26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kepala Dipukul Martil, Sakit Tak Diberi Obat

Juliana

SIANTAR, SUMUTPOS.CO  – Sungguh naas nasib Juliana (28) warga Kota Tanjungbalai yang mencari nafkah di Kota Pematangsiantar ini. Wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) ini dianiaya majikannya.

Informasi diperoleh dari wanita yang mengaku sebagai warga Jalan Pendidikan, Batu lV, Kec. Datok Bandar, Tanjungbalai, ini dirinya terpaksa kabur dari rumah majikannya, ES dan Jok yang terletak di Kompleks Perumahan Griya Setia Negara Jalan Lapangan Tembak, Kel. Setia Negara, Kec. Siantar Sitalasari, Kota Siantar karena tidak terima sering dianiaya.

Juliana mengaku majikannya Jok bekerja sebagai pegawai Bank Sumut, sedangkan isterinya ES sebagai dokter spesialis gigi.

Akan tetapi sejak tiga bulan yang lalu, majikannya itu sudah tiga kali menganiaya. Dimana sewaktu anak majikannya jatuh dari bangku, majikannya itu langsung menyalahkannya dan menganiayanya dengan membenturkan kepala ke dinding dan memukulkan kepalanya menggunakan martil.

“Sejak tiga bulan yang lalu sudah tiga kali aku dianiaya. Terakhir kali nya aku dipukul Es menggunakan kayu, bahkan diancam bunuh menggunakan sebilah pisau karena aku tidak sengaja merusak pipa air atau kran,” kata Juliana.

Tidak itu saja, Juliana dengan meneteskan air matanya menambahkan bahwa Jok suami ES juga pernah ikut menendang dan memukulinya hingga saat di Kota Medan. Kedua majikannya itu terkadang tidak memberinya makan, bahkan parahnya lagi ketika sakit tidak diberikan obat.

“Pak Jok, suami ES juga pernah ikut menganiaya aku. Mereka kadang tidak mengasih aku makan dan bila sakit tidak diberikan obat. Tapi tetangga rumah majikannya itu merasa kasihan sehingga memberikan makan dan obat,” ujarnya.

Puncaknya, pada hari Kamis (21/6/2018) lalu dirinya memutuskan kabur dengan berpura pura membuang sampah. Dia sembunyi ke rumah salah satu tetangga, kemudian menceritakan penganiayaan dilakukan majikannya itu kepada Ketua Rukun Tetangga (RT). Lalu Ketua RT melaporkan ke Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.

“Aku tidak sanggup lagi dianiaya, makanya hari Kamis kemarin aku nekat kabur ke rumah salah satu tetangga, lalu minta tolong kepada Ketua RT disini, bang,” ucap Juliana mengakhiri.

Juliana

SIANTAR, SUMUTPOS.CO  – Sungguh naas nasib Juliana (28) warga Kota Tanjungbalai yang mencari nafkah di Kota Pematangsiantar ini. Wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) ini dianiaya majikannya.

Informasi diperoleh dari wanita yang mengaku sebagai warga Jalan Pendidikan, Batu lV, Kec. Datok Bandar, Tanjungbalai, ini dirinya terpaksa kabur dari rumah majikannya, ES dan Jok yang terletak di Kompleks Perumahan Griya Setia Negara Jalan Lapangan Tembak, Kel. Setia Negara, Kec. Siantar Sitalasari, Kota Siantar karena tidak terima sering dianiaya.

Juliana mengaku majikannya Jok bekerja sebagai pegawai Bank Sumut, sedangkan isterinya ES sebagai dokter spesialis gigi.

Akan tetapi sejak tiga bulan yang lalu, majikannya itu sudah tiga kali menganiaya. Dimana sewaktu anak majikannya jatuh dari bangku, majikannya itu langsung menyalahkannya dan menganiayanya dengan membenturkan kepala ke dinding dan memukulkan kepalanya menggunakan martil.

“Sejak tiga bulan yang lalu sudah tiga kali aku dianiaya. Terakhir kali nya aku dipukul Es menggunakan kayu, bahkan diancam bunuh menggunakan sebilah pisau karena aku tidak sengaja merusak pipa air atau kran,” kata Juliana.

Tidak itu saja, Juliana dengan meneteskan air matanya menambahkan bahwa Jok suami ES juga pernah ikut menendang dan memukulinya hingga saat di Kota Medan. Kedua majikannya itu terkadang tidak memberinya makan, bahkan parahnya lagi ketika sakit tidak diberikan obat.

“Pak Jok, suami ES juga pernah ikut menganiaya aku. Mereka kadang tidak mengasih aku makan dan bila sakit tidak diberikan obat. Tapi tetangga rumah majikannya itu merasa kasihan sehingga memberikan makan dan obat,” ujarnya.

Puncaknya, pada hari Kamis (21/6/2018) lalu dirinya memutuskan kabur dengan berpura pura membuang sampah. Dia sembunyi ke rumah salah satu tetangga, kemudian menceritakan penganiayaan dilakukan majikannya itu kepada Ketua Rukun Tetangga (RT). Lalu Ketua RT melaporkan ke Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.

“Aku tidak sanggup lagi dianiaya, makanya hari Kamis kemarin aku nekat kabur ke rumah salah satu tetangga, lalu minta tolong kepada Ketua RT disini, bang,” ucap Juliana mengakhiri.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/