26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ditikam 2 Liang, Cewek Asal Rantauprapat Tewas

Seorang wanita ditemukan tewas di kawasan Jalan Nibung Raya tepatnya di depan Planet Mobil, Jumat (11/3) malam pukul 23.45 WIB. Korban beranama Adeline Feronika (21), warga Simpang Enam Rantauprapat tewas dengan dua tikaman di bagian dada sebelah kiri dan leher.

Bahkan pada bagian tangan sebelah kanan korban juga terdapat luka gigitan. Pengakuan ayah korban, Berlin Hutauruk (56) di Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, malam itu anaknya tiba di Medan dengan mengendarai kereta api dari Rantauprapat.

Sesampainya di Stasiun KA Medan, korban diantar teman prianya yang tidak dikenal Berlin, ke Klinik Medika di kawasan Jalan Jamin Ginting untuk menjenguk kakeknya yang sedang opname.

“Dia ke Medan mau menjenguk kakeknya yang diopname, dan dari stasiun dia diantar teman laki-lakinya, yang nggak saya kenal. Setelah sampai di klinik, sekitar pukul 22.00 WIB dia pergi lagi, dia bilang sama kakeknya mau makan, karena dari sore belum makan,” ungkap Berlin.

Sementara dari pengakuan teman korban, Br Purba yang bersama korban pada malam kejadian mengaku tidak mengetahui perihal kepergian korban malam itu. “Saya nggak tau dia pergi sama siapa. Saat itu, saya tidur di mobil. Kalau saja saya tau dia mau keluar beli nasi, saya pasti temani dia. Saat di klinik dia memakai celana pendek dan jaket, tapi pas ditemukan tewas, jaketnya sudah hilang,” ungkapnya.

Menurut Br Purba, seorang satpam di lokasi kejadian sempat melihat korban berantam dengan tukang becak. Korban saat itu sempat berteriak dan lari ke pos satpam sembari mengatakan mau dibunuh.

“Satpam di sana bilang dia sebelumnya berantam sama tukang becak, tapi wajahnya nggak jelas karena pakai helm. Setelah ditikam, korban sempat lari ke pos penjagaan,” sebutnya. (uma)

Seorang wanita ditemukan tewas di kawasan Jalan Nibung Raya tepatnya di depan Planet Mobil, Jumat (11/3) malam pukul 23.45 WIB. Korban beranama Adeline Feronika (21), warga Simpang Enam Rantauprapat tewas dengan dua tikaman di bagian dada sebelah kiri dan leher.

Bahkan pada bagian tangan sebelah kanan korban juga terdapat luka gigitan. Pengakuan ayah korban, Berlin Hutauruk (56) di Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, malam itu anaknya tiba di Medan dengan mengendarai kereta api dari Rantauprapat.

Sesampainya di Stasiun KA Medan, korban diantar teman prianya yang tidak dikenal Berlin, ke Klinik Medika di kawasan Jalan Jamin Ginting untuk menjenguk kakeknya yang sedang opname.

“Dia ke Medan mau menjenguk kakeknya yang diopname, dan dari stasiun dia diantar teman laki-lakinya, yang nggak saya kenal. Setelah sampai di klinik, sekitar pukul 22.00 WIB dia pergi lagi, dia bilang sama kakeknya mau makan, karena dari sore belum makan,” ungkap Berlin.

Sementara dari pengakuan teman korban, Br Purba yang bersama korban pada malam kejadian mengaku tidak mengetahui perihal kepergian korban malam itu. “Saya nggak tau dia pergi sama siapa. Saat itu, saya tidur di mobil. Kalau saja saya tau dia mau keluar beli nasi, saya pasti temani dia. Saat di klinik dia memakai celana pendek dan jaket, tapi pas ditemukan tewas, jaketnya sudah hilang,” ungkapnya.

Menurut Br Purba, seorang satpam di lokasi kejadian sempat melihat korban berantam dengan tukang becak. Korban saat itu sempat berteriak dan lari ke pos satpam sembari mengatakan mau dibunuh.

“Satpam di sana bilang dia sebelumnya berantam sama tukang becak, tapi wajahnya nggak jelas karena pakai helm. Setelah ditikam, korban sempat lari ke pos penjagaan,” sebutnya. (uma)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/