26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Perjuangan Dimulai

net
ANDALAN: Stefano Lilipaly, pemain senior andalan Timnas.

Indonesia akan memulai perjuangannya di Asian Games 2018 dengan menghadapi Cina Taipei di Stadion Patriot Candrabhaga, Minggu (12/8) malam.

Milla memang mempersiapkan tim sejak Februari tahun lalu, dalam perjalanannya dia mempersembahkan medali perunggu SEA Games Kuala Lumpur 2017, dan memoles beberapa bakat baru yang kini matang dan jadi andalan.

Namun Milla terus membongkar pasang pemain. Sampai akhirnya dia mendapatkan komposisi utama.

Asisten pelatih Garuda Muda, Bima Sakti mengungkapkan, persiapan timnya sudah semakin matang. Bima juga mengaku pihaknya sudah mengetahui kekuatan sang calon lawan. “Kami sudah menganalisis bagaimana China Taipei bermain dan kekurangannya di mana,” kata Bima Sakti.

Menurut Bima, Cina Taipei mengandalkan umpan-umpan silang. Untuk itu, Fokus permainan melawan Chinese Taipei adalah bagaimana organisasi di lini pertahanan. “Pada sesi latihan terakhir kemarin, kami menekankan bagaimana organisasi di lini pertahanan. Sebab, mereka selalu mengandalkan banyak crossing ke area pertahanan lawan,” ujar Bima Sakti.

Namun Cina Taipei bukan lawan yang pantas dipandang sebelah mata, bahkan mereka sudah dua kali menyabet medali emas Asian Games. “Tim yang menjadi lawan kami di fase grup sangat kuat. Tapi kami menargetkan menang dari Laos dan Hong Kong, serta tidak kalah ketika melawan Indonesia dan Palestina,” tutur Wu-sung.

Di atas kertas Indonesia memang diunggulkan bisa meraih tiga poin atas tim arahan pelatih Peng Wu-sung tersebut, tapi sejarah mencatat bahwa Merah-Putih pernah dua kali kalah dari mereka.

Pada 1954, tahun pertama Cina Taipei terjun di Asian Games, mereka bentrok dengan Indonesia pada babak semi-final. Endang Witarsa dan kawan-kawan takluk 4-2 di Stadion Rizal Memorial, Filipina.

Cina Taipei pun langsung menjadi juara, usai menumpas Indonesia mereka mengalahkan Korea Selatan dengan skor 5-2. Pertemuan kedua antara Cina Taipei dan Indonesia terjadi pada 1958, di Tokyo.

Lagi-lagi Indonesia dikandaskan saat perebutan tiket ke final, dan Cina Taipei kembali meraih medali emas setelah mengalahkan Korea Selatan 3-2, lewat babak tambahan. Dua emas beruntun pada dua edisi, Cina Taipei kemudian absen pada 1962. (bbs/don)

net
ANDALAN: Stefano Lilipaly, pemain senior andalan Timnas.

Indonesia akan memulai perjuangannya di Asian Games 2018 dengan menghadapi Cina Taipei di Stadion Patriot Candrabhaga, Minggu (12/8) malam.

Milla memang mempersiapkan tim sejak Februari tahun lalu, dalam perjalanannya dia mempersembahkan medali perunggu SEA Games Kuala Lumpur 2017, dan memoles beberapa bakat baru yang kini matang dan jadi andalan.

Namun Milla terus membongkar pasang pemain. Sampai akhirnya dia mendapatkan komposisi utama.

Asisten pelatih Garuda Muda, Bima Sakti mengungkapkan, persiapan timnya sudah semakin matang. Bima juga mengaku pihaknya sudah mengetahui kekuatan sang calon lawan. “Kami sudah menganalisis bagaimana China Taipei bermain dan kekurangannya di mana,” kata Bima Sakti.

Menurut Bima, Cina Taipei mengandalkan umpan-umpan silang. Untuk itu, Fokus permainan melawan Chinese Taipei adalah bagaimana organisasi di lini pertahanan. “Pada sesi latihan terakhir kemarin, kami menekankan bagaimana organisasi di lini pertahanan. Sebab, mereka selalu mengandalkan banyak crossing ke area pertahanan lawan,” ujar Bima Sakti.

Namun Cina Taipei bukan lawan yang pantas dipandang sebelah mata, bahkan mereka sudah dua kali menyabet medali emas Asian Games. “Tim yang menjadi lawan kami di fase grup sangat kuat. Tapi kami menargetkan menang dari Laos dan Hong Kong, serta tidak kalah ketika melawan Indonesia dan Palestina,” tutur Wu-sung.

Di atas kertas Indonesia memang diunggulkan bisa meraih tiga poin atas tim arahan pelatih Peng Wu-sung tersebut, tapi sejarah mencatat bahwa Merah-Putih pernah dua kali kalah dari mereka.

Pada 1954, tahun pertama Cina Taipei terjun di Asian Games, mereka bentrok dengan Indonesia pada babak semi-final. Endang Witarsa dan kawan-kawan takluk 4-2 di Stadion Rizal Memorial, Filipina.

Cina Taipei pun langsung menjadi juara, usai menumpas Indonesia mereka mengalahkan Korea Selatan dengan skor 5-2. Pertemuan kedua antara Cina Taipei dan Indonesia terjadi pada 1958, di Tokyo.

Lagi-lagi Indonesia dikandaskan saat perebutan tiket ke final, dan Cina Taipei kembali meraih medali emas setelah mengalahkan Korea Selatan 3-2, lewat babak tambahan. Dua emas beruntun pada dua edisi, Cina Taipei kemudian absen pada 1962. (bbs/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/