31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kapal Terseret Angin, 1 ABK Hilang di Danau Toba

Jaifan Situmorang, ABK Kami Sianr Ramos Marisi yang selamat.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Belum usai duka tenggelamnya KM Sinar Bangun, satu lagi kapal kayu penumpang dilaporkan terhempas angin dan gelombang tinggi, saat menuju pulang usai mengantar penumpang, di perairan Danau Toba, Jumat (22/6) malam sekira pukul 19.00 Wib.

Informasi dihimpun Sumut Pos, KM Sinar Ramos Marisi, kapal kayu KM Ramos Risma Marisi menabrak bambu di pinggir Danau Toba. Diketahui, kapal tersebut hendak mengantar penumpang rombongan pesta dari Pulau Sibandang-Tapanuli Utara ke Pelabuhan Nainggolan-Samosir, Jumat (22/6) sekira pukul 19.30 WIB.

Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, jika saat kapal tersebut pada saat mengantar penumpang tidak memiliki lampu. “Keterangan dari sana, KM Ramos Risma Marisi berlayar tanpa memiliki lampu penerangan. Pada saat menurunkan penumpang di Nainggolan, kapal menabrak bambu di pinggir danau,” ungkapnya.

Dengan kondisi kapal mati, nakhoda kapal, Ama Monang Lumbanraja, menyuruh anak buah kapal (ABK) Jaifan Situmorang dan Rahmat Dani, masuk ke dalam air untuk mengecek kondisi kapal. Saat itu, posisi kapal terdampar sampai ke pinggir danau.

“Mesin mereka kemudian mati. Cuaca juga sedang buruk,” kata Koordinator Basarnas Danau Toba Torang M Hutahaean.

Dua orang tersebut pun berusaha mendorong kapal ke tepi. Namun tiba-tiba arus kencang dan membawa kapal mereka ke tengah danau. Joifan dan Rahmat pun berupaya menyelamatkan diri.

Namun hanya Joifan Situmorang yang berhasil selamat sampai ke pinggir danau.

Pengakuan Joifan, rekannya Rahmat tidak bisa menyelamatkan diri karena kelelahan. Hingga kini, yang bersangkutan dinyatakan masih hilang dan masih dalam pencarian.

“Saat itu kapal berpenumpang 5 orang. Joifan Situmorang, Rahmat Dani, Sahat Simorangkir, Jolom Sipayung, dan Ama Monang Lumbanraja,” sebutnya.

“Untuk korban selamat sudah dibawa ke Puskesmas Nainggolan. Bangkai kapal sudah ditarik ke kawasan Nainggolan,” pungkasnya.

Informasinya, KM Ramos Risma Marisi dicarter sebesar Rp200 ribu oleh rombongan pesta, untuk mengantar mereka kembali dari Pulau Sibandang ke Nainggolan.

Kepala Kantor SAR Medan Budiawan membenarkan informasi tersebut. Dirinya menyebutkan kecelakaan terjadi sekira pukul 19.00 Wib. “Iyah benar, satu orang sedang dalam pencarian. Anggota kita sudah turun ke danau untuk melakukan penyisiran terhadap korban,” kata Budiawan, Jumat (22/6).

Disebutkan, hujan disertai angin mengguyur kawasan Danau Toba sejak sore hingga malam.

Terpisah, Kapos Sar Parapat, Torang menerangkan, bahwa Koordinat kapal tersebut 02. 24’N 98.54′ E radial dari Posko Tigaras ke LKP 170° dengan jarak sktar 70 kilometer. “Kondisi saat ini, bahwa cuaca hujan deras dan angin kencang,” tandasnya.

Malam itu juga, Koordinator Pos SAR Danau Toba berkoordinasi dengan Kapolsek Onanrunggu, menggerakkan kapal masyarakat untuk membantu pertolongan, yakti KM. Petrus & KM Horas Bunda. Kedua kapal segera bergerak menuju lokasi kejadian, untuk melaksanakan operasi SAR.

