatan Rp607 juta, pada 2010 sebanyak 180 ribu pengunjung dengan jumlah pendapatan Rp970 juta dan pada 2011 ini ditargetkan jumlah pengunjung sebanyak 200 ribu orang dengan jumlah pendapatan sebesar Rp1,2 miliar.

“Secara komunulatif memang mengalami peningkatan baik dari segi pengunjung maupun pendapatan, namun ini hanya mampu untuk membiayai gaji pegawai dan makanan satwa sementara untuk pemeliharaan kandang masih disubsidi dari anggaran unit lainnya,” terang Nazirwan.

Dalam kesempatan itu, Nuzirwan juga menyatakan untuk saat ini Taman Marga Satwa Medan sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak enam tahun terakhir setelah pindah dari Kebun Binatang yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Medan. “Dengan luas Taman Marga Satwa ini 30 ha, lebih kurang 6 ha untuk agrobisnis dan tanaman langka, 10 ha yang sudah termanfaatkan untuk taman marga satwa dan rekreasi dan selebihnya akan terus kita kembangkan sehingga ini bisa menjadi ikon Kota Medan,” pungkasnya. (adl)

Rahudman Beri Nama Tiga Anak Harimau Sumatera

MEDAN-Bintang adalah nama yang dipilih untuk tiga anak harimau Sumatera yang baru lahir dan berada di Taman Marga Satwa Medan Jalan Bunga Rampai, Kecamatan Medan Tuntungan.

Ketiga nama untuk anak harimau Sumatera itu adalah Bintang Harihara, Bintang Sorik Marapi, dan Bintang Baringin.
“Ketiga nama ini yang jelas merupakan nama-nama Sumatera, kita ambil nama yang khas Sumatera karena ini harimau Sumatera, makanya kita tidak pakai nama-nama Inggris,” kata Rahudman Harahap, di sela-sela melakukan peninjauan ke Taman Marga Satwa.

Begitulah, Wali Kota Medan memberikan tiga nama untuk tiga anak harimau Sumatera (panthera tigris sumaterae) yang baru lahir tersebut, Kamis (29/9) siang.

“Saya bersyukur dengan lahirnya tiga anak harimau Sumatera ini, sebab selain ini bisa menambah species yang ada di Taman Marga Satwa ini, lahirnya tiga anak harimau ini juga dapat mengembangkan populasi anak harimau Sumatera yang saat ini merupakan hewan langka dan populasnya diambang kepunahan,” ucap Rahudman.
Dijelaskannya juga, di dunia ini habitat Harimau Sumatera tinggal 500 ekor lagi, 250-300 berada di Sumatera dan di Sumut ada 30 ekor. Maka, tiga anak harimau yang ada di Medan bak Bintang untuk Medan. “Di Taman Marga Satwa ini ada 4 dan ditambah 3 anaknya yang baru lahir,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rahudman juga mengatakan untuk pengembangan Taman Marga Satwa ke depan nantinya akan diprioritaskan untuk sarana dan prasarananya terutama menyangkut rumah-rumah spesies. “Kita berharap masyarakat tidak hanya datang menikmati spesies tapi mereka juga seharusnya dapat menikmati alam. Untuk itu nanti kita akan lakukan kerjasama dengan stakeholder nantinya,” terang Rahudman sembari mengatakan pada tahun 2012 nantinya akan ada penyertaan modal yang dibuat untuk menambah anggaran untuk pengembangan Taman Marga Satwa Medan.

Dirut PD Pembangunan, Nuzirwan B Lubis mengatakan, jumlah pengunjung dan pendapatan Taman Marga Satwa Medan juga terus mengalami peningkatan, pada 2008 jumlah pengunjung mencapai 92.524 orang dengan pendapatan Rp432 juta, pada 2009 sebanyak 133 orang dengan jumlah pendapatan Rp607 juta, pada 2010 sebanyak 180 ribu pengunjung dengan jumlah pendapatan Rp970 juta dan pada 2011 ini ditargetkan jumlah pengunjung sebanyak 200 ribu orang dengan jumlah pendapatan sebesar Rp1,2 miliar.

“Secara komunulatif memang mengalami peningkatan baik dari segi pengunjung maupun pendapatan, namun ini hanya mampu untuk membiayai gaji pegawai dan makanan satwa sementara untuk pemeliharaan kandang masih disubsidi dari anggaran unit lainnya,” terang Nazirwan.

Dalam kesempatan itu, Nuzirwan juga menyatakan untuk saat ini Taman Marga Satwa Medan sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak enam tahun terakhir setelah pindah dari Kebun Binatang yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Medan. “Dengan luas Taman Marga Satwa ini 30 ha, lebih kurang 6 ha untuk agrobisnis dan tanaman langka, 10 ha yang sudah termanfaatkan untuk taman marga satwa dan rekreasi dan selebihnya akan terus kita kembangkan sehingga ini bisa menjadi ikon Kota Medan,” pungkasnya. (adl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/