26.7 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Jasad Ibu Maya Dimakamkan di Binjai

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Erwin, keluarga korban menunjukkan foto Fahriyanti sekeluarga yang jadi korban.

SUMUTPOS.CO – Jenazah Fahriyanti (47), ibu dari Maya Oktaviyanti (17), warga Jalan Gunung Bendahara, Lingkungan I, Kelurahan Pujidadi, Binjai Selatan, yang baru ditemukan tim gabungan Basarnas, Rabu (20/6) pagi, akhirnya dibawa ke rumah duka di Binjai. Awalnya, ada rencana jaenazah Fahriyanti akan dimakamkan di Sibolga. Namun akhirnya, keluarga memutuskan untuk dimakamkan di Binjai.

Proses pemulangan jasad korban ke Kota Rambutan pun dibantu tim BPBD Kota Binjai yang sudah terjun ke Posko Pelabuhan Tigaras pada Selasa (19/6) dinihari.  “Korban dibawa ke Binjai. Tadi awalnya mau ke Sibolga dari pihak keluarga. Jadi anak yang putuskan dibawa ke Binjai naik ambulans Dinkes Binjai. Dari pihak saudara-saudara almarhum, anak yang putuskan setelah siap dimandikan dibawa ke Binjai seluruhnya,” kata Kepala BPBD Kota Binjai, Ahmad Yani ketika dihubungi dari sambungan telepon.

Diketahui, Fahrianti pergi ke Danau Toba bersama suaminya Burhanudin (48), dan anak-anaknya yakni Dedek Handrian (23), Neneng Nur Ainun (19), Maya Oktaviyanti (17), Dika Ferdian (9) dan menantunya Yani (20).

“Mereka berangkat naik sepeda motor, Senin subuh berangkatnya,” ujar Erwin, anak angkat Burhanudin.

Erwin menjelaskan, Burhanudin kesehariannya berjualan sate berkeliling. Dia mengaku, sudah mendapat kabar soal jenazah Fahriyanti yang ditemukan oleh Tim Basarnas. “Komunikasi terakhir, jenazah dibawa ke Sibolga. Jika memang di Binjai, kami siap bantu untuk fardhu kifayahnya,” katanya.

Menurut, Burhanudin memiliki lima orang anak. Empat orang ikut dalam kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba. Sedangkan si sulung, Rian Afandi (25), selamat dari tragedi maut tersebut lantaran tinggal di Sibolga.

Saat dihubungi wartawan, Rian Afandi tak kuasa menahan tangis. Dia mengaku, terakhir berkomunikasi melalui telepon selular dengan ayah dan ibunya ketika 1 Syawal 1439 Hijriah. “Enggak ada firasat yang ganjil,” ujarnya.

Selama ini, pria yang akrab disapa Fandi itu terpaksa jauh dari keluarganya. Dia merantau ke Sibolga seorang diri, bekerja sebagai nelayan ikan yang ikut bersama keluarga dari ibunya. Suaranya sengau saat mengungkapkan tragedi itu. Sejauh ini baru jenazah ibunya, Fahriyanti yang ditemukan di pinggiran Danau Toba. Ia masih berharap mukjizat, saudaranya yang lain ditemukan selamat.

“Baru jenazah ibu yang ditemukan. Mudah-mudahan yang lain juga bisa segera. Hari ini ibu sudah dibawa ke Binjai untuk disalatkan,” ujarnya seraya memastikan, semua anggota keluarganya akan dibawa ke Binjai ketika jasadnya ditemukan.(mag-1/ted/ian)

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Erwin, keluarga korban menunjukkan foto Fahriyanti sekeluarga yang jadi korban.

SUMUTPOS.CO – Jenazah Fahriyanti (47), ibu dari Maya Oktaviyanti (17), warga Jalan Gunung Bendahara, Lingkungan I, Kelurahan Pujidadi, Binjai Selatan, yang baru ditemukan tim gabungan Basarnas, Rabu (20/6) pagi, akhirnya dibawa ke rumah duka di Binjai. Awalnya, ada rencana jaenazah Fahriyanti akan dimakamkan di Sibolga. Namun akhirnya, keluarga memutuskan untuk dimakamkan di Binjai.

Proses pemulangan jasad korban ke Kota Rambutan pun dibantu tim BPBD Kota Binjai yang sudah terjun ke Posko Pelabuhan Tigaras pada Selasa (19/6) dinihari.  “Korban dibawa ke Binjai. Tadi awalnya mau ke Sibolga dari pihak keluarga. Jadi anak yang putuskan dibawa ke Binjai naik ambulans Dinkes Binjai. Dari pihak saudara-saudara almarhum, anak yang putuskan setelah siap dimandikan dibawa ke Binjai seluruhnya,” kata Kepala BPBD Kota Binjai, Ahmad Yani ketika dihubungi dari sambungan telepon.

Diketahui, Fahrianti pergi ke Danau Toba bersama suaminya Burhanudin (48), dan anak-anaknya yakni Dedek Handrian (23), Neneng Nur Ainun (19), Maya Oktaviyanti (17), Dika Ferdian (9) dan menantunya Yani (20).

“Mereka berangkat naik sepeda motor, Senin subuh berangkatnya,” ujar Erwin, anak angkat Burhanudin.

Erwin menjelaskan, Burhanudin kesehariannya berjualan sate berkeliling. Dia mengaku, sudah mendapat kabar soal jenazah Fahriyanti yang ditemukan oleh Tim Basarnas. “Komunikasi terakhir, jenazah dibawa ke Sibolga. Jika memang di Binjai, kami siap bantu untuk fardhu kifayahnya,” katanya.

Menurut, Burhanudin memiliki lima orang anak. Empat orang ikut dalam kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba. Sedangkan si sulung, Rian Afandi (25), selamat dari tragedi maut tersebut lantaran tinggal di Sibolga.

Saat dihubungi wartawan, Rian Afandi tak kuasa menahan tangis. Dia mengaku, terakhir berkomunikasi melalui telepon selular dengan ayah dan ibunya ketika 1 Syawal 1439 Hijriah. “Enggak ada firasat yang ganjil,” ujarnya.

Selama ini, pria yang akrab disapa Fandi itu terpaksa jauh dari keluarganya. Dia merantau ke Sibolga seorang diri, bekerja sebagai nelayan ikan yang ikut bersama keluarga dari ibunya. Suaranya sengau saat mengungkapkan tragedi itu. Sejauh ini baru jenazah ibunya, Fahriyanti yang ditemukan di pinggiran Danau Toba. Ia masih berharap mukjizat, saudaranya yang lain ditemukan selamat.

“Baru jenazah ibu yang ditemukan. Mudah-mudahan yang lain juga bisa segera. Hari ini ibu sudah dibawa ke Binjai untuk disalatkan,” ujarnya seraya memastikan, semua anggota keluarganya akan dibawa ke Binjai ketika jasadnya ditemukan.(mag-1/ted/ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/