SUMUTPOS.CO – Tiga warga Kota Tebingtinggi yang ikut tenggelam dalam tragedi KM Sinar Bangun di Danau Toba, ternyata belum ditemukan. Ketiganya yakni Ramli Simbolon (57), dan anaknya Piter Simbolon, warga Jalan Suprapto, Pasar Gambir, Kota Tebingtinggi, serta Rusmadi, warga Kompleks BP7, Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi.
Ramli Simbolon diketahui pedagang sayuran dan cabai di Pasar Gambir, Kota Tebingtinggi. Menurut teman korban, O Silalahi, Ramli Simbolon pernah bercerita bahwa dirinya takut dengan kedalam air karena tidak pandai berenang.
“Kita terkejut mendengar adanya nama Ramli Simbolon jadi korban KM Sinar Bangun. Kita berharap jasad korban bisa ditemukan. Sedangkan istrinya, Hotma br Sinaga tidak berada di rumah sedang berada di Tigaras menantikan jasad suami dan anaknya ditemukan,” bilangnya.
Sedangkan korban lain, Rusmadi, warga Kompleks BP7, Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi diketahui sehari-hari bekerja sebagai guru di salah satu SMP Negeri di Kota Tebingtinggi. Jasadnya juga belum ditemukan, sedangkan pihak keluarga sedang berada di Tigaras menunggu penemuan korban.(mag-1/ted/ian)
SUMUTPOS.CO – Tiga warga Kota Tebingtinggi yang ikut tenggelam dalam tragedi KM Sinar Bangun di Danau Toba, ternyata belum ditemukan. Ketiganya yakni Ramli Simbolon (57), dan anaknya Piter Simbolon, warga Jalan Suprapto, Pasar Gambir, Kota Tebingtinggi, serta Rusmadi, warga Kompleks BP7, Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi.
Ramli Simbolon diketahui pedagang sayuran dan cabai di Pasar Gambir, Kota Tebingtinggi. Menurut teman korban, O Silalahi, Ramli Simbolon pernah bercerita bahwa dirinya takut dengan kedalam air karena tidak pandai berenang.
“Kita terkejut mendengar adanya nama Ramli Simbolon jadi korban KM Sinar Bangun. Kita berharap jasad korban bisa ditemukan. Sedangkan istrinya, Hotma br Sinaga tidak berada di rumah sedang berada di Tigaras menantikan jasad suami dan anaknya ditemukan,” bilangnya.
Sedangkan korban lain, Rusmadi, warga Kompleks BP7, Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi diketahui sehari-hari bekerja sebagai guru di salah satu SMP Negeri di Kota Tebingtinggi. Jasadnya juga belum ditemukan, sedangkan pihak keluarga sedang berada di Tigaras menunggu penemuan korban.(mag-1/ted/ian)