Namun melihat jauhnya lokasi musibah dari posko Onangrunggu, pencarian dinilai tidak efektif pada malam hari. Untuk itu, Tim Pos SAR Danau Toba  rencananya akan digerakkan hari ini, Sabtu (23/6) pukul 07.00 Wib. (mag-1/bal/mea)

Jaifan Situmorang, ABK Kami Sianr Ramos Marisi yang selamat.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Belum usai duka tenggelamnya KM Sinar Bangun, satu lagi kapal kayu penumpang dilaporkan terhempas angin dan gelombang tinggi, saat menuju pulang usai mengantar penumpang, di perairan Danau Toba, Jumat (22/6) malam sekira pukul 19.00 Wib.

Informasi dihimpun Sumut Pos, KM Sinar Ramos Marisi, kapal kayu KM Ramos Risma Marisi menabrak bambu di pinggir Danau Toba. Diketahui, kapal tersebut hendak mengantar penumpang rombongan pesta dari Pulau Sibandang-Tapanuli Utara ke Pelabuhan Nainggolan-Samosir, Jumat (22/6) sekira pukul 19.30 WIB.

Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, jika saat kapal tersebut pada saat mengantar penumpang tidak memiliki lampu. “Keterangan dari sana, KM Ramos Risma Marisi berlayar tanpa memiliki lampu penerangan. Pada saat menurunkan penumpang di Nainggolan, kapal menabrak bambu di pinggir danau,” ungkapnya.

Dengan kondisi kapal mati, nakhoda kapal, Ama Monang Lumbanraja, menyuruh anak buah kapal (ABK) Jaifan Situmorang dan Rahmat Dani, masuk ke dalam air untuk mengecek kondisi kapal. Saat itu, posisi kapal terdampar sampai ke pinggir danau.

“Mesin mereka kemudian mati. Cuaca juga sedang buruk,” kata Koordinator Basarnas Danau Toba Torang M Hutahaean.

Dua orang tersebut pun berusaha mendorong kapal ke tepi. Namun tiba-tiba arus kencang dan membawa kapal mereka ke tengah danau. Joifan dan Rahmat pun berupaya menyelamatkan diri.

Namun hanya Joifan Situmorang yang berhasil selamat sampai ke pinggir danau.

Pengakuan Joifan, rekannya Rahmat tidak bisa menyelamatkan diri karena kelelahan. Hingga kini, yang bersangkutan dinyatakan masih hilang dan masih dalam pencarian.

“Saat itu kapal berpenumpang 5 orang. Joifan Situmorang, Rahmat Dani, Sahat Simorangkir, Jolom Sipayung, dan Ama Monang Lumbanraja,” sebutnya.

“Untuk korban selamat sudah dibawa ke Puskesmas Nainggolan. Bangkai kapal sudah ditarik ke kawasan Nainggolan,” pungkasnya.

Informasinya, KM Ramos Risma Marisi dicarter sebesar Rp200 ribu oleh rombongan pesta, untuk mengantar mereka kembali dari Pulau Sibandang ke Nainggolan.

Kepala Kantor SAR Medan Budiawan membenarkan informasi tersebut. Dirinya menyebutkan kecelakaan terjadi sekira pukul 19.00 Wib. “Iyah benar, satu orang sedang dalam pencarian. Anggota kita sudah turun ke danau untuk melakukan penyisiran terhadap korban,” kata Budiawan, Jumat (22/6).

Disebutkan, hujan disertai angin mengguyur kawasan Danau Toba sejak sore hingga malam.

Terpisah, Kapos Sar Parapat, Torang menerangkan, bahwa Koordinat kapal tersebut 02. 24’N 98.54′ E radial dari Posko Tigaras ke LKP 170° dengan jarak sktar 70 kilometer. “Kondisi saat ini, bahwa cuaca hujan deras dan angin kencang,” tandasnya.

Malam itu juga, Koordinator Pos SAR Danau Toba berkoordinasi dengan Kapolsek Onanrunggu, menggerakkan kapal masyarakat untuk membantu pertolongan, yakti KM. Petrus & KM Horas Bunda. Kedua kapal segera bergerak menuju lokasi kejadian, untuk melaksanakan operasi SAR.

Namun melihat jauhnya lokasi musibah dari posko Onangrunggu, pencarian dinilai tidak efektif pada malam hari. Untuk itu, Tim Pos SAR Danau Toba  rencananya akan digerakkan hari ini, Sabtu (23/6) pukul 07.00 Wib. (mag-1/bal/mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